Noir P Purba
Marine Research Laboratory (MEAL) Padjadjaran University

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kondisi suhu dan salinitas serta korelasinya dengan variabilitas eddy di Perairan Halmahera dan Mindanao Gadza B.T. Suharyo; Noir P Purba; Lintang P.S. Yuliandi; Mega L. Syamsuddin
Depik Vol 9, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.13 KB) | DOI: 10.13170/depik.9.3.15534

Abstract

The purpose of this study was to determine the dynamics of the waters around Halmahera Eddy (HE) and Mindanao Eddy (ME) both horizontally and vertically. The location of the study is in the Pacific Equator Pacific Waters with embedded at 20 - 10oN and 125o-135o E. The data used were temperature and salinity downloaded from Argo Float data centre and combined with surface currents data from MyOcean. The results showed that the two eddies have different impacts on water conditions. In HE, the characteristics are shown by convergent moving mass of water, increasing surface temperature and decreasing salinity. The characteristics of eddy in these waters indicate the existence of downwelling. In ME the mass of water moves divergently, the condition of the sea surface temperature is lower and the salinity level increases. The characteristics of eddy in these waters indicate upwelling.Keywords:EddiesUpwellingIndonesia ThroughflowArgo floatABSTRAKTujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dinamika perairan di sekitar Halmahera Eddy (HE) dan Mindanao Eddy (ME) baik secara horizontal dan vertikal. Lokasi kajian berada di Perairan Pasifik Equator Barat dengan koordinat 2o LS – 10o LU dan 125o BT – 135o BT. Data yang digunakan adalah data suhu dan salinitas dari Argo Float dan data arus permukaan dari MyOcean. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua eddy ini memberikan dampak yang berbeda terhadap kondisi perairan. Di HE, karakteristiknya ditunjukkan dengan massa air yang bergerak secara konvergen, meningkatnya suhu di permukaan dan menurunnya kadar salinitas. Karakteristik eddy di perairan ini menunjukkan adanya downwelling. Di ME massa air bergerak secara divergen, kondisi suhu permukaan lautnya lebih rendah dan kadar salinitasnya meningkat. Karakteristik eddy di perairan ini ini menunjukkan adanya upwelling.Kata kunci:EddiesTaikan airArus Lintas IndonesiaArgo float
Karakteristik sampah mikroplastik di Muara Sungai DKI Jakarta Sapta L.J Rahmat; Noir P Purba; Mochamad U.K. Agung; Lintang P.S. Yuliadi
Depik Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.363 KB) | DOI: 10.13170/depik.8.1.12156

Abstract

Abstract. Marine debris is one of the global issues and becomes a challenge for Indonesia as a maritime country. This research focuses on the characteristics of the one the estuaries in DKI Jakarta. The method used in this research by sampling the water at the mouth of the river by using the manta net at different depths and in tidal conditions.          The results showed that the number of microplastic consists of 93 microplastic particles originating from the seven stations. The number of microplastic particles at low tide conditions is 112 particles. The results of microplastic counting obtained weight of 45.7 mg from the seven stations with high tide conditions on the surface. The maximum particle weight value of 16.2 mg found at station 1 in Muara Tiram. Based on the observations at each station, the size of the microplastic obtained range between 1mm to 5mm. The results of observing the characteristics of the forms in the research study have results including fragments, filaments, films, foams, and granules. The microplastics at the estuary come from the ocean and also from the river.Keywords: marine debris, estuary, microplastics, rivers, trash education Abstrak. Sampah laut merupakan isu global dan merupakan tantangan bagi Indonesia sebagai negara maritim. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana karakteristik sampah yang keluar dari muara sungai di DKI Jakarta. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan sampling di muara sungai dengan menggunakan manta net pada kedalaman yang berbeda dan pada kondisi pasang dan surut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah mikroplastik sebanyak 93 partikel mikroplastik yang berasal dari tujuh stasiun. Hasil yang berbeda terlihat pada kondisi surut di permukaan terdapat jumlah sebanyak 112 partikel mikroplastik. Hasil pencacahan mikroplastik didapatkan berat sebesar 45,7 mg yang berasal dari ketujuh stasiun dengan kondisi pasang yang berada di permukaan. Nilai berat partikel maksimum sebesar 16,2 mg yang terdapat pada stasiun 1 di Muara Tiram. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di setiap stasiun, menunjukkan bahwa pengukuran partikel mikroplastik memiliki karakterisasi ukuran sampah yaitu antara 1mm hingga 5 mm. Hasil pengamatan karakteristik bentuk pada kajian penelitian memiliki hasil diantaranya yaitu fragments, filaments, films, foams, dan granules. Sampah yang ada di estuary dapat berasal dari laut dan juga dari sungai.Kata Kunci: sampah laut, estuarin, mikroplastik, sungai, edukasi sampah
Lintasan sampah mikro plastik di kawasan konservasi perairan Nasional Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur Noir P Purba; Widodo S Pranowo; Sahat M. Simanjuntak; Ibnu Faizal; Haifa H. Jasmin; Dannisa I.W. Handyman; Putri G Mulyani
Depik Vol 8, No 2 (2019): August 2019
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.601 KB) | DOI: 10.13170/depik.8.2.13423

