This Author published in this journals
All Journal PILAR
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI ANALISA KEBUTUHAN RUANG PARKIR POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Wahidin Wahidin
PILAR Vol. 10 No. 2 (2014): PILAR 0902014
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Parking is an essential part of an infrastructure building. It should be available on a building which is utilized as the activity centre. As the central activity of D3 education with the number of more than 4,000 students, the parking area of State Polytechnic of Sriwijaya needs concern. Furthermore,it needs a research. The purpose of the research is to find out available facility based on its allocation, to obtain the parking characteristics, to utilize available area, to predict parking needs within 5 years ahead and to recommend the parking development. The writer conducted the observation for several days on lectures time activity. It was conducted by watching the traffict flow around the State Polytechnic campus. The result of analysis showed that the parking accumulation for motorcycle and four- wheel vehicle was 2,018 and 198. The allocation of available parking area was 2,100 m2 for motorcycle and 3,710 m2 for four-wheel vehicle. Furthermore, based on optimation, it was found that the surface of parking area for motorcycle was 5,621.26 m2. The writer also found that the parking area surface based on its allocation for four- wheel vehicle, was 3,710 m2. Based on facts above, the writer suggests that for the smoothness of traffic flow inside the State Polytechnic campus, the parking area need to be completed by functional road signs.
STUDI ANALISIS POTENSI KOLONG MENGGUNAKAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING SEBAGAI SUMBER DAYA AIR DI KABUPATEN BELITUNG ( 29-32 ) Ahmad Syapawi; Wahidin Wahidin; Sukarman Sukarman; Siswa Indra
PILAR Vol. 14 No. 1 (2019): Pilar: Maret 2019
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) merupakan salah satu daerah penghasil sumber daya alam khususnya tambang. Kegiatan penambangan hampir seluruhnya meninggalkan lahan-lahan terbuka berupa kolong darat (hamparan Tailing dan Over-Burden) serta kolong air yang berukuran 11-100 ha, dengan kedalaman 5-25m. Luas total kolong di Kabupaten Belitung saat ini belum diketahui secara pasti karena tingginya jumlah penambang liar yang dilakukan masyarakat dengan lokasi penambangan diwilayah terpencil. Keberadaan kolong bagi masyarakat dan pemerintah Kabupaten Belitung saat ini minim sekali manfaatnya dan hampir tidak pernah dilakukan penelitian kearah pengembangan sumber daya kolong tersebut. Pemanfatan hanya sebatas sebagai sumber air bersih untuk mandi dan mencuci.Menurut Wardoyo dan Ismail (1998) kolong terbagi menjadi 3 (tiga) tipe yaitu Kolong Baru (kurang dari lima tahun), Kolong Muda ( 5-20 Tahun ) dan Kolong Tua ( diatas 20 tahun). Selain itu, berdasarkan hubungan antara kolongnya dibedakan menjadi kolong terpisah (tidak saling berhubungan) dan kolong menyatu (satu sama lain berhubungan). Kolong-kolong terpisah yang berumur lebih dari lima tahun tergolong aman untuk dimanfaatkan oleh masyarakat.                Memperhatikan permasalahan pengelolaan sumberdaya air terutama pemanfaatan air, maka diperlukan suatu evaluasi dalam penentuan potensi  untuk pengelolaan kolong Konservasi Sumber Daya AirKeinginan untuk memanfaatkan air beberapa macam tujuan tersebut dapat menimbulkan kebijakan yang saling bertentangan (conflicting nature). Untuk memperoleh nilai kemanfaatan maksimal semua tujuan penggunaan air secara simultan, sulit atau bahkan umumnya tidak mungkin dapat dicapai.  Usaha untuk memperoleh solusi optimal dapat ditempuh dengan cara : 1) memberikan nilai faktor bobot sesuai urutan prioritas masing-masing kriteria, 2) menentukan urutan prioritas alternatif solusi, dan 3) kalau mungkin menetapkan solusi terbaik (the best alternative).Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu metoda pengambil keputusan Multi Criteria Decision Making, yang peralatan utamanya adalah hirarki, dimana  suatu masalah yang tidak terstruktur dipecah ke dalam kelompok-kelompok persoalan dan kemudian diatur menjadi suatu hirarki