Konsep pelabuhan ramah lingkungan atau dikenal dengan istilah green port kini diterapkan oleh seluruh negara-negara di ASEAN yang bertujuan untuk mengurangi tingkat pencemaran laut, polusi udara serta berbagai dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh berbagai aktifitas bongkar muat di pelabuhan. Salah satu upaya dalam mewujudkan konsep green port yang diaplikasikan pada container crane adalah konsep elektrifikasi, yaitu menggunakan sumber energi listrik yang sebelumnya menggunakan bahan bakar fosil dialihkan dengan energi terbarukan. Kondisi di lapangan yang tidak menentu sesuai dengan faktor lingkungan yang terlibat dapat menyebabkan suatu sistem mengalami kegagalan. Short circuit adalah hubungan yang disengaja antara konduksi melalui hambatan atau impedansi yang memiliki perbedaan yang cukup potensial. Gangguan short circuit terjadi ketika konduktor yang memiliki tegangan yang terhubung ke konduktor tegangan lain atau terhubung langsung ke konduktor yang bersifat netral (ground). Oleh sebab itu diperlukan adanya sistem koordinasi proteksi untuk meminimalisir adanya gangguan pada sistem kelistrikan, salah satunya dengan menggunakan circuit breaker. Pada penelitian ini dilakukan simulasi menggunakan software ETAP untuk mengetahui besar arus dari gangguan short circuit dan perencanaan sistem koordinasi proteksi setiap circuit breaker pada komponen yang membutuhkan daya besar dengan arus hubungan singkat maksimal yaitu 9,882 kA pada motor hoist, 3,586 kA pada motor boom, 1,683 kA pada motor trolley dan 4,415 kA pada motor gantry dengan keseluruhan disuplai dengan energi terbarukan. Pengujian ini dilakukan pada beberapa konfigurasi suplai daya dan variasi skema operasi dari motor utama. Diharapkan juga nantinya akan menghasilkan solusi untuk pengaturan sistem koordinasi proteksi circuit breaker pada container crane.