Smart grid adalah salah satu komponen dari smart city yang memperkenalkan komunikasi dua arah antara pelanggan dengan perusahaan penyedia listrik. Salah satu masalah yang dapat terjadi pada jaringan smart grid adalah data pelanggan yang jatuh ke pihak yang tidak bertanggungjawab karena saluran transmisi yang tidak aman. Oleh karena itu, penggunaan blockchain dan kriptografi dapat diterapkan pada jaringan smart grid untuk menyelesaikan masalah tersebut. Blockchain memberikan keamanan tambahan untuk penyimpanan data pada pusat pengatur jaringan dan kriptografi memberikan kerahasiaan dan autentikasi pada pertukaran data dalam jaringan. Sistem yang baru diciptakan ini harus bisa menyesuaikan frekuensi pengambilan data pada jaringan smart grid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu komputasi yang dibutuhkan dari kedua proses tersebut dengan menyusun suatu simulasi jaringan smart grid. Simulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi MATLAB dan tersusun dari dua program utama, yaitu program kriptografi menggunakan algoritma RSA dan program pembuatan blockchain sederhana. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa rentang waktu komputasi RSA pada suatu jaringan smart grid lebih cepat dari frekuensi pengambilan data yang ditentukan, yaitu sebesar satu menit. Sementara itu, rentang waktu penyusunan blockchain dengan ketentuan tertentu tidak dapat memenuhi persyaratan yang sama.