Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Development of a Feeder Port of Tanjung Ringgit Facilities to Support Implementation of Sea Tollway Windra Priatna Humang; Rakhmawati Natsir; Amiruddin Akbar Fisu
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 23, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v23i1.1699

Abstract

Improvement of connectivity between islands known as the sea Tollway initiative has minimized pricing inequalities and improved connection in poor, remote, outer, and border areas. The biggest challenge to implementing the Program of Sea Tollway are port infrastructure readiness, collector and feeder ports for the movement of goods into a node. Tanjung Ringgit Port must serve as a feeder port for Makassar's main port to support the program. The approach used in this research is quantitative. Data collection consists of primary data through interviews, field observations and secondary data. This research used port performance analysis to analyze the needs of port performance facilities such as container field facilities, warehouses and jetty, and SWOT analysis to determine port development policies and strategies. The findings of the study show that more warehouse space will be required until 2035. The development strategy of port capacity and facilities is done by changing patterns of shipments, a dedicated terminal for large volume cargo, infrastructure development, equipment and container stevedoring, warehouse replacement truck losing systems.
EVALUASI BIAYA OPERASIONAL ANGKUTAN UMUM DI KOTA PALOPO Rakhmawati Natsir
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik VOLUME 3 NOMOR 1 MARET 2018
Publisher : Faculty of Engineering, Andi Djemma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51557/pt_jiit.v3i1.166

Abstract

Angkutan umum sebagai  bagian dari sistem transportasi perkotaan adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat kota dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kota pada umumnya. Biaya operasional yang merupakan salah satu dasar dalam penetapan tarif. Penelitian ini dilakukan pada angkutan umum di kota Palopo untuk trayek terminal - perumnas. Desain penelitian secara kuantitatif dengan melakukan pengambilan data primer dan data sekunder untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi biaya operasional angkutan umum. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan model rumus matematis untuk mencari besarnya biaya operasional kendaraan (BOK) angkutan umum pada trayek terminal – perumnas. Berdasarkan hasil perhitungan biaya operasi kendaraan  (BOK) dan tambahan biaya lainnya yang ditunjukkan pada trayek terminal-perumnas, bahwa biaya yang harus dikeluarkan perkendaraan (mikrolet/pete-pete) per tahunnya sebesar = Rp 100.492.828,15 dengan biaya perkilometernya sebesar = 1.595.12  km/thn
KETAHANAN MATERIAL BAJA SELIMUT FIBERGLASS PADA KONSTRUKSI BANGUNAN PANTAI Rakhmawati Natsir; Budiawan Sulaeman
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik VOLUME 4 NOMOR 1 MARET 2019
Publisher : Faculty of Engineering, Andi Djemma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51557/pt_jiit.v4i1.213

Abstract

Besi yang mengalami korosi membentuk karat Fe2O3 x H2O. Korosi atau proses pengaratan merupakan proses elektron kimia. Pada proses pengaratan, besi (Fe) bertindak sebagai pereduksi dan oksigen (O2) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat sebagai berikut; Anode: Fe(s) → Fe2+(aq) ) 2e dan Katode: O2(g) + 4H+(aq) + 4e- → 2H2O(l). Karat yang terbentuk pada logam akan mempercepat proses pengaratan berikutnya. Fiberglass disamping sifatnya yang ringan, kuat dan memadat setelah diproses kimiawi dengan bahan dasar resin dan katalis, sifatnya yang mengikat dapat mengikat bahan lain dengan kuat. Pada pengujian regangan terjadi perubahan yang signifikan hal ini dipengaruhi, adanya material baru yang masuk kedalam bahan uji sehingga regangan material tersebut regangannya berubah dari waktu kewaktu. Pada pengujian Modulus Elastis terjadi perubahan yang signifikan (bertambah besar niali rata – ratanya) berarti bahan uji semakin sulit untuk direntangkan dalam artian membutuhkan gaya yang lebih besar. Hal ini di pengaruhi karena fiberglass mengikat material dengan kuat sehingga material bertambah sulit untuk direntangkan. Dari hasil uji diatas dapat dilihat dalam perendaman selama satu bulan uji tarik uji tarik meningkat dan masuk pada bulan kedua dan ketiga pengujian kuat tarik menurun, diakibatkan terjadinya korosi pada material.