This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Ayuli Serlia
Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemetaan Risiko Gempa Bumi Berbasis Sistem Informasi Geografis dan Analytic Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Kota Banda Aceh) Ayuli Serlia; Agung Budi Cahyono; Hepi Hapsari Handayani
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.79827

Abstract

Kota Banda Aceh merupakan wilayah yang rawan mengalami kerusakan akibat gempa bumi. Peran Kota Banda Aceh selaku ibukota dan pusat kegiatan provinsi menjadikan kegiatan peninjauan risiko bencana gempa bumi penting dilakukan. Pemetaan risiko gempa bumi dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Analytic Hierarchy Process (AHP) dapat menunjang peninjauan risiko bencana. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini mencakup SIG untuk proses pengolahan data geospasial parameter risiko gempa bumi dan AHP digunakan untuk penentuan bobot masing-masing parameter. Terdapat tiga aspek utama yang ditinjau untuk memperoleh indeks risiko gempa bumi, yaitu indeks bahaya, indeks kerentanan, dan indeks kapasitas. Hasil pengolahan parameter gempa bumi menggunakan SIG dan AHP menghasilkan Peta Bahaya Gempa Bumi, Peta Kerentanan Gempa Bumi, serta Peta Kapasitas Gempa Bumi. Dari ketiga peta ini, dilakukan proses overlay atau penampalan peta yang menghasilkan Peta Risiko Gempa Bumi. Informasi yang disajikan terdiri dari tiga kelas, yaitu risiko rendah, risiko sedang, dan risiko tinggi per wilayah kelurahan di Kota Banda Aceh. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Kota Banda Aceh memiliki 21 kelurahan berisiko tinggi (23,33%) dengan luas wilayah 2.133,755 hektar, 57 kelurahan berisiko sedang (63,33%) dengan luas wilayah 3.265,166 hektar, dan 12 kelurahan berisiko rendah (13,33%) dengan luas wilayah 598,798 hektar.