Stroke merupakan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian utama pada semua usia, sebesar 15,4 persen. Kecacatan yang diakibatkan oleh stroke hampir 100 persen tetapi kecacatan tersebut dapat ditekan, bahkan laju per-baikan klinis akan meningkat apabila dilakukan penanganan secara tepat. Penelitian ini bermaksud untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko dan laju perbaikan kondisi klinis pasien penderita stroke di RSU Haji Surabaya, menggunakan regresi cox weibull. Regresi cox merupakan salah satu dari analisis survival yang paling umum dan tidak memiliki asumsi mengenai sifat dan bentuk sesuai dengan distribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita stroke di RSU Haji Surabaya adalah pasien berjenis kelamin perempuan, memiliki kondisi sosioekonomi yang baik, tidak terindikasi hiperurikemia, tidak memiliki penyakit jantung, menderita diabetes mellitus, kadar kolesterol normal, kadar trigliserida normal, memiliki riwayat stroke sebelumnya (TIA), dan stroke infark. Berdasarkan model terbaik regresi cox weibull didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju perbaikan kondisi klinis pasien stroke, yaitu usia, penyakit jantung, diabetes mellitus, hiperkolesterol, TIA, dan jenis stroke. Pasien dengan usia satu tahun lebih tua (U+1) berpeluang mencapai perbaikan kondisi klinis 1,0309 kali lebih lambat dibandingkan pasien pada usia U. Pasien stroke dengan penyakit jantung, diabetes mellitus, hiperkolesterol, dan TIA ber-peluang mengalami perbaikan kondisi klinis sebesar 1,607; 1,6790; 1,8548 dan 1,7968 kali lebih lambat dibandingkan pasien yang tidak memiliki faktor tersebut. Pasien dengan jenis stroke yang diderita adalah stroke infark memiliki kemungkinan untuk mengalami laju perbaikan kondisi klinis 2,4606 kali lebih cepat dibandingkan pasien dengan stroke bleeding