Abstract

Abstract. At present, marine debris is an important issue in Indonesia. Due to the complex pattern of ocean currents, research on the distribution of marine waste in Indonesia is still very lacking. This study aims to determine the movement of microplastic particles at the Savu Sea National Marine Park. The method used was to simulate the hydrodynamic model and particle trajectory. Data used were wind, tides, bathymetry, coastline, weight of garbage, and garbage fluxes. Analysis was carried out on physical data visualization, hydrodynamic models, and particle trajectory models. The hydrodynamic model simulation shows if the average current velocity ranges from 0,0002 m/s to 0.35 m/s. The particle trajectory showed that microplastic particle movements tend to move to the south, where some of them move west and east of the Savu Sea. Besides being affected by tides, microplastic particle movements in the Savu Sea National Marine Park are also influenced by various currents that pass through the Savu Sea waters, especially by Indonesia Troughflow.Keywords: ocean model, particle pathways, microdebris, Savu Seas, Indonesia Troughflow Abstrak. Saat ini, sampah laut merupakan salah satu isu kemaritiman di Indonesia. Karena pola pergerakan arus yang kompleks, penelitian mengenai distribusi sampah laut di Indonesia masih sangat kurang. Taman Laut Nasional Laut Sawu sebagai wilayah yang dilalui Arlindo juga memiliki karakteristik oseanografi yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil simulasi pergerakan partikel sampah di Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu. Metode yang digunakan yaitu simulasi model hidrodinamika dan lintasan partikel. Data yang digunakan yaitu angin, pasang surut, batimetri, garis pantai, berat sampah, dan flux sampah. Analisis dilakukan terhadap visualisasi data fisik, model hidrodinamika, dan model pergerakan partikel. Simulasi model hidrodinamika menunjukkan jika rata-rata kecepatan arus berkisar antara 0,0002 m/s hingga 0,35 m/s. Hasil simulasi menunjukkan jika pergerakan partikel mikroplastik cenderung bergerak ke selatan, dimana sebagian bergerak ke arah barat dan timur Laut Sawu. Selain dipengaruhi pasang surut, pergerakan partikel mikroplastik di Taman Laut Nasional Laut Sawu juga dipengaruhi oleh berbagai arus yang melewati perairan Laut Sawu khususnya Arlindo.Kata kunci: pemodelan, lintasan partikel, sampah mikro, Laut Sawu, Arlindo.
Karakteristik sampah mikroplastik di Muara Sungai DKI Jakarta Sapta L.J Rahmat; Noir P Purba; Mochamad U.K. Agung; Lintang P.S. Yuliadi
Depik Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.8.1.12156

