Elfa Yuliana
IAI Hamzanwadi NW Pancor

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEWIRAUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM Elfa Yuliana
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial Vol. 15 No. 2 (2017): Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAI Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tadib.v15i2.183

Abstract

Entrepreneurship is a creative effort which creates values from nothing comes into being. It is possible to be enjoyed by many people. The increasing number of entrepreneur will impact the strengthten of economic state. It has been proved through the nation historical journey that Small and Medium Enterprises (UKM) such as an economic basis which has strongest durability to face against multidimensional crisis. According to the statements, Islam strongly suggests people to endeavor every effort and work since works became the very basic modal to gain success. Thus, hard work behavior must be owned by an entrepreneur. In this case, discipline substance has the important role play. There is one more important element in gaining success of hard work, which is to give over the rest to Allah SWT. The hard work accompanied by prayer will gain success Insha Allah. In entrepreneurship field there are some points that must be maintained by the entrepreneur to achieve his aim as worth as worship. First, intention straightening, and aqidah consolidating in the beginning of the commerce. People should put an intention to their commerce business to be spared from greed and make the religion as the base of the commerce conduct. Second, putting the intention to trade in their effort to fulfil Fardhu Kifayah and maintaining Allah SWT in their memory. Third, willing to accept and not being greedy to the market and commerce. Fourth, avoiding shubhat (disguised between halal and haram) and pay close attention to the all physical trade practices. Entrepreneurship in Islam perspective is a noble effort as what stated in the Hadith “Narrated Ahmad: You should do the trade (entrepreneurship). Because inside the trade there are 90 percent of rizq door”
Komparasi Pemikiran Pendidikan Al-Ghazali Dan John Locke Perspektif Pendidikan Islam Dan Barat Elfa Yuliana; M. Reza Wahyu Al-Hadi Abror
Tarbawi Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Penelitian Tarbawi: Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tarbawi.v4i1.207

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah pertama, untuk mengetahui bagaimana corak pemikiran pendidikan Al-Ghazali; kedua, untuk mengetahui bagaimana corak pemikiran pendidikan John Locke; dan ketiga, untuk mengetahui komparasi pemikiran pendidikan Al-Ghazali dan John Locke. Untuk mencapai tujuan tersebut penulis menggunakan metode penelitian kajian kepustakaan (library research) dengan menggunakan bahan-bahan tertulis yang telah dipublikasikan dalam bentuk buku-buku dan jurnal. Penelitian ini menggunakan pendekatan filosofis, hermeneutik, dan ilmu pendidikan. Hal ini dilakukan karena penelitian ini menkaji tentang pemikiran pendidikan dalam perspektif Islam dan Barat, yang secara filosofis berbeda paradigma, baik dalam tataran teoritis maupun praktis. Oleh karena itu, penulis menganalisis pemikiran pendidikan Al-Ghazali dan John Locke perspektif pendidikan Islam dan Barat, kemudian dilanjutkan dengan studi komparatif pemikiran pendidikan antara kedua tokoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penjelasan tentang pemikiran pendidikan Islam dan Barat memperlihatkan adanya perbedaan pola pikir yang digunakan para ilmuwan sehingga menghasilkan corak pemikiran yang berbeda. Hal tersebut juga tidak lepas dari latar belakang dari kedua tokoh yang berbeda. Jika sumber dan metodologi ilmu Barat bergantung sepenuhnya kepada kaidah empiris, rasional dan cenderung materialistik serta cendrung mengabaikan cara memperoleh ilmu pengetahuan melalui wahyu atau kitab suci. Maka, lain halnya dengan konsep keilmuan dalam Islam yang secara epistemologi bersumber dari kitab suci Al-Qur’an dan Hadits.