Apriani Kusumawardhani
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perancangan Sistem Pengenalan Plat Nomor Kendaraan Menggunakan Principal Componen Analysis Selpha Yulida; Apriani Kusumawardhani; Heru Setijono
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.983 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2724

Abstract

Sistem identifikasi dan pengenalan plat nomor serta label produk-produk di industri menjadi aplikasi yang penting. Sistem tersebut bertujuan untuk mengekstraksi dan mengenali plat nomor dari citra kendaraan sehingga dapat digunakan sebagai access control system gerbang tol, area parkir, maupun sistem pengamanan serta sistem pembayarannya. Selain itu, pengenalan label produk-produk di industri juga sangat penting untuk kemudahan pengelolaan data. Untuk mendukung hal tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang perancangan sistem pengenalan plat nomor kendaraan untuk mendapatkan performa sistem yang baik. Berbagai metode telah digunakan dalam penelitian pengenalan plat nomor seperti Fuzzy dan JST. Namun, dalam penelitian tugas akhir ini dikembangkan sistem pengenalan karakter menggunakan metode PCA. Principal Component Analysis (PCA) adalah suatu metode untuk merepresentasikan suatu objek di mana  ditekankan pada proses ekstraksi fitur. Ekstraksi fitur bertujuan untuk mengekstraksi ciri-ciri khusus dari objek serta mereduksi dimensinya dengan mengubah sejumlah variabel korelasi ke jumlah yang lebih sedikit, sehingga proses komputasi mampu berlangsung lebih cepat. Dalam tugas akhir ini, telah dilakukan penelitian dengan mengambil citra plat nomor melalui webcam dan diuji dengan program pengenalan plat nomor. Dari hasil uji pengenalan, PCA terbukti dapat diaplikasikan pada sistem pengenalan plat nomor kendaraan dengan tingkat keberhasilan yang baik untuk jarak dan posisi tertentu. Demikian juga untuk metode segmentasi karakter plat nomor, labeling merupakan metode yang mampu diterapkan dalam penelitian ini. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem pengenalan plat nomor kendaraan ini mampu diaplikasikan secara optimal dengan tingkat pengenalan 80%-100%  pada jarak webcam 1m dan sudut antara -150 sampai 150 dari pusat plat nomor serta ketinggian webcam 25-100cm. Hal itu menunjukkan bahwa sistem tersebut juga baik untuk diaplikasikan dalam pengenalan label produk-produk di industri.
Perancangan Sistem Pengujian Distorsi Kaca Spion Menggunakan Metode Radial Line Fitri Rahmah; Apriani Kusumawardhani; Heru Setijono
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1082.662 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.3273

Abstract

Pengujian distorsi merupakan salah satu cara mengetahui kualitas dari kaca spion. Distorsi merupakan keadaan dimana bayangan benda  terbentuk tidak sama dengan benda asli karena adanya cacat pada cermin. Selama ini pengujian dilakukan secara manual dengan metode concentric circle yang memiliki kelemahan melakukan penghitungan distorsi di bagian terpusat saja. Pengujian distorsi ini dilakukan dengan metode radial line dengan kelebihan melakukan penghitungan di seluruh luasan kaca spion. Metode radial line membutuhkan layar dengan pola radial line sebagai obyek kaca spion. Pengambilan data pengujian melalui penyusunan tegak lurus kaca spion terhadap obyek dan webcam sejauh 300 mm. Data yang diperoleh dalam format digital diolah dengan sistem pengolahan citra digital melalui GUI (Graphical User Interface). Tahap pre-processing citra dilakukan melalui proses smoothing dan sharpening. Selanjutnya citra obyek dipisahkan terhadap background. Kemudian software pengolahan citra akan menghitung besar faktor distorsi. Untuk mendapatkan error yang minimal dalam pengujian, maka dilakukan variasi terhadap ketebalan garis obyek dan tahap pre-processing. Pada proses ini diperoleh garis obyek yang paling baik menggunakan ketebalan 1.2 mm. Tahap pre-processing terbaik dengan memasukkan nilai 2 dan 0 pada smoothing dan sharpening GUI. Hasil yang diperoleh adalah error presisi yang didapatkan sebesar 1.69% atau keakuratan 98.31%.
Analisis Parameter Signal to Noise Ratio dan Bit Error Rate dalam Backbone Komunikasi Fiber Optik Segmen Lamongan-Kebalen Rima Fitria Adiati; Apriani Kusumawardhani; Heru Setijono
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.528 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.26079

