Hidajat Sugihardjo
Jurusan Teknik Sipil FTSP - ITS

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Retrofitting Jembatan Komposit Menggunakan Link Slab Akibat Beban Gempa pada Berbagai Kondisi Tanah Oprit Muhammad Farid Nurul Iman; Hidajat Sugihardjo; Ananta Sigit Sidharta
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.355 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1084

Abstract

Timbunan jalan pendekat jembatan (oprit) adalah segmen yang menghubungkan konstruksi perkerasan dengan abutmen, yang harus didesain sehingga aman terhadap kekuatan dan kestabilan abutmen. Akibat beban seismik pada jembatan nirsambungan, kontribusi tanah urugan oprit terhadap respon struktur jembatan mempunyai peran. Pada studi-studi sebelumnya, telah dikaji akibat beban seismik penggunaan link slab sebagai pengganti expansion joint pada jembatan, tanpa memperhitungkan pengaruh tanah oprit. Atas dasar kajian tersebut, pada tulisan ini distudi secara seismik penggunaan link slab pada jembatan komposit sederhana bentang banyak 4x25 meter. Kontribusi tanah oprit didesain sebagai pegas aktif dan pasif pada abutmen yang memiliki nilai kekakuan bervariasi berdasarkan jenis tanahnya. Analisis seismik yang digunakan adalah Metode Statik Ekivalen, Analisis Respon Spektrum dan Analisis Riwayat Waktu dengan 5 rekaman gempa dengan kandungan frekuensi yang berbeda, yang PGA nya diskalakan ke zona gempa [1]. Dalam studi ini Retrofitting dilakukan dengan 2 alternatif, yaitu yang pertama semua expansion joint diganti dengan link slab, hanya menyisakan satu expansion joint di tengah jembatan dan yang kedua semua expansion joint diganti dengan link slab. Hasil studi menunjukkan bahwa kekakuan tanah pada oprit berkontribusi cukup signifikan terhadap respon struktur jembatan. Terjadi pertambahan gaya horisontal pada abutmen yang mencapai 25%. Pada pilar terjadi pengurangan gaya yang mencapai 27%. Dilain fihak tegangan tarik yang terjadi pada penulangan link slab maksimum 19,89%fy, sehingga masih aman terhadap beban gempa rencana dan retak yang terjadi pada link slab masih memenuhi syarat. Yaitu sebesar 50%fy.
Studi Respon Seismik Jembatan Balok Komposit Sederhana yang Diretrofit dengan Link Slab Ditinjau dari Wilayah Zona Gempa Mohamad Bagus Ansori; Hidajat Sugihardjo; Ananta Sigit Sidharta
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.83 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1236

Abstract

Umumnya struktur jembatan komposit  di Indonesia menggunakan expansion joint. Dengan sistim tersebut, timbul gap antar lantai kendaraan dan antara lantai kendaraan dan pangkal jembatan, yang bisa menyebabkan ketidak nyamanan bagi pengendara.. Untuk mengatasi masalah tersebut gap antar lantai kendaraan jembatan komposit dihubungkan dengan link slab. Tugas akhir ini membahas penggunaan link slab bentang 25 m pada 6 wilayah gempa . Hasil permodelan dengan program bantu untuk analisa struktur menunjukkan bahwa penggunaan link slab sangat mengurangi displesemen jembatan arah longitudinal. Tegangan tarik yang terjadi pada penulangan link slab, yang sebelumnya sudah didisain dengan beban-beban nonseismik, masih sangat aman terhadap beban gempa rencana (maksimum 15,21% tegangan leleh) dan retak yang terjadi pada link slab masih di bawah yang disyaratkan. Kekakuan tanah pada oprit berkontribusi cukup signifikan terhadap respon struktur jembatan. Hal yang perlu mendapat perhatian pada retrofitting jembatan dengan menggunakan link slab adalah timbulnya gaya tambahan horisontal sampai 59,81% pada abutmen, meskipun di lain sisi ada pengurangan gaya pada pilar sebesar 61,32%.
Studi Respon Seismik Jembatan Balok Komposit Sederhana Yang Diretrofit Dengan Link Slab Ditinjau Dari Bentang Jembatan Dan Kekakuan Bangunan Bawah Aditya Nugroho Raharjo; Hidajat Sugihardjo; Ananta Sigit Sidharta
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.164 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1237

Abstract

Jembatan komposit sederhana dengan bentang banyak yang dihubungkan dengan link slab (jembatan nirsambung) merupakan jembatan semi integral. Dengan adanya link slab mengakibatkan jembatan lebih kaku dan tidak daktail. Pada studi terdahulu jembatan komposit sederhana dengan menggunakan link slab mendapatkan dimensi balok dan dimensi link slab untuk bentang 12m sampai 30m menggunakan pembebanan non seismik. Pada studi ini telah dilakukan perencanaan bangunan bawah untuk bentang 12m sampai 30m dengan pembebanan seismik. Dimensi bangunan bawah setiap bentang berbeda sehingga kekakuan struktur bangunan bawah juga berbeda. Hasil studi menunjukkan bahwa kekakuan tanah pada oprit berkontribusi cukup signifikan terhadap respon struktur jembatan. Untuk jembatan komposit dengan konstruksi link slab yang ditinjau dari bentang jembatan dan kekakuan struktur bawah adalah didapatkan pengaruh panjang bentang dan bangunan bawah terhadap konstruksi link slab, kemampuan link slab dari studi terdahulu masih mampu jika terjadi beban seismik