Jumlah kematian anak merupakan bagian permasalahan dari salah satu tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu menjamin hidup sehat dan kehidupan yang lebih baik untuk seluruh penduduk dunia di segala umur. Jumlah kematian anak berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur periode 2014/2015 diketahui sebesar 428 per 1000 anak 1-4 tahun, jauh dari target global yaitu kurang dari 25 per kematian per 1000 kelahiran hidup. Penelitian ini berfokus pada analisis jumlah kematian anak di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2017 beserta faktor-faktor yang diduga mempengaruhinya dengan menggunakan metode Geographically Weighted Generalized Poisson Regression (GWGPR) dikarenakan keberadaan faktor spasial yaitu antar kabupaten/kota. Jumlah kematian anak di Jawa Timur pada tahun 2017 memiliki persebaran terbesar berada di wilayah tapal kuda, bagian pusat, dan bagian barat laut wilayah Jawa Timur. Pemodelan GWGPR tanpa menggunakan exposure diketahui variabel yang dominan signifikan terhadap masing-masing kabupaten/kota yaitu variabel persentase rumah tangga ber-PHBS, persentase rumah sehat, persentase penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat), persentase desa/kelurahan yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat, penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas (layak), dan persentase penduduk miskin yang terbagi dalam lima kelompok kabupaten/kota. Pemodelan GWGPR menggunakan exposure diketahui tidak ada faktor atau variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap masing-masing kabupaten/kota. Kriteria kesesuaian model menggunakan AICc menunjukkan bahwa Generalized Poisson Regression secara umum memiliki nilai AICc terkecil dibandingkan metode lainnya.