Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Evaluasi Efektivitas Pelayanan Angkutan Laut Perintis di Pulau Sumatera (Studi Kasus: Rute R-01) Dienda Rieski Pramita; Imbang Danandjojo
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i1.1432

Abstract

Pelayanan angkutan laut perintis perlu dinilai apakah sudah dilakukan dengan tepat untuk menghindari adanya suatu wilayah yang telah berkembang tetapi masih dilayani oleh angkutan laut perintis, sementara daerah yang benar-benar terpencil belum terlayani. Tujuan kajian adalah menganalisis dan mengevaluasi efektivitas pelayanan angkutan laut perintis di Sumatera khususnya pada rute R-01. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode quantitatif Travelling Salesman Program untuk mengetahui rute yang paling efektif. Hasil analisis menunjukkan bahwa dapat dilakukan rerouting terhadap rute perintis yang ada saat ini. Dengan asumsi kapal perintis hanya singgah tepat satu kali pada setiap pelabuhan, maka jarak yang ditempuh juga semakin berkurang sehingga diharapkan dapat mengurangi lamanya 1 round voyage. Beberapa aspek pelayanan angkutan laut perintis yang masih dinilai belum bagus adalah rute atau jarak tempuh kapal perintis, frekuensi kunjungan kapal, serta lama satu round voyage kapal perintis.
Upaya Peningkatan Kinerja Operasional Kapal KM. Kerinci dan KM. Tidar Imbang Danandjojo
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i1.1428

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan varian model VRP untuk menyusun rute angkutan laut penumpang dengan keuntungan operasional optimal dan setiap jalur jaringan pelayanan dilewati tepat satu kali untuk memberi frekuensi layanan yang sama. Pengembangan ini dapat diselesaikan jika jaringannya berupa Graph Euler dan alokasi durasi satu round trip yang memadai. Hasil modifikasi restrukturisasi rute KM. Kerinci adalah Tanjung Priok – Balikpapan – Tarakan – Nunukan – Pantoloan – Pare-pare – Makassar – Bau-bau – Makassar – Pare-pare – Pantoloan – Nunukan – Tarakan – Balikpapan – Tanjung Perak – Tanjung Priok, sedangkan rute KM. Tidar adalah Tanjung Priok – Tanjung Perak – Makassar –Tanjung Perak – Pare-pare – Tanjung Perak – Pantoloan – Tanjung Perak – Bau-bau – Tanjung Priok. Jika KM. Tidar dioperasikan pada rute hasil modifikasi, biayanya meningkat 32,71% dari biaya aktual KM. Kerinci, sedangkan KM. Kerinci yang dioperasikan pada rute KM. Tidar meningkat 5,22% dari biaya aktual KM. Tidar. Utilitas jaringan KM. Kerinci meningkat 49,97% dari rute aktualnya, sedangkan utilisasi jaringan KM. Tidar turun 4,54% dari rute aktualnya. LF KM. Tidar meningkat 345,41% dari LF KM. Kerinci aktual, sedangkan LF KM. Kerinci turun 82,05% dari LF KM. Tidar aktual. Model ini belum mempertimbangkan pola rute penumpang dinamis, jumlah pangkalan tidak tunggal, dengan kecepatan dan waktu tempuh kapal, penumpang, dan jumlah pelabuhan dalam jaringan yang bersifat stokastik, sehingga membuka peluang penelitian lanjut.
Retracted article: Estimasi Jumlah Kunjungan Kapal di Pelabuhan Teluk Bayur Imbang Danandjojo
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 17, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v17i1.1494

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengestimasi jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Teluk Bayur. Model yang dikembangkan adalah trend pertumbuhan dan analisis multiple regression. Data yang digunakan adalah potensi hinterland wilayah Provinsi Sumatera Barat, kunjungan kapal dalam satuan unit dan GT, serta volume pergerakan barang, baik ekspor-impor maupun antar pulau. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel penentu pertumbuhan volume pergerakan barang, baik ekspor-impor maupun antar pulau, adalah Produksi Buah-Buahan (Ton), Populasi Sapi Perah (Ekor), Populasi Kambing (Ekor), Populasi Domba (Ekor), Populasi Babi (Ekor), dan Produksi Perikanan (Ton). Pada tahun 2017, diperkirakan kapal luar negeri yang berkunjung di Pelabuhan Teluk bayur hanya membawa muatan impor dan tidak membawa muatan ekspor. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Teluk Bayur terus menurun sampai dengan tahun 2030, namun terjadi peningkatan ukuran GT kapal. Hal ini memberi gambaran bahwa jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Teluk Bayur menurun tetapi ukuran kapalnya semakin besar.