Abstract

Fiber optik telah menjadi solusi transfer data dengan kapasitas tinggi. Dengan 4.3 juta pelanggan, sektor fixed broadband PT Telkom Indonesia bergantung pada kualitas infrastruktur backbone fiber optik, yang direpresentasikan melalui parameter Signal to Noise Ratio (SNR) dan Bit Error Rate (BER). Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis terhadap parameter SNR dan BER pada segmen backbone fiber optik antara STO Lamongan 1 dan STO Kebalen, Surabaya. SNR merupakan perbandingan logaritmik antara daya sinyal dan noise yang diterima receiver, sedangkan BER adalah ukuran intensitas terjadinya error pembacaan bit data. Pengukuran di receiver STO Kebalen menghasilkan BER 10-23. Analisa SNR dan BER secara keseluruhan dilakukan melalui simulasi software Optisystem. Backbone 100 Gbps, 84 km dengan sistem DWDM 10 channel ini disimulasikan pada frekuensi 193.1 - 194 THz dengan spacing 100 GHz antar channel. Hasil simulasi menunjukkan nilai SNR dan BER memenuhi standar dan dipengaruhi frekuensi atau panjang gelombang di setiap channel. SNR maksimum adalah 72.37 pada 193.6 THz dan nilai BER minimum yaitu 2.05 × 10-30 pada 193.5 THz. Untuk mendapatkan nilai BER optimum yaitu 10-12, dilakukan pemasangan dispersion compensating fiber serta penambahan daya transmitter pada channel berfrekuensi 193.1, 193.2, 193.9, dan 194 THz.
Distortion Inspection System Development of Rearview Mirror using Radial Line Method Based on Image Processing Detak Yan Pratama; Apriani Kusumawardhani; Aulia M T Nasution; Andi Rahmadiansyah; Achmadi Achmadi
IPTEK Journal of Proceedings Series No 1 (2015): 1st International Seminar on Science and Technology (ISST) 2015
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.971 KB) | DOI: 10.12962/j23546026.y2015i1.1130

Abstract

Quality control is one of the important steps in production process of rearview mirror industry. This activity can be in the form of product inspection. As an essential component of vehicle, rearview mirror must be observed especially in distortion assessment. During this time, the assessment of rearview mirror product is finished by experts. Thus, faults of inspection can be occurred. These faults could be caused by a decrease of accuracy which is an effect of eyes tiredness. The technique of image processing method is observed to solve this inspection problem. This study is proposed to construct the distortion inspection system on rearview mirror by using radial line method based on image processing.
Design and Analysis of an FTTH-GPON in a Residential Area Rima Fitria Adiati; Apriani Kusumawardhani; Heru Setijono
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT) Vol 8 No 2 (2022): July-December
Publisher : Department of Physics Education, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpft.v8i2.4233

Abstract

FTTH design is a crucial step to ensure the best performance of the optical link. In this paper, an FTTH-GPON network is designed, and its performance is analyzed using an optical link power and rise time budget. In the residence of 254 users, at least eight feeder cable cores are needed, with respective ODCs and ODPs. The design satisfies the link power budget with the lowest power margin of 2.469 dB/2.826 dB upstream/downstream in its furthest distance. The highest rise time for the system is 0,2236 nm. The FTTH configuration satisfies ITU-T G.984.1 GPON standard.