Laksmi Eko Safitri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potensi Masjid Syuhada-Kota Yogyakarta Sebagai Bangunan Cagar Budaya Laksmi Eko Safitri
SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 1 No. 2 (2019): September
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.119 KB) | DOI: 10.15642/suluk.2019.1.2.59-67

Abstract

This study aims to explain the potential of the Syuhada Mosque as a cultural heritage building in Yogyakarta. This study uses a qualitative research method based on a literature review on the History of the Syuhada Mosque by Kumoro (2019), Constitution Number 11 of 2010 concerning Cultural Heritage and Regional Regulations of the Special Province of Yogyakarta, especially Number 6 of 2012 concerning Preservation of Cultural Heritage and Cultural Heritage. The results of this study are (1) The history of the construction of the Mosque of Syuhada in 1950-1952 is closely related to the location and history of the struggle of Indonesia in maintaining independence after the relocation of the capital to Yogyakarta, (2) The Syuhada Mosque has the potential to be a cultural heritage building in Yogyakarta because it is in accordance with the contents of (a) Constitution Number 11 of 2010 concerning Cultural Heritage: Article 1 (number 1), Article 1 (number 3), Article 1 (number 18), and Article 5 and (b) Regional Regulation of the Special Province of Yogyakarta Number 6 of 2012 concerning Preservation of Cultural Heritage and Cultural Heritage: Article 12. Overall, it can be seen that the establishment of the Syuhada Mosque building in Yogyakarta Mayor Decree Number 297 of 2019 related to the Cultural Heritage of the City of Yogyakarta means that the status of the Syuhada Mosque as a list of the Cultural Heritage of the Special Region of Yogyakarta deserves to be upgraded to the Cultural Heritage Building.
Lanskap Arkeologi Situs Gosari-Gresik dalam Perspektif Prosesual dan Pasca-Prosesual Laksmi Eko Safitri
SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 3 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.007 KB) | DOI: 10.15642/suluk.2021.3.1.23-33

Abstract

Dalam tulisan ini Situs Gosari-Gresik dikategorikan sebagai salah satu artefak arkeologis Nusantara yang memberikan informasi terkait masa silam. Situs tersebut dipahami sebagai representasi dari perspektif Prosesual dan Pasca-Prosesual. Ruang lingkup tulisan ini menyajikan lanskap Situs Gosari sebagai representasi dari paradigma prosesual dan pasca-prosesual. Kontradiksi kedua paradigma di atas disinergikan untuk mengetahui lanskap Situs Gosari yang terdiri dari bekas tungku pembakaran gerabah, sendang, dan prasasti. Dalam hal itu paradigma pertama menjelaskan tarikh atau usia situs, jenis atau model gerabah yang dihasilkan; korelasi antarunsur arkeologi; dan peranan atau industri gerabah pada masa Majapahit. Sedangkan paradigma kedua digunakan untuk melengkapi analisis yang tidak dapat dijangkau paradigma sebelumnya, terutama terkait interpretasi terhadap sendang dalam pandangan masyarakat setempat berdasarkan tradisi lisan/folklor yang diyakini. Dari kedua paradigma tersebut dihasilkan kesimpulan bahwa kedudukan sendang memiliki peranan penting, baik dalam industri gerabah maupun kehidupan masyarakat sekitar. Selain itu, diketahui bahwa tinggalan budaya tak bendawi masa klasik tersebut masih dipelihara.