Kebutuhan energi nasional hingga tahun 2050 diprediksikan akan terus meningkat akibat kebutuhan energi pada sektor transportasi dan industri yang tinggi. Sumber energi yang digunakan saat ini mayoritas berasal dari energi fosil. Energi fosil merupakan sumber energi tak terbarukan sehingga lambat laun akan habis. Penurunan cadangan energi fosil tersebut menjadi salah satu faktor untuk mulai menggunakan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Inovasi yang diberikan adalah penggunaan bahan bakar nabati (biofuel). Selain penggunaan biofuel, pengembangan teknologi pada bidang otomotif dirasa perlu untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penerapan tekonologi otomotif berbasis sumber energi listrik perlu ditingkatkan untuk menggantikan peran kendaraan konvensional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan performa kendaraan terbaik dengan kombinasi bahan bakar nabati dan pembebanan pada tiga jenis kendaraan yaitu Internal Combustion Engine, Hybrid Electric Vehicle dan Plug-In Hybrid Electric Vehicle menggunakan metode Taguchi dengan pendekatan PCR-TOPSIS. Hasil analisis menunjukkan bahwa hasil uji performansi faktor pembebanan memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan bahan bakar campuran. Kemudian pada kondisi optimum didapatkan kombinasi beban 8A dan bahan bakar campuran E15 pada kendaraan jenis ICE, beban 7A dan bahan bakar campuran E20 pada kendaraan jenis HEV serta beban 8A dan bahan bakar campuran E10 pada kendaraan jenis PHEV.