Industri kapal pesiar merupakan industri penting pada sektor transportasi laut dalam dunia maritim, yang berperan sebagai bisnis pariwisata bersifat kompleks. Perkembangan industri kapal pesiar diiringi oleh perkembangan teknologi pada kapal, salah satunya berupa teknologi desalinasi air laut untuk menghasilkan air tawar. Reverse Osmosis (RO) merupakan salah satu sistem dalam teknologi desalinasi yang seringkali dipergunakan untuk memenuhi persediaan air tawar pada kapal. Pengaplikasian sistem RO sangat dibutuhkan mengingat besarnya kebutuhan air tawar dan untuk mencukupi kebutuhan air tawar. Kinerja RO bergantung pada kualitas air laut sebagai sumber air bakunya. RO bekerja dengan memanfaatkan tekanan osmosis. Adanya tekanan hidrostatik yang lebih besar dari tekanan osmotik dimanfaatkan untuk membalikkan aliran, sehingga menghasilkan air tawar. RO memanfaatkan proses pompa bertekanan tinggi untuk mengalirkan air laut melewati struktur polimer membran. Pada RO terdapat konfigurasi modul membran utama yang memiliki dua fungsi, yaitu mendukung kinerja membran RO dan menyediakan manajemen fluida yang efisien. Dalam studi kasus yang berada pada Pelabuhan Palma, berlokasi di Kota Palma (Mallorca, Kepulauan Balearic, Spanyol) menunjukkan bahwa pada pelabuhan tersebut terjadi peningkatan penarikan air tawar oleh kapal pesiar. Kapal pesiar mengisi ulang kebutuhan air tawar setiap berlabuh, sehingga aktivitas kapal pesiar menjadi ancaman bagi ketersediaan air di pulau tersebut. Penanganan permasalahan kebutuhan air tawar pada kapal pesiar adalah dengan diaplikasikannya sistem RO pada kapal. RO mampu memasok kebutuhan air dengan debit produksi yang dibutuhkan, yakni sebesar 32,25 m3/jam. Rangkaian sistem RO disusun berdasarkan kualitas air laut yang digunakan sebagai air baku. Disamping sistem RO, dibutuhkan pula pengolahan air limbah termasuk pengolahan brine effluent atau RO Concentrate (ROC) sebagai produk samping dari RO.