Abstract

Abstract. Marine debris is one of the global issues and becomes a challenge for Indonesia as a maritime country. This research focuses on the characteristics of the one the estuaries in DKI Jakarta. The method used in this research by sampling the water at the mouth of the river by using the manta net at different depths and in tidal conditions.          The results showed that the number of microplastic consists of 93 microplastic particles originating from the seven stations. The number of microplastic particles at low tide conditions is 112 particles. The results of microplastic counting obtained weight of 45.7 mg from the seven stations with high tide conditions on the surface. The maximum particle weight value of 16.2 mg found at station 1 in Muara Tiram. Based on the observations at each station, the size of the microplastic obtained range between 1mm to 5mm. The results of observing the characteristics of the forms in the research study have results including fragments, filaments, films, foams, and granules. The microplastics at the estuary come from the ocean and also from the river.Keywords: marine debris, estuary, microplastics, rivers, trash education Abstrak. Sampah laut merupakan isu global dan merupakan tantangan bagi Indonesia sebagai negara maritim. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana karakteristik sampah yang keluar dari muara sungai di DKI Jakarta. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan sampling di muara sungai dengan menggunakan manta net pada kedalaman yang berbeda dan pada kondisi pasang dan surut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah mikroplastik sebanyak 93 partikel mikroplastik yang berasal dari tujuh stasiun. Hasil yang berbeda terlihat pada kondisi surut di permukaan terdapat jumlah sebanyak 112 partikel mikroplastik. Hasil pencacahan mikroplastik didapatkan berat sebesar 45,7 mg yang berasal dari ketujuh stasiun dengan kondisi pasang yang berada di permukaan. Nilai berat partikel maksimum sebesar 16,2 mg yang terdapat pada stasiun 1 di Muara Tiram. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di setiap stasiun, menunjukkan bahwa pengukuran partikel mikroplastik memiliki karakterisasi ukuran sampah yaitu antara 1mm hingga 5 mm. Hasil pengamatan karakteristik bentuk pada kajian penelitian memiliki hasil diantaranya yaitu fragments, filaments, films, foams, dan granules. Sampah yang ada di estuary dapat berasal dari laut dan juga dari sungai.Kata Kunci: sampah laut, estuarin, mikroplastik, sungai, edukasi sampah
Lintasan sampah mikro plastik di kawasan konservasi perairan Nasional Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur Noir P Purba; Widodo S Pranowo; Sahat M. Simanjuntak; Ibnu Faizal; Haifa H. Jasmin; Dannisa I.W. Handyman; Putri G Mulyani
Depik Vol 8, No 2 (2019): August 2019
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.8.2.13423

Abstract

Abstract. At present, marine debris is an important issue in Indonesia. Due to the complex pattern of ocean currents, research on the distribution of marine waste in Indonesia is still very lacking. This study aims to determine the movement of microplastic particles at the Savu Sea National Marine Park. The method used was to simulate the hydrodynamic model and particle trajectory. Data used were wind, tides, bathymetry, coastline, weight of garbage, and garbage fluxes. Analysis was carried out on physical data visualization, hydrodynamic models, and particle trajectory models. The hydrodynamic model simulation shows if the average current velocity ranges from 0,0002 m/s to 0.35 m/s. The particle trajectory showed that microplastic particle movements tend to move to the south, where some of them move west and east of the Savu Sea. Besides being affected by tides, microplastic particle movements in the Savu Sea National Marine Park are also influenced by various currents that pass through the Savu Sea waters, especially by Indonesia Troughflow.Keywords: ocean model, particle pathways, microdebris, Savu Seas, Indonesia Troughflow Abstrak. Saat ini, sampah laut merupakan salah satu isu kemaritiman di Indonesia. Karena pola pergerakan arus yang kompleks, penelitian mengenai distribusi sampah laut di Indonesia masih sangat kurang. Taman Laut Nasional Laut Sawu sebagai wilayah yang dilalui Arlindo juga memiliki karakteristik oseanografi yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil simulasi pergerakan partikel sampah di Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu. Metode yang digunakan yaitu simulasi model hidrodinamika dan lintasan partikel. Data yang digunakan yaitu angin, pasang surut, batimetri, garis pantai, berat sampah, dan flux sampah. Analisis dilakukan terhadap visualisasi data fisik, model hidrodinamika, dan model pergerakan partikel. Simulasi model hidrodinamika menunjukkan jika rata-rata kecepatan arus berkisar antara 0,0002 m/s hingga 0,35 m/s. Hasil simulasi menunjukkan jika pergerakan partikel mikroplastik cenderung bergerak ke selatan, dimana sebagian bergerak ke arah barat dan timur Laut Sawu. Selain dipengaruhi pasang surut, pergerakan partikel mikroplastik di Taman Laut Nasional Laut Sawu juga dipengaruhi oleh berbagai arus yang melewati perairan Laut Sawu khususnya Arlindo.Kata kunci: pemodelan, lintasan partikel, sampah mikro, Laut Sawu, Arlindo.
Kondisi suhu dan salinitas serta korelasinya dengan variabilitas eddy di Perairan Halmahera dan Mindanao Gadza B.T. Suharyo; Noir P Purba; Lintang P.S. Yuliandi; Mega L. Syamsuddin
Depik Vol 9, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.9.3.15534

