Ahmad Abror
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN ASET PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Ida Syafrida; Ahmad Abror
Ekonomi & Bisnis Vol 10 No 1 (2011): Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/eb.v10i1.468

Abstract

Abstrak Target pertumbuhan pangsa pasar bank syariah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 5 persen dapat diupayakan tercapai, salah satunya dengan cara meningkatkan jumlah aset yang ada di bank syariah. Peningkatan aset perbankan syariah dipengaruhi oleh banyak faktor yang secara umum dapat diklasifikasikan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan aset perbankan syariah di Indonesia. Dalam hal ini faktor-faktor internal yang digunakan adalah jumlah kantor bank syariah, rasio NPF, rasio FDR, biaya promosi, dan jumlah dana pihak ke-tiga (DPK) yang ada di bank syariah. Sedangkan faktor-faktor eksternal yang dipilih adalah office chaneling dan jumlah uang beredar (M2). Dimana data-data yang digunakan adalah data statistik bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) di Indonesia pada periode September 2008 sampai dengan September 2010. Untuk dapat mengambil kesimpulan, maka digunakan analisis dengan metode regresi linier berganda. Dari tujuh variabel yang diteliti, ternyata hanya lima variabel yang memenuhi persyaratan BLUE, yaitu jumlah kantor bank syariah, rasio NPF, rasio FDR, biaya promosi, dan office chaneling dan berdasarkan hasil penelitian diperoleh faktor yang mempengaruhi pertumbuhan aset perbankan syariah adalah junlah kantor, rasio FDR, dan biaya promosi. Kata kunci: NPF, FDR, DPK, office chaneling, M2
PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN LELE DENGAN TEKNOLOGI BIOFLOK SEBAGAI UPAYA MENGURANGI KEMISKINAN MASYARAKAT DESA SIRAU KEC. KEMRANJEN KAB. BANYUMAS Ahmad Abror; Ren Fitriadi; Mustika Palupi
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2021): Mei
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.749 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v4i2.2678

Abstract

Daerah pedesaan tingkat kemiskinannya masih relatif tinggi. Hal tersebut berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Pengentasan kemiskinan dengan suatu kegiatan yang menerapkan teknologi yang mudah diterapkan merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Wajah kemiskinan senantiasa melekat pada masyarakat pedesaan yang belum meratanya pengetahuan dan keterampilan mengenai suatu usaha yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan menambah lapangan pekerjaan. Tingkat pengetahuan umum masyarakat pedesan tergolong sangat rendah, dimana terlihat dari kurangnya keterampilan masyarakat dalam meningkatkan hasil pendapatannya, umumnya hanya terfokus dengan bidang pertanian baik di persawahan ataupun kebun. Salah satu contoh Kategori rumah tangga miskin di Desa Sirau Kecamatan Kemranjen Banyumas. Sektor perikanan salah satu sektor lapangan pekerjaan yang sangat potensial untuk dikembangkan. Salah satu upaya yang diperlukan yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat pedesaan tentang budidaya ikan lele dengan teknologi bioflok. Teknologi bioflok merupakan metode budidaya ikan yang sangat ramah lingkungan, hemat pakan, air dan mudah diterapkan. Teknologi budidaya ikan lele dengan teknologi bioflok ini memiliki keunggulan yaitu mudah dalam pemeliharaan, memperoleh hasil ganda, dan tidak memerlukan lahan yang luas. Ikan lele saat ini sangat prospektif untuk di kembangkan menjadi ikan konsumsi air tawar, karena merupakan ikan yang memiliki beberapa keistimewaan dan banyak diminati orang.