This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Raden Darmawan
Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pra Desain Pabrik CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil) dari Buah Kelapa Sawit Veby Saragih; Kelita Mea Melaca; Raden Darmawan; Nuniek Hendrianie
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.28817

Abstract

Minyak sawit Indonesia dan produk turunannya memiliki peluang besar dan memegang peranan penting sebagai produsen terbesar minyak sawit dunia untuk memenuhi konsumsi dunia. Selain peluang ekspor yang semakin terbuka, pasar CPO dan PKO di dalam negeri masih cukup besar. Pengolahan Sawit melalui dua unit proses, yaitu proses pengolahan CPO dan proses PKO. Proses pengolahan CPO diawali dengan penerimaan buah, lalu perebusan, penebahan, kempa atau pressing,  pemurnian, dan terakhir adalah penyimpanan. Pada saat pressing produk keluar berupa minyak, serat, dan kernel, dimana produk serat dan kernel yang terpisahkan dengan minyak akan menjadi proses awal bagi PKO, kemudian pemisahan serabut dari biji, pemisahan inti dari cangkang, pengeringan, pemurnian, dan akhirnya penyimpanan pada minyak PKO. Dari kapasitas bahan baku Tandan Buah Sawit  6383100 ton/tahun akan dihasilkan produk CPO sebesar 172.126,807 ton/tahun dan PKO sebesar 39.200,620 ton/tahun. Dari analisa ekonomi diperoleh: Total Cost Investment: Rp. 222.193.561.264,88- ;Internal Rate of Return : 56%; POT: 2,2 tahun; dan BEP : 37,26%.Sehingga pendirian pabrik ini perlu dipertimbangkan sebagai salah satu upaya untuk menambah devisa negara dan pemenuhan kebutuhan bahan baku terutama minyak goreng untuk konsumsi masyarakat.
Proses Pembuatan Asam Sitrat dari Molasses dengan Metode Submerged Fermentation Irsalina Wilda Amalia; Dianita Nurnanda; Nuniek Hendrianie; Raden Darmawan
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1270.006 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.45960

Abstract

Asam sitrat merupakan salah satu bahan tambahan makanan minuman yang paling sering digunakan para produsen, karena mudah didapatkan dan keamanannya bagi kesehatan. Namun kebutuhan para produsen terhadap asam sitrat tersebut belum dapat tercukupi sepenuhnya, sehingga dibutuhkan proses pembuatan Asam Sitrat yang baru untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dari beberapa pertimbangan dapat disimpulkan bahwa lokasi proses pembuatan Asam Sitrat ini akan dibangun di Kota Mojokerto, tepatnya di Kawasan Industri Ngoro. Asam sitrat sendiri dapat dibuat menggunakan beberapa proses, yaitu Submerged fermentation dan Surface fermentation. Setelah membandingkan kedua proses tersebut maka dipilih proses submerged fermentation untuk produksi asam sitrat karena lahan yang dibutuhkan lebih sedikit, proses fermentasi selama 1-4 hari, pH nya rendah, produksinya tinggi, serta kemurnian produknya tinggi. Secara umum, proses pembuatan asam sitrat memiliki 3 tahapan utama. Pada proses pre-treatment, jamur Aspergillus niger dipersiapkan terlebih dahulu dan dilakukan pengolahan awal pada molasses seperti penghilangan impurities dan pengenceran dimana molasses merupakan bahan baku utama pada proses pembuatan asam sitrat ini. Pada tahapan proses fermentasi, dilakukan proses fermentasi dimana jamur Aspergillus niger mampu menghasilkan asam sitrat dengan yield yang cukup tinggi dan pada tahapan packaging, asam sitrat dimurnikan semaksimal mungkin, baik dengan proses evaporasi, drying dan kristalisasi, yang kemudian dilakukan proses packaging. Dengan kapasitas produksi sebesar 57.337,33 ton/tahun dan tenaga kerja sebanyak 269 orang, dibutuhkan bahan baku molasses sebanyak 16.000 kg/jam. Proses pembuatan asam sitrat ini memiliki modal yang berasal dari 40% modal sendiri dan 60% modal pinjaman dengan bunga sebesar 9,75% per tahun dan laju inflasi sebesar 3,28%. Dari hasil analisa ekonomi, didapatkan total modal investasi sebesar Rp.643.732.628.147, IRR sebesar 37,63%, POT 4,45 tahun dan Break Even Point (BEP) 30,30 %.