Alyani A. Basar
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PLASENTA PREVIA TOTALIS PADA PRIMIGRAVIDA: SEBUAH TINJAUAN KASUS Cut Meurah Yeni; Muhammad Bayu Z. Hutagalung; Dwinka S. Eljatin; Alyani A. Basar
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 17, No 1 (2017): Volume 17 Nomor 1 April 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Keluhan perdarahan pervaginam sejak 2 jam sebelum rawatan di rumah sakit. Pada kasus ini, dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang berupa ultrasonografi sehingga dapat disimpulkan penyebab perdarahan pervaginam berupa plasenta previa totalis dengan janin tunggal hidup presentasi bokong. Plasenta  previa  merupakan  plasenta  yang  berimplantasi  pada  bagian  segmen bawah rahim, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir yang ditandai dengan perdarahan uterus. Faktor risiko timbulnya plasenta previa belum diketahui secara pasti namun dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa frekuensi plasenta previa tertinggi terjadi pada ibu yang berusia lanjut, multi para, riwayat seksio sesarea dan aborsi sebelumnya serta gaya hidup yang juga dapat mempengaruhi peningkatan resiko timbulnya plasenta previa. Pada kasus ini kehamilan diterminasi dengan pembedahan  emergensi sectio cesaria. JKS 2017; 1: 38-42)Kata Kunci: Plasenta Previa, Primigravida Abstract. A case, a woman aged 28 years, 34-35 weeks gestational age with complaints of vaginal bleeding since 2 hours before treatment in the hospital. In this case, from physical and ultrasonography examination the causes of vaginal bleeding is placenta previa totalis with singleton live breech presentation pregnancy. Placenta previa is implantation of the placenta in the lower uterine segment, which occuled the birth canal marked with uterine bleeding. Risk factors for placenta previa is not yet known, but several studies reported that the highest frequency of placenta previa occurs in women who are elderly aged for pregnancy, multiparity, history of previous cesarean section and abortion as well as the lifestyle that can also affect the increase in the risk of placenta previa. In this case the pregnancy is terminated by emergency ceasrean section. JKS 2017; 2: 38-42)Key words: Placenta Previa, Primigravida,
KEHAMILAN ANEMBRIONIK PADA PRIMIGRAVIDA : SEBUAH TINJAUAN KASUS Cut Meurah Yeni; Muhammad Bayu Z Hutagalung; Dwinka S. Eljatin; Alyani A. Basar
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 18, No 2 (2018): Volume 18 Nomor 2 Agustus 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jks.v18i2.18002

Abstract

Abstrak. Sebuah kasus, wanita berusia 22 tahun hamil 8-9 minggu dengan keluhan perdarahan pervaginam sejak 1 sebelum masuk rumas sakit (RS). Pemeriksaan ultrasonografi menunjukkan gambaran kantung gestasi tanpa pertumbuhan embrio dengan usia kehamilan 8 minggu. Terminasi kehamilan pada kasus ini dilakukan dengan metode dilatasi dan kuretase. Kehamilan anemebrionik merupakan salah satu bentuk kegagalan dalam kehamilan. Diperkirakan 10-15% hasil konsepsi tidak viabel dan akan mengalami abortus dan 3% diantaranya merupakan kehamilan anembrionik. Manifestasi klinis pada kasus ini meliputi riwayat amenorea, tanda-tanda kehamilan muda serta perdarahan pervaginam pada tahap akhir perjalananya. Berbagai faktor secara teoritis dikaitkan dengan kehamilan embrionik meliputi; faktor genetik paternal dan maternal, disfungsi hormonal serta infeksi dan kelainan imunologi. Kehamilan embrionik dapat ditegakkan melalui pemeriksaan ultrasonografi transabdominal maupun transvaginal dengan ditemukannnya kantung gestasi tanpa perkembangan embrio pada minggu 6-10 kehamilan. Kata Kunci: Kehamilan anembrionik, kuretaseAbstract. A case, 22-year-old woman with 8-9 weeks gestational aged with complaints of vaginal bleeding one day before hospital admission. Ultrasound examination showed a picture of gestational sac without embryo growth correspondent to 8 weeks gestational aged. Termination of pregnancy in this case was done by the method of dilation and curettage. Anembryonic Pregnancy is one form of failure in pregnancy. An estimated 10-15% of the pregnancy is not viable and will undergo abortion and 3% of it is anembryonic pregnancy. Clinical manifestations in this case includes a history of amenorrhea, signs of early pregnancy and vaginal bleeding at the final stage perjalananya. Various factors are theoretically associated with embryonic pregnancy include; paternal and maternal genetic factors, hormonal dysfunction, as well as infectious and immunological disorders. Embryonic Pregnancy can be enforced through a transabdominal or transvaginal ultrasound examination with detection of gestational sac without embryo development at 6-10 weeks gestation.Key words: Anembryonic pregnancy, curettage