Abstract

The purpose of this study was to determine the dynamics of the waters around Halmahera Eddy (HE) and Mindanao Eddy (ME) both horizontally and vertically. The location of the study is in the Pacific Equator Pacific Waters with embedded at 20 - 10oN and 125o-135o E. The data used were temperature and salinity downloaded from Argo Float data centre and combined with surface currents data from MyOcean. The results showed that the two eddies have different impacts on water conditions. In HE, the characteristics are shown by convergent moving mass of water, increasing surface temperature and decreasing salinity. The characteristics of eddy in these waters indicate the existence of downwelling. In ME the mass of water moves divergently, the condition of the sea surface temperature is lower and the salinity level increases. The characteristics of eddy in these waters indicate upwelling.Keywords:EddiesUpwellingIndonesia ThroughflowArgo floatABSTRAKTujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dinamika perairan di sekitar Halmahera Eddy (HE) dan Mindanao Eddy (ME) baik secara horizontal dan vertikal. Lokasi kajian berada di Perairan Pasifik Equator Barat dengan koordinat 2o LS – 10o LU dan 125o BT – 135o BT. Data yang digunakan adalah data suhu dan salinitas dari Argo Float dan data arus permukaan dari MyOcean. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua eddy ini memberikan dampak yang berbeda terhadap kondisi perairan. Di HE, karakteristiknya ditunjukkan dengan massa air yang bergerak secara konvergen, meningkatnya suhu di permukaan dan menurunnya kadar salinitas. Karakteristik eddy di perairan ini menunjukkan adanya downwelling. Di ME massa air bergerak secara divergen, kondisi suhu permukaan lautnya lebih rendah dan kadar salinitasnya meningkat. Karakteristik eddy di perairan ini ini menunjukkan adanya upwelling.Kata kunci:EddiesTaikan airArus Lintas IndonesiaArgo float
Lintasan sampah mikro plastik di kawasan konservasi perairan Nasional Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur Noir P Purba; Widodo S Pranowo; Sahat M. Simanjuntak; Ibnu Faizal; Haifa H. Jasmin; Dannisa I.W. Handyman; Putri G Mulyani
Depik Vol 8, No 2 (2019): August 2019
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.8.2.13423

Abstract

Abstract. At present, marine debris is an important issue in Indonesia. Due to the complex pattern of ocean currents, research on the distribution of marine waste in Indonesia is still very lacking. This study aims to determine the movement of microplastic particles at the Savu Sea National Marine Park. The method used was to simulate the hydrodynamic model and particle trajectory. Data used were wind, tides, bathymetry, coastline, weight of garbage, and garbage fluxes. Analysis was carried out on physical data visualization, hydrodynamic models, and particle trajectory models. The hydrodynamic model simulation shows if the average current velocity ranges from 0,0002 m/s to 0.35 m/s. The particle trajectory showed that microplastic particle movements tend to move to the south, where some of them move west and east of the Savu Sea. Besides being affected by tides, microplastic particle movements in the Savu Sea National Marine Park are also influenced by various currents that pass through the Savu Sea waters, especially by Indonesia Troughflow.Keywords: ocean model, particle pathways, microdebris, Savu Seas, Indonesia Troughflow Abstrak. Saat ini, sampah laut merupakan salah satu isu kemaritiman di Indonesia. Karena pola pergerakan arus yang kompleks, penelitian mengenai distribusi sampah laut di Indonesia masih sangat kurang. Taman Laut Nasional Laut Sawu sebagai wilayah yang dilalui Arlindo juga memiliki karakteristik oseanografi yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil simulasi pergerakan partikel sampah di Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu. Metode yang digunakan yaitu simulasi model hidrodinamika dan lintasan partikel. Data yang digunakan yaitu angin, pasang surut, batimetri, garis pantai, berat sampah, dan flux sampah. Analisis dilakukan terhadap visualisasi data fisik, model hidrodinamika, dan model pergerakan partikel. Simulasi model hidrodinamika menunjukkan jika rata-rata kecepatan arus berkisar antara 0,0002 m/s hingga 0,35 m/s. Hasil simulasi menunjukkan jika pergerakan partikel mikroplastik cenderung bergerak ke selatan, dimana sebagian bergerak ke arah barat dan timur Laut Sawu. Selain dipengaruhi pasang surut, pergerakan partikel mikroplastik di Taman Laut Nasional Laut Sawu juga dipengaruhi oleh berbagai arus yang melewati perairan Laut Sawu khususnya Arlindo.Kata kunci: pemodelan, lintasan partikel, sampah mikro, Laut Sawu, Arlindo.
Karakteristik sampah mikroplastik di Muara Sungai DKI Jakarta Sapta L.J Rahmat; Noir P Purba; Mochamad U.K. Agung; Lintang P.S. Yuliadi
Depik Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.8.1.12156

