Dian Fitra Arismawati
Stikes Dian Husada Mojokerto

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH STRESS TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI Bety Mayasari; Dian Fitra Arismawati; Riska Aprilia Wardani
Surya : Jurnal Media Komunikasi Ilmu Kesehatan Vol 13, No 3 (2021): Jurnal Surya, Vol. 13, No. 03, Desember 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38040/js.v13i3.294

Abstract

Background: Usia remaja terjadi perubahan psikologis seperti emosi yang tidak stabil sehingga dapat mempengaruhi remaja dalam menghadapi dan memecahkan masalah yang sedang dialami. Apabila masalah tidak ditangani secara benar akan menimbulkan stress. Salah satu yang terjadi pada perempuan yang mengalami stress adalah gangguan reproduksi berkaitan dengan peristiwa haid (Hawari, 2016). Bisa saja karena stres, tubuh jadi mudah lelah, berat badan turun drastis, bahkan sakit-sakitan, sehingga metabolismenya terganggu. Bila metabolisme terganggu, siklus haid pun ikut terganggu.Objectives: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh stress terhadap siklus menstruasi pada remaja putriDesign: Desain penelitian ini menggunakan analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri yang berjumlah  275 mahasiswa dengan sampel sebanyak 65 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan dalam pengumpulan data mengunakan instrumen berupa kuesioner. Tahap pengolahan data penelitian meliputi tahap editing, coding, scoring dan tabulating. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan dianalisa dengan uji Chi-Square.Data Sources: Remaja putri di Desa Pungging kabupaten MojokertoResults: Hasil penelitian diperoleh data dari 65 responden yang siklus menstruasinya teratur sebanyak 21 responden(32,31%), dan 44 responden (67,69%) yang siklus menstruasinya tidak teratur.  Berdasarkan uji statistik dengan uji chi square pada taraf signifikan α=0,05 didapatkan bahwa r(value) = 0,000 jadi r < a jadi H0 ditolak dan H1 diterima atau dengan kata lain ada pengaruh stres terhadap siklus menstruasi.Conclusions: Mahasiswa yang mengalami stres pada tahap berat ( V dan VI) cenderung mengalami gangguan siklus menstrusi.
HUBUNGAN PERSALINAN PREMATUR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG BERSALIN RSU DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO Bety Mayasari; Titiek Idayanti; Dian Fitra Arismawati; Riska Aprilia Wardani
Nurse and Health: Jurnal Keperawatan Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Institute for Research and Community Service of Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.631 KB) | DOI: 10.36720/nhjk.v7i1.32

Abstract

ABSTRACTBackground: Persalinan prematur merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian karena menjadi salah satu penyebab utama kematian neonatal. Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi ketika usia kehamilan belum mencapai 37 minggu. Persalinan prematur menjadi penyebab tingginya angka kematian bayi (AKB) karena kondisi bayi yang masih lemah karena imaturitas organ, salah satunya adalah paru-paru.Purpose: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adakah hubungan persalinan prematur dengan kejadian asfiksia neonatorum.Method: Desain penelitian yang digunakan adalah Cross-Sectional, yaitu suatu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali dalam satu saat. Dalam penelitian ini sampel diambil dengan teknik consecutive sampling, variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu variabel independent (variabel bebas) adalah persalinan prematur dan variabel dependent (variabel tergantung) adalah kejadian asfiksia neonatorum. Cara pengambilan data dengan menggunakan lembar observasi secara langsung kepada responden. Pengolahan data menggunakan uji korelasi Spearman.Results: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan persalinan prematur dengan kejadian asfiksia neonatorum yaitu asfiksia ringan terjadi pada 4 bayi (100%) yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami persalinan dengan usia kehamilan 32-36 minggu. Dengan menggunakan uji Korelasi Spearman dengan tingkat kemaknaan/signifikasi 0,00 (α<0.05), yang berarti bahwa Ho ditolak dan Hi diterima. Serta didapatkan hasil koofisien korelasi (ρ) = 0,875, yang menyatakan bahwa terdapat hubungan sangat kuat antara dua variabel yaitu persalinan prematur dengan kejadian asfiksia neonatorum.Conclusion: Berdasarkan hasil penelitian, ibu hamil dan keluarga diharapkan untuk teratur melakukan kunjungan ANC, serta bagi tenaga kesehatan untuk mempertahankan pro aktif dalam memberikan ANC Terpadu, sehingga resiko dapat terdeteksi lebih awal dan komplikasi akan mendapat penanganan secepatnya. Key words: Persalinan premature, asfiksia neonatorum.
STUDI KORELASI BODY MASS INDEX (BMI) DENGAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI MAN 2 MOJOKERTO Dian Fitra Arismawati; Bety Mayasari
Journals of Ners Community Vol 13 No 5 (2022): Jurnal of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i5.2091

Abstract

Dismenorea merupakan salah satu gangguan menstruasi yang paling sering dijumpai pada remaja putri dan memiliki dampak cukup serius karena dapat menyebabkan gangguan aktivitas sehari-hari. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya dismenorea yaitu karena Body Mass Index yang abnormal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Body Mass Index dengan dismenorea pada remaja putri. Penelitian ini dilakukan di MAN 2 Mojokerto. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh remaja putri kelas X di MAN 2 Mojokerto yang memenuhi kriteria penelitian berjumlah 51 orang. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian remaja putri kelas X di MAN 2 Mojokerto yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 45 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu probability sampling dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non-eksperimental korelasional dengan metode cross sectional. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah timbangan berat badan, pengukur tinggi badan, lembar observasi, dan skala pengukuran nyeri NRS. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji korelasi dari Spearman (rs) dengan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang mengalami dismenorea hebat paling banyak adalah yang memiliki BMI gemuk berat yaitu sebanyak 7 responden (87,5%) dengan hasil uji statistik menunjukkan sig. 0.002 < α (0.05) yang artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Body Mass Index (BMI) dengan dismenorea pada remaja putri di MAN 2 Mojokerto. Melihat hasil penelitian ini maka perlu adanya pengontrolan Body Mass Index (BMI) agar dapat meminimalkan frekuensi terjadinya dismenorea yang dialami oleh remaja putri.
CORRELATION STUDY OF NUTRITIONAL STATUS OF FEMALE 16-18 YEARS OLD WITH PREMENSTRUAL SYNDROME Dian Fitra Arismawati; Bety Mayasari; Riska Aprilia Wardani
INTERNATIONAL JOURNAL OF NURSING AND MIDWIFERY SCIENCE (IJNMS) Vol 6 No 2 (2022): VOLUME 6 ISSUE 2 AUGUST 2022
Publisher : Bina Sehat Press. Departement Research and Community Engagement Bina Sehat PPNI Institute of Health Science, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29082/IJNMS/2022/Vol6/Iss2/398

Abstract

ABSTRAK Premenstrual Syndrome was an increase in emotional tension and it was a factor that usually starts one week to a few days before the onset of menstruation and disappears after menstruation comes, although sometimes it continued until menstruation stops. Premenstrual Syndrome was influenced by several factors, including nutritional status. From this observation, it was found that there are still many women who experience Premenstrual Syndrome (60%). This study aims to analyse the relationship between the nutritional status of female16-18 years with the incidence of premenstrual syndrome in Sooko Village - Mojokerto. This study used observational analytical research methods. With a population of 50 and a sample of 40 respondents using simple random sampling, data obtained from young women who experienced and did not experience Premenstrual Syndrome were processed by frequency tabulation and then analysed by contingency coefficient test using SPSS. Based on the results of the study, it was found that 23 students (57.5%) had Premenstrual Syndrome with normal nutritional status, while 11 students with underweight nutritional status, of which 9 students (27.5%) had premenstrual syndrome. Then from the results of the Contingency Coefficient Test, it is known that there is a relationship between the nutritional status of female16-18 years old with the incidence of premenstrual syndrome with a value of sig = 0.000. So it can be concluded that students who have underweight nutritional status have the most premenstrual syndrome and will reduce or disappear by improving nutritional intake in a balanced manner. Meanwhile, those who have normal nutritional status also continue to experience Premenstrual Syndrome because their age 16-18 years old is included in the age category of high risk of developing Premenstrual Syndrome. From the results of the research above, it is expected to be able to develop conceptual insight in providing Health Education to young women so that they do not experience severe premenstrual syndrome. Keywords: Nutritional status, female 16-18 years old, Premenstrual Syndrome
STUDI KORELASI GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN WANITA PRA MENOPAUSE DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE Bety Maya Sari; Dian Fitra Arismawati
Journals of Ners Community Vol 11 No 2 (2020): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v11i2.1107

Abstract

Menopause merupakan hal alami yang terjadi pada setiap wanita, Sebagian orang beranggapan bahwa menopause adalah hal yang menyenangkan dan sebagian lagi menganggap hahwa menopause adalah kesedihan karena kehilangan masa produktif, seringkali wanita menghadapi menopause dengan rasa cemas dan was-was karena menopause identik dengan ketuaan, kebanyakan wanita memasuki periode pramenopause tiga sampai lima tahun lebih awal dari menopause sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi Gambaran Diri dengan Kecemasan wanita dalam menghadapi menopause. Desain penelitian yang digunakan observational analitik dengan pendekatan study cross sectional, Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Gambaran Diri dan Variabel Dependent adalah Kecemasan, dengan Populasi sebanyak 70 orang sehingga didapatkan sampelnya 60 responden menggunakan Probability Sampling teknik Simple Random Sampling menggunakan kuesioner. Untuk memperoleh tingkat signifikansi hubungan tersebut, dilakukan uji statistik Chi Square(x²) dengan p= 0,05.  Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden mempunyai gambaran diri positif dan mengalami kecemasan ringan, setelah dilakukan pengujian statistic dengan chi square diperoleh hasil df 2 dengan person correlation 32.879 dengan taraf signifikan 0,000 < 0.05 yang menunjukkan ada hubungan gambaran diri dengan kecemasan wanita dalam menghadapi menopause. Hasil penelitian  membuktikan bahwa seorang wanita yang  mempunyai gambaran diri yang positif maka kecemasan dalam menghadapi menopause akan berkurang. Kata Kunci : Gambaran Diri, Kecemasan, Menopause. DOI: 10.5281/zenodo.4774651