Konsumsi energi nasional yang terus mengalami peningkatan, membuat pemerintah melakukan beberapa solusi untuk mengatasinya, yaitu dengan adanya pengembangan energi terbarukan (renewable energy).Pemanfaatan energi terbarukan dapat dilakukan melalui pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (biofuel). Dalam praktiknya, Indonesia telah menerapkan beberapa kebijakan dalam penggunaan biofuel. Salah satunya dengan adanya program B20 yaitu program yang mewajibkan mencampurkan 20% biodiesel dengan 80% bahan bakar minyak solar. Kebijakan tersebut sudah ada sejak tahun 2016 dan baru diwajibkan pada tahun 2018 ini. Hal ini menandakan bahwa program B20 harus benar-benar dijalankan dan diterapkan, walaupun tidak dapat diterima secara langsung oleh masyarakat. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apa saja critical success factors (CSF) pada implementasi program B20 yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan menentukan prioritas yang menjadi faktor penentu keberhasilan impelemtasi program B20 tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) dan In-depth Interview untuk menganalisis faktor pendukung keberhasilan implementasi program B20 dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk penentuan prioritas indikator. Hasil analisis yang didapatkan menunjukan terdapat 5 aspek dengan 16 indikator faktor pendukung keberhasilan implementasi program B20. Aspek tersebut terdiri dari aspek tehnical, economic, environment, social dan politic. Hasil pembobotan perbandingan berpasangan menunjukkan bahwa yang menjadi faktor penentu keberhasilan implementasi B20 adalah aspek ekonomi.