Wildan .
Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aplikasi madu untuk pengarahan jenis kelamin pada ikan nila (Oreochromis niloticus) Ayu Adhita Damayanti; Wayan Sutresna; Wildan .
Depik Vol 2, No 2 (2013): August 2013
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.624 KB) | DOI: 10.13170/depik.2.2.735

Abstract

Abstract. The objective of this research was to found the optimum concentration of honey for sex reversal of male tilapia.   The  non factorial completely randomize design was used for this research, the factor that has been examined were honey concentrations at level of  0%, 0.05 %, 0.1%, 0.15 % and 0.2 % for 24 hours submersion. The data were subjected to Anova test and followed by BNT test. The results showed that the differences of honey concentrations was significantly influence the   percentage of male tilapia (P0.05), but did not affect significantly on the survival rates. (P0.05). In general, the percentage of male tilapia was increased with increasing the honey concentrations, where the higher percentage of male was found at 0.2 % (81.43%), and it was different significantly with other concentrations. It is concluded that 0.2% of honey is  suitable for male tilapia sex reversal.Keywords: Honey; Sex reversal; Tilapia (Oreochromis niloticus); Male; SubmersionAbstrak.   Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui konsentrasi madu yang efektif menghasilkan ikan nila (O. niloticus)  kelamin jantan yang paling tinggi. Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial digunakan dalam penelitian ini, faktor yang diuji adalah perbedaan konsentrasi madu, yaitu 0 %(kontrol), 0,05 %, 0,1 %, 0,15 % dan 0,2% ppt selama 24 jam perendaman. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi madu berpengaruh nyata terhiadap persentase nila jantan yang dihasilkan (P0,05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap kelulushidupan baik selama perendaman maupun pemeliharaan (P0,05). Secara umum terlihat persentase kelamin jantan meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi madu dalam larutan perendam. Uji lanjut menggunakan BNJ memperlihatkan bahwa persentase nila jantan tertinggi dijumpai pada  konsentrasi 0,2% (81,43%±0,23), nilai ini berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi madu 0,2% sesuai dan efektif untuk pengarahan jenis kelamin jantan pada ikan nila.Kata kunci: Madu;  Pengarahan jenis kelamin; Nila(Oreochromis niloticus); Jantan; Perendaman
Aplikasi madu untuk pengarahan jenis kelamin pada ikan nila (Oreochromis niloticus) Ayu Adhita Damayanti; Wayan Sutresna; Wildan .
Depik Vol 2, No 2 (2013): August 2013
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.2.2.735

Abstract

Abstract. The objective of this research was to found the optimum concentration of honey for sex reversal of male tilapia.   The  non factorial completely randomize design was used for this research, the factor that has been examined were honey concentrations at level of  0%, 0.05 %, 0.1%, 0.15 % and 0.2 % for 24 hours submersion. The data were subjected to Anova test and followed by BNT test. The results showed that the differences of honey concentrations was significantly influence the   percentage of male tilapia (P0.05), but did not affect significantly on the survival rates. (P0.05). In general, the percentage of male tilapia was increased with increasing the honey concentrations, where the higher percentage of male was found at 0.2 % (81.43%), and it was different significantly with other concentrations. It is concluded that 0.2% of honey is  suitable for male tilapia sex reversal.Keywords: Honey; Sex reversal; Tilapia (Oreochromis niloticus); Male; SubmersionAbstrak.   Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui konsentrasi madu yang efektif menghasilkan ikan nila (O. niloticus)  kelamin jantan yang paling tinggi. Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial digunakan dalam penelitian ini, faktor yang diuji adalah perbedaan konsentrasi madu, yaitu 0 %(kontrol), 0,05 %, 0,1 %, 0,15 % dan 0,2% ppt selama 24 jam perendaman. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi madu berpengaruh nyata terhiadap persentase nila jantan yang dihasilkan (P0,05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap kelulushidupan baik selama perendaman maupun pemeliharaan (P0,05). Secara umum terlihat persentase kelamin jantan meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi madu dalam larutan perendam. Uji lanjut menggunakan BNJ memperlihatkan bahwa persentase nila jantan tertinggi dijumpai pada  konsentrasi 0,2% (81,43%±0,23), nilai ini berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi madu 0,2% sesuai dan efektif untuk pengarahan jenis kelamin jantan pada ikan nila.Kata kunci: Madu;  Pengarahan jenis kelamin; Nila(Oreochromis niloticus); Jantan; Perendaman
Aplikasi madu untuk pengarahan jenis kelamin pada ikan nila (Oreochromis niloticus) Ayu Adhita Damayanti; Wayan Sutresna; Wildan .
Depik Vol 2, No 2 (2013): August 2013
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.2.2.735

Abstract

Abstract. The objective of this research was to found the optimum concentration of honey for sex reversal of male tilapia.   The  non factorial completely randomize design was used for this research, the factor that has been examined were honey concentrations at level of  0%, 0.05 %, 0.1%, 0.15 % and 0.2 % for 24 hours submersion. The data were subjected to Anova test and followed by BNT test. The results showed that the differences of honey concentrations was significantly influence the   percentage of male tilapia (P0.05), but did not affect significantly on the survival rates. (P0.05). In general, the percentage of male tilapia was increased with increasing the honey concentrations, where the higher percentage of male was found at 0.2 % (81.43%), and it was different significantly with other concentrations. It is concluded that 0.2% of honey is  suitable for male tilapia sex reversal.Keywords: Honey; Sex reversal; Tilapia (Oreochromis niloticus); Male; SubmersionAbstrak.   Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui konsentrasi madu yang efektif menghasilkan ikan nila (O. niloticus)  kelamin jantan yang paling tinggi. Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial digunakan dalam penelitian ini, faktor yang diuji adalah perbedaan konsentrasi madu, yaitu 0 %(kontrol), 0,05 %, 0,1 %, 0,15 % dan 0,2% ppt selama 24 jam perendaman. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi madu berpengaruh nyata terhiadap persentase nila jantan yang dihasilkan (P0,05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap kelulushidupan baik selama perendaman maupun pemeliharaan (P0,05). Secara umum terlihat persentase kelamin jantan meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi madu dalam larutan perendam. Uji lanjut menggunakan BNJ memperlihatkan bahwa persentase nila jantan tertinggi dijumpai pada  konsentrasi 0,2% (81,43%±0,23), nilai ini berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi madu 0,2% sesuai dan efektif untuk pengarahan jenis kelamin jantan pada ikan nila.Kata kunci: Madu;  Pengarahan jenis kelamin; Nila(Oreochromis niloticus); Jantan; Perendaman