Iklim investasi di Indonesia mengalami perlambatan, salah sektor yang mengalami perlambatan adalah sektor apartemen. Salah satu daerah dengan tingkat perlambatan iklim investasi apartemen yang tinggi adalah Surabaya. Kondisi tersebut menciptakan ketidakpastian pada investasi apartemen dan dapat memberikan pengaruh buruk dalam segi ekonomi. Pemahaman terhadap ketidakpastian yang mempengaruhi investasi sektor apartemen merupakan salah satu langkah guna mereduksi dampak buruk yang mungkin terjadi. Pemahaman dapat dilakukan dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi investasi. Pendekatan yang bisa dilakukan adalah (1) Pendekatan dengan metode analisis sensitivitas untuk mengetahui batas-batas minimum dari penerimaan investasi. (2) Pemahaman probabilitas kejadian batas-batas penerimaan investasi guna mengukur frekuensi terjadinya faktor tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan analisis investasi proyek, NPV > 0 dan IRR > MARR. Dengan analisis sensitivitas, didapatkan batas kenaikan bunga pinjaman tidak lebih 5,4%, penurunan pendapatan tidak lebih 5,5 %, peningkatan biaya investasi tidak lebih besar 7%, peningkatan MARR tidak lebih 10,8 %, penurunan penjualan tipe 2 tidak lebih besar 12,65%, tipe 1 tidak lebih besar 15 %, tipe 3 tidak lebih besar 20% dan peningkatan biaya operasional tidak lebih besar 120%. Dari sensitivitas terhadap IRR, didaptkan variabel dengan sensitivitas tertinggi adalah (1) Kenaikan bunga pinjaman dengan batas 5,4 % memiliki probabiltas 53%, (3) Penurunan pendapatan dengan batas 5,5% memiliki probabiltas 40%, (2) Kenaikan biaya investasi dengan batas 7% memiliki probabiltas 40%.