Hari Purnomo
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ruang Rehumanisasi: Proses Pembauran Manusia Melalui Perjalanan Ruang Gracia Etna Criestensia; Hari Purnomo
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.86 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.17399

Abstract

Dalam hidup ini setiap manusia memiliki kodrat yang sama, baik kaya miskin, tua muda, sehat sakit, terpelajar atau tidak, dan lain sebagainya. Manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam lingkungan sosialnya dan secara naluriah setiap manusia memiliki keinginan untuk turut ambil bagian dalam lingkungan tersebut. Tetapi seiring berjalannya waktu manusia mulai terpisah-pisah, mereka mulai menciptakan gap-gap yang tidak kasat mata yang sebenarnya itu hanya hasil pemikiran mereka tanpa tahu fakta atau kebenarannya dan parahnya terkadang pemikiran yang salah tersebut dibawa secara turun temurun dan berubah menjadi stigma. Banyak kelompok-kelompok masyarakat atau komunitas yang akhirnya dirugikan karena mendapat stigma negatif dari masyarakat sekitarnya, secara tidak sadar hak mereka tidak diperhatikan dan kewajiban mereka diabaikan. Banyak dari kelompok masyarakat ini yang mulai terisolir dan tidak diterima oleh orang-orang disekitarnya, salah satunya adalah mantan penderita kusta. Tempat atau penampungan yang disediakan bagi mereka malah sebagian besar membuat mereka semakin terisolir dan menguatkan stigma negatif tersebut, sehingga tidak hanya orangnya saja tetapi tempat hidup mereka juga mendapat dampak dari stigma negatif tersebut. Padahal untuk menghapus stigma ini diperlukan adanya pengenalan yang benar, dan pengenalan didapat dari bergaul serta menjalani aktifitas bersama. Pemilihan tema ruang rehumanