This Author published in this journals
All Journal PILAR
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN ENERGI PADA PERCOBAAN BETON BERTULANG AKIBAT PEMBEBANAN SIKLIK DAN MONOTONIK Raja Marpaung; Suhadi Suhadi; Lina tilik
PILAR Vol. 9 No. 2 (2013): PILAR 09092013
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam perencanaan struktur disyaratkan bahwa struktur harus berperilaku baik sehingga struktur tersebut tidak mengalami kerusakan, baik kerusakan struktural maupun kerusakan non struktural. pada saat beban maksimum terjadi. Salah satu ragam perilaku struktur beton yang harus dipahami adalah perilaku struktur pada saat pembebanan yang bersifat monotonik maupun siklik seperti pada saat gempa menimpa struktur tersebut. Dengan pemahaman perilaku struktur terhadap ragam pembebanan yang terjadi akan memberi jaminan terhadap kekuatan struktur yang didesain tersebut.Dalam percobaan spesimen ini pemodelan struktur dibuat dalam bentuk sedemikian rupa hingga mendekati yang sebenarnya di lapangan. Sedangkan pembebananan spesimen dilakukan dengan sistem pembebanan siklik dan monotonik. Pembebanan ini dilakukan pada spesimen secara terus menerus sampai spesimen mencapai keruntuhannya hingga dapat diketahui besarnya disipasi energi untuk berbagai kondisi.Dari hasil percobaan ini terlihat energi kumulatif yang terdisipasi pada pembebanan siklik jauh lebih besar dari pada energi kumulatif yang terdisipasi pada pembebanan monotonik. Sedangkan pada kondisi leleh perbedaan energi pada percobaan siklik dan monotonik relatif kecil, hal ini disebabkan oleh pola pembebanan yang diberikan pada spesimen dan perbedaan defleksi leleh yang dicapai spesimen. Pada kondisi ultimate dan failure perbedaan energi pada percobaan siklik dan monotonik relatif kecil, hal ini disebabkan pada pembebanan siklik selalu mengalami pengulangan yang menguntungkan spesimen 
KAJIAN EKSPERIMENTAL PADA STRUKTUR KANTILEVER BETON BERTULANG AKIBAT PEMBEBANAN MONOTONIK Raja Marpaung; Suhadi Suhadi
PILAR Vol. 8 No. 1 (2013): PILAR 08032012
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan suatu struktur beton bertulang adalah untuk mencapai suatu struktur yang aman atau yang berperilaku baik selama masa layan struktur tersebut. Untuk itu dibutuhkan alternatif perencanaan struktur yang memenuhi syarat tetapi cukup ekonomis dalam pengertian, bahwa seluruh elemen dan sistem yang digunakan dalam struktur harus dapat bekerja sama secara optimal dan merespons gaya yang terjadi.Dalam perencanaan struktur disyaratkan bahwa struktur harus berperilaku baik sehingga struktur tersebut tidak mengalami kerusakan, baik kerusakan struktural maupun kerusakan non struktural. Salah satu ragam perilaku struktur beton yang harus dihindari adalah keruntuhan terhadap retak, retak-retak pada beton bertulang harus dibatasi, hal ini didasarkan pada pertimbangan tidak saja kemampuan struktur tetapi juga perlindungan terhadap berlangsungnya proses korosi pada baja tulanganDalam studi eksperimental ini pemodelan struktur dibuat dalam bentuk kantilever sedemikian rupa hingga mendekati yang sebenarnya  di lapangan. Sedangkan pembebananan spesimen dilakukan dengan sistem pembebanan monotonik. Pembebanan ini  dilakukan pada spesimen secara terus menerus sampai spesimen mencapai keruntuhan, sehingga melalui kurva beban – defleksi didapatkan beban kapasitas pada saat retak, leleh, ultimate, failure dan disipasi energi. Dari  hasil percobaan ini  terlihat bahwa perilaku spesimen berubah-ubah pada setiap peningkatan beban. Perubahan perilaku ini disebabkann oleh sifat dari bahan yang tidak homogen, sehingga pada kondisi pembebanan melebihi kekuatan tarik beton timbul retak-retak yang mengakibatkan penurunan kekakuan. Secara keseluruhan dalam percobaan ini, perilaku spesimen mengalami perubahan dengan beban P rata-rata sebagai berikut : Kondisi retak P = 7,53 KN, kondisi leleh P = 39,80 KN, kondisi ultimate P = 51,38 dan kondisi ultimate 1 tulangan P = 25,05 KN.Sedangkan Energi kumulatif rata-rata yang terdisipasi pada kondisi leleh = 368,67 KNmm, kondisi ultimate = 6636,33 KNmm, dan kondisi Failure = 8793,33 KNmm Dari hasil pengujian didapatkan bahwa kekuatan struktur sangat dipengaruhi oleh kondisi  retak, pengujian kekuatan bahan, perbedaan kekuatan beton dari kekuatan rencana, perbedaan kekuatan tarik baja dalam pelaksanaan.