This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Kuswandi Kuswandi
Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pra Desain Pabrik Minyak Kayu Putih dari Daun Kayu Putih Muhammad Ridlo Mumtazy; Sekar Tri Wulan Amelia; Annas Wiguno; Kuswandi Kuswandi
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.57406

Abstract

Defisit produksi minyak kayu putih Indonesia selama ini dicukupi dengan melakukan impor dari negara lain dimana seharusnya Indonesia mampu memproduksi sendiri dengan potensi kekayaan alam yang dimilikinya. Diperkirakan pada tahun 2019 Indonesia memiliki permintaan minyak kayu putih sebesar 4500 ton dan harus melakukan impor sebesar 2000 ton. Dilatarbelakangi hal tersebut, dibuat rancangan pra desain pabrik minyak kayu putih dengan kapasitas produksi sebesar 150 ton/tahun. Menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang meninjau ketersediaan bahan baku, pemasaran, sumber energi listrik dan air, sumber tenaga kerja, aksesabilitas dan fasilitas transportasi, hukum dan peraturan, iklim dan topografi, dipilih Kutawaru, Cilacap, Jawa Tengah sebagai lokasi pendirian pabrik. Bahan baku yang digunakan pada pabrik minyak kayu putih adalah daun kayu putih. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), spesifikasi produk minyak kayu putih yang dihasilkan diharapkan memiliki kandungan 1,8-cineole sebesar 50-60%. Proses produksi minyak kayu putih meliputi proses steam distillation, condensation, decantation, dan vacuum distillation. Dibuat sistem utilitas steam generation untuk memenuhi kebutuhan steam pada proses berupa superheated steam. Steam dihasilkan 4 dari Boiler Feed Water (BFW) dengan bahan bakar berupa briket yang berasal dari limbah daun dari proses steam distilation. Analisis ekonomi dibuat dengan asumsi pemenuhan modal yang terdiri dari 60% modal sendiri dan 40% modal pinjaman, laju inflasi 3% per tahun, masa konstruksi dua tahun. Diperoleh hasil perhitungan Total Capital Investment (TCI) sebesar Rp 69.473.773.953, Working Capital Investment (WCI) Rp 46.046.229.261; Fixed Capital Investment (FCI) Rp 23.427.544.692; Total Production Cost (TPC) Rp 92.582.033.198; Internal Rate of Return (IRR) 32,2%; Pay Out Time (POT) 4,68 tahun; dan Break Even Point (BEP) 67,84%.
Pra Desain Pabrik Dietil Karbonat dari CO2, Etanol, dan Etilen Oksida Ayyub Choirul Annas; Anisa Fatma Aulia; Annas Wiguno; Kuswandi Kuswandi
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.58532

Abstract

Bahan bakar fosil merupakan salah satu energi yang kebutuhannya terus meningkat setiap tahun. Kebutuhan bahan bakar minyak mengikuti perkembangan sektor pembangunan khususnya sektor transportasi dan industri yang saat ini semakin pesat. Tidak dipungkiri bahwa konsumsi bahan bakar fosil mempunyai dampak kepada lingkungan akibat emisi gas buang yang dihasilkan, salah satu akibat dari emisi gas buang tersebut adalah efek rumah kaca. Salah satu upaya untuk mengurangi emisi yang dihasilkan dari konsumsi bahan bakar tersebut adalah dengan penambahan zat aditif, salah satunya adalah DEC (Diethyl Carbonate). Pada penelitian ini dilakukan perancangan pabrik dietil karbonat (DEC) dari gas karbon dioksida (CO2), etanol, dan etilen oksida dengan kapasitas produksi sebesar 220.000 ton per tahun. Selain DEC, pabrik tersebut juga memiliki by-product yang mempunyai nilai jual yaitu etilen glikol dengan kapasitas 130.000 ton per tahun, etilen karbonat dengan kapasitas 1.000.000 ton per tahun, dan cellosolve dengan kapasitas 13.000 ton per tahun. Perancangan pabrik ini dimaksudkan untuk memenuhi 50% kebutuhan zat aditif gasolin yang diperkirakan akan meningkat sebesar 423.496 ton pada tahun 2023, dengan catatan penambahan zat aditif (DEC) pada gasolin mencapai performa optimum pada pencampuran sebesar 10% DEC. Direncanakan pabrik DEC ini akan didirikan di Kabupaten Bontang, Kalimantan Timur, dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku CO2 yang didapat dari gas buang pabrik PT. Badak NGL dan etanol yang dibeli dari PT. Celanese yang terletak dekat dengan pabrik DEC yang akan didirikan. Dalam proses pembuatan DEC tersebut, terdapat empat unit proses utama: Pre-Treatment, Sintesis, Separasi, dan Pemurnian Produk. Dari perhitungan analisa ekonomi, didapatkan IRR sebesar 35 % per tahun, POT selama 4,75 tahun, dan BEP sebesar 32%. Dengan investasi berasal dari modal sendiri sebesar 20% dan pinjaman sebesar 80% dengan total investasi senilai Rp 1.161.779.753.500. Secara keseluruhan dari segi teknis dan ekonomis, pabrik DEC dari CO2, etanol, dan etilen oksida layak untuk didirikan.
Desain Pabrik Ethylene dari Sales Gas di Sumatera Selatan dengan Proses OCM Anik Andayani; Maudina Alfira Adzany; Annas Wiguno; Kuswandi Kuswandi
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.68941

Abstract

Ethylene (ethene), H2C––CH2, adalah bahan penyusun terbesar petrokimia. Ethylene disebut pula hidrokarbon tak jenuh atau olefin digunakan untuk menghasilkan banyak produk akhir seperti plastik, resin, serat, dll. Berdasarkan rencana induk pembangunan industri nasional, Ethylene sendiri termasuk dalam 10 industri prioritas dalam penggerak utama pembangunan ekonomi nasional. Menurut laporan tahunan PT. Chandra Asri (2019), 50% kebutuhan olefin di Indonesia berasal dari Chandra Asri, 23% Pertamina dan 27% masih impor. Pabrik Ethylene ini dibangun guna memenuhi kebutuhan dalam negeri dan rencananya akan didirikan di Kawasan Ekonomi Terpadu (KEK) Sumatera Selatan dengan kapasitas produksi sebesar 330 KTA. Metode yang digunakan dalam pembuatan Ethylene pada pabrik ini yaitu Oxidative Coupling Methane dengan bahan baku sales gas. Proses ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu tahap reaksi, tahap separasi dan tahap purifikasi. Pabrik Etilena ini akan berlangsung secara kontinu 24 jam selama 330 hari per tahun. Berdasarkan perhitungan analisa ekonomi, diperoleh biaya investasi total (CAPEX) USD 138.614.588 dan total biaya produksi (OPEX) sebesar USD 227.872.433; laju pengembalian modal atau Internal Rate of Return (IRR) sebesar 69%; laju inflasi sebesar 3% per tahun; waktu pengembalian modal atau Pay Out Time (POT) sebesar 2,9 tahun; dan titik impas atau Break Even Point (BEP) sebesar 13%. Sehingga, berdasarkan analisa BEP, POT, dan IRR, pabrik etilena ini layak untuk didirikan.