Abstract

Abstract. Marine debris is one of the global issues and becomes a challenge for Indonesia as a maritime country. This research focuses on the characteristics of the one the estuaries in DKI Jakarta. The method used in this research by sampling the water at the mouth of the river by using the manta net at different depths and in tidal conditions.          The results showed that the number of microplastic consists of 93 microplastic particles originating from the seven stations. The number of microplastic particles at low tide conditions is 112 particles. The results of microplastic counting obtained weight of 45.7 mg from the seven stations with high tide conditions on the surface. The maximum particle weight value of 16.2 mg found at station 1 in Muara Tiram. Based on the observations at each station, the size of the microplastic obtained range between 1mm to 5mm. The results of observing the characteristics of the forms in the research study have results including fragments, filaments, films, foams, and granules. The microplastics at the estuary come from the ocean and also from the river.Keywords: marine debris, estuary, microplastics, rivers, trash education Abstrak. Sampah laut merupakan isu global dan merupakan tantangan bagi Indonesia sebagai negara maritim. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana karakteristik sampah yang keluar dari muara sungai di DKI Jakarta. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan sampling di muara sungai dengan menggunakan manta net pada kedalaman yang berbeda dan pada kondisi pasang dan surut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah mikroplastik sebanyak 93 partikel mikroplastik yang berasal dari tujuh stasiun. Hasil yang berbeda terlihat pada kondisi surut di permukaan terdapat jumlah sebanyak 112 partikel mikroplastik. Hasil pencacahan mikroplastik didapatkan berat sebesar 45,7 mg yang berasal dari ketujuh stasiun dengan kondisi pasang yang berada di permukaan. Nilai berat partikel maksimum sebesar 16,2 mg yang terdapat pada stasiun 1 di Muara Tiram. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di setiap stasiun, menunjukkan bahwa pengukuran partikel mikroplastik memiliki karakterisasi ukuran sampah yaitu antara 1mm hingga 5 mm. Hasil pengamatan karakteristik bentuk pada kajian penelitian memiliki hasil diantaranya yaitu fragments, filaments, films, foams, dan granules. Sampah yang ada di estuary dapat berasal dari laut dan juga dari sungai.Kata Kunci: sampah laut, estuarin, mikroplastik, sungai, edukasi sampah
Kondisi suhu dan salinitas serta korelasinya dengan variabilitas eddy di Perairan Halmahera dan Mindanao Gadza B.T. Suharyo; Noir P Purba; Lintang P.S. Yuliandi; Mega L. Syamsuddin
Depik Vol 9, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.9.3.15534

Abstract

The purpose of this study was to determine the dynamics of the waters around Halmahera Eddy (HE) and Mindanao Eddy (ME) both horizontally and vertically. The location of the study is in the Pacific Equator Pacific Waters with embedded at 20 - 10oN and 125o-135o E. The data used were temperature and salinity downloaded from Argo Float data centre and combined with surface currents data from MyOcean. The results showed that the two eddies have different impacts on water conditions. In HE, the characteristics are shown by convergent moving mass of water, increasing surface temperature and decreasing salinity. The characteristics of eddy in these waters indicate the existence of downwelling. In ME the mass of water moves divergently, the condition of the sea surface temperature is lower and the salinity level increases. The characteristics of eddy in these waters indicate upwelling.Keywords:EddiesUpwellingIndonesia ThroughflowArgo floatABSTRAKTujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dinamika perairan di sekitar Halmahera Eddy (HE) dan Mindanao Eddy (ME) baik secara horizontal dan vertikal. Lokasi kajian berada di Perairan Pasifik Equator Barat dengan koordinat 2o LS – 10o LU dan 125o BT – 135o BT. Data yang digunakan adalah data suhu dan salinitas dari Argo Float dan data arus permukaan dari MyOcean. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua eddy ini memberikan dampak yang berbeda terhadap kondisi perairan. Di HE, karakteristiknya ditunjukkan dengan massa air yang bergerak secara konvergen, meningkatnya suhu di permukaan dan menurunnya kadar salinitas. Karakteristik eddy di perairan ini menunjukkan adanya downwelling. Di ME massa air bergerak secara divergen, kondisi suhu permukaan lautnya lebih rendah dan kadar salinitasnya meningkat. Karakteristik eddy di perairan ini ini menunjukkan adanya upwelling.Kata kunci:EddiesTaikan airArus Lintas IndonesiaArgo float