Widyastuti Widyastuti
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Fraksi Al2o3-Y2o3/Sio2dan Feed Rate Serbuk Terhadap Kekuatan Lekat Danketahanan Termal Lapisan Pada Substrat Hastelloy Dengan Metode Flame Spray Untuk Aplikasi Nosel Roket Abdul Gafur; Widyastuti Widyastuti
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.312 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5570

Abstract

Nosel roket merupakan bagian roket yang mengatur laju, masa, arah dan tekanan fluida yang keluar dari ruang bakar. Nosel harus dapat menahan energi kinetik dan panas dari  fluida yang berasal dari ruang bakar.Material yang digunakan pada penelitian ini adalah serbuk Al2O3-Y2O3/SiO2 yang memiliki nilai konduktifitas panas rendah. Material tersebut dilapiskan kepada substrat hastelloy® x menggunakan metode flame spray dengan memvariasikan feed rate 6, 12 dan 18 gram/menit. Dengan memvariasikan jumlah komposisi ittria 3, 5 dan 7 % pada Al2O3-Y2O3/SiO2. Lalu dilakukan torch termal pada temperatur 1400 oC dengan waktu maksimal 30 detik agar dapat dilihat ketahanan termal. Dilakukan pengujian termo gravimetrik (TGA) untuk mengalisa  kestabilan material pelapis setelah pemanasan dan dilakukan termal ekspos untuk mengetahui perubahan struktur mikro pada lapisan setelah diberi pembebanan termal secara kontinyu. Untuk  menunjang penelitian ini dilakukan beberapa pengujian yang meliputi pengujian SEM, pengujian XRD, dan pengujian Pull off.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada semua   spesimen yang paling stabil pada temperatur tinggi terjadi pada komposisi 80%Al2O3, 13%SiO2, 7%Y2O3 dan feed rate 18 gram/menit. Nilai kekuatan lekat yang paling optimal adalah 8 MPa didapatkan pada komposisi 80%Al2O3, 13%SiO2, 7%Y2O3 dan feed rate 6 gram/menit. Fasa yang stabil pada saat sebelum dan setelah pemanasan adalah kyanite dan γ-Al2O3 .
Pengaruh komposisi komposit al2o3/ysz dan variasi feed rate terhadap ketahanan termal dan kekuatan lekat pada Ysz-al2o3/ysz double layer tbc Parindra Kusriantoko; Widyastuti Widyastuti
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.33 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5571

Abstract

TBC (Thermal Barrier Coating) dengan YSZ-Al2O3/YSZ top coat (TC)dan MCrAlY sebagai bond coat (BC) yang selanjutnya disebut sebagai YSZ-Al2O3/YSZ double layer TBC dibuat dengan menggunakan metode flame spray.Hasil pelapisan sebelum dan sesudah diuji termal dikarakterisasi menggunakan SEM, EDX dan XRD.Dari hasil penelitian didapatkan bahwa semakin tinggi powder feed rate akan berpengaruh pada morfologi permukaan lapisan. Feed rate makin rendah menyebabkan struktur yang cenderung kasar dan tidak padat dan cenderung berporos. Lapisan komposit Al2O3/YSZ juga sangat berpengaruh pada pertumbuhan TGO (Thermally Grown Oxide) setelah dilakukan uji termal, dimana komposisi paling bagus dengan pertumbuhan TGO paling rendah adalah 15%Al2O3/8YSZ. Hasil pengujian TGA menunjukkan semua sampel mulai teroksidasi pada temperatur 1000-1030oC dan didapatkan sampel paling stabil adalah 15% Al2O3/8YSZ 14 dan 20 gr/min. Dari pengujian XRD sampel yang memiliki fasa yang paling stabil adalah 15%Al2O3/8YSZ dengan fasa t-ZrO2 dan m-ZrO2. Dari pengujian Thermal Torch dan Pull Off komposisi 15%Al2O3/8YSZjuga memiliki ketahanan terhadap pengerusakan yang paling baik dan kelekatan yang baik sebesar 10 MPa.
Kompaksi Terhadap Densitas Dan Kekerasan Pada Komposit W-Cu Untuk Proyektil Peluru Dengan Proses Metalurgi Serbuk Gita Novian Hermana; Widyastuti Widyastuti
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.875 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5857

Abstract

Dalam penggunaanya peluru memiliki beberapa bagian yaitu proyektil (bullet), kelongsong (bullet base), mesiu (propellant), dan pematik (rim). Proyektil menjadi penting karena proyektil adalah bagian yang menuju sasaran untuk menembus atau melumpuhkan. Bagian proyektil pada umumnya terbuat dari material yang berat jenisnya relatif tinggi, sehingga mampu menghasilkan peluru yang memiliki momentum yang besar dan jangkauan yang lebih jauh. Tungsten dipilih sebagai pengganti timbal karena tungsten memiliki densitas lebih besar dari timbal dan juga tidak memiliki sifat racun terhadap manusia. Proses pembuatannya melalui proses metalurgi serbuk dengan komposisi tembaga sebanyak 20, 30, 40 wt% dan tekanan kompaksi sebesar 200, 400, dan 600 MPa. Kemudian dilakukan sintering pada temperatur 900oC selama 1 jam. Hasil terbaik didapatkan pada W-20wt%Cu dengan nilai green density dan sinter density sebesar 12,09 g/cm3 dan 14,14 g/cm3 serta memiliki kekerasan, compressive strength, dan modulus elastisitas sebesar 32 HRB, 220,89 MPa dan 55,68 GPa
Fraksi Mol Dan Variasi Ph Terhadap Sifat Magnetik Dan Struktur Mikro Barium Heksaferrit Dengan Metode Sol-Gel Auto Combustion Rizki Agustianto; Widyastuti Widyastuti
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.943 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5861

Abstract

Pada penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi yang akurat dan optimal untuk penambahan unsur paduan yang terbaik untuk menghasilkan barium heksaferrit dengan tingkat penyerapan gelombang mikro yang optimum. Barium heksaferrit termasuk dalam material yang memiliki sifat ferromagnetik dan termasuk hard magnetic. RAM membutuhkan material yang memiliki sifat soft magnetic. Oleh karena itu banyak diteliti bagaimana cara untuk mendapatkan sifat soft magnetic dari barium heksaferrit. Salah satu cara yang telah ditemukan adalah dengan menambahkan unsur baru. Unsur baru ditambahkan agar mengganggu struktur kristalnya dan menyebabkan perubahan sifat magnetiknya dari hard magnetic menjadi soft magnetic yang cocok untuk RAM. Unsur yang biasanya digunakan untuk mengganggu sejumlah ion Fe dalam komposisi hexaferrit adalah Ti, Zn, Mn, Ni, Co, dll. Efek yang dapat ditimbulkan dari penambahan unsur tersebut misalnya, variasi dalam koersivitas, magnetisasi saturasi, dan suhu Curie telah ditujukan untuk magnetik aplikasi. Sementara dalam aplikasi elektromagnetik, ferromagnetik resonansi frekuensi pergeseran, peningkatan pencocokan impedansi, dan elektromagnetik peningkatan penyerapan gelombang. Pada penelitian kali ini dilakukan penambahan unsur paduan Co-Zn pada barium heksaferrit. Penambahan dilakukan dengan menggunakan metode sol-gel auto combustion, dengan variasi fraksi mol x= 0.2 , 0.4 dan 0.6 dan variasi pH 7, 9, dan 11. Hasil dari penambahan tersebut kemudian di sintering pada temperatur 9500C selama 3 jam. Selanjutnya hasilnya akan dianalisis dengan pengujian XRD, SEM, dan VSM  sehingga akan didapatkan informasi mengenai struktur mikro, fasa dan tingkat magnetisasi dari serbuk barium heksaferrit yang telah ditambahkan unsur paduan. Hasil penelitian ini didapatkan pada pH 7 dan x = 0,4 penambahan unsur paduan Co-Zn paling sesuai untuk material penyerap radar karena memiliki nilai koersivitas paling rendah yaitu 0,1104 Tesla