AbstractTujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan nilai pre-test dan post-tes yang diperoleh oleh petani garam dalam pembelajaran bahasa inggris dasar dengan menggunakan metode TPR. Subjek penelitian ini adalah 20 orang petani garam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Instrumen yang digunakan adalah tes dan wawancara. Hasil dari tes didapatkan bahwa ada perbedaan nilai antara pre-test dan post-test yang diperoleh yaitu thitung=18.21˃ttabel=1.73 sehingga H0 ditolak. Artinya, nilai post-test para petani garam lebih tinggi dari pada nilai pre-test dengan penggunaan metode TPR. Hasil wawancara diperoleh bahwa 13 (65%) petani garam pernah belajar bahasa inggris sebelumnya dan 7 (35%) tidak pernah belajar bahasa Inggris sebelumnya. 20 (100%) mereka sangat senang belajar bahasa inggris dengan metode TPR. Sebanyak 15 (75%) dari mereka kesulitan dalam pengucapan bahasa inggris dan 5 (25%) tidak sulit dengan pengucapan bahasa inggris. 18 (90%) mereka kesulitan membaca teks bahasa inggris dan 2 (10%) yang tidak sulit membaca bahasa inggris. 16 (80%) sulit mendengar dalam bahasa inggris dan 4 (20%) mudah mendengar dalam bahasa inggris. 14(70%) mereka kesulitan menulis bahasa inggris dan 6(30%) mereka tidak merasa kesulitan dalam menulis bahasa inggris. 20 (100%) mereka mudah belajar bahasa inggris dengan metode TPR dan mereka juga termotivasi serta mereka dapat menambah kosakata belajar dengan metode ini. Mereka juga menambahkan kosakata yang mereka peroleh sangat bermanfaat, mereka merasa sudah bisa berbicara bahasa inggris secara sederhana dan mereka sudah mampu menjawab pertanyaan dalam bahasa inggris dengan topik tertentu, dan mampu mendampingi anak belajar di rumah selama pandemi covid-19. Kata-kata kunci: Pengajaran; Bahasa Inggris Dasar, Petani Garam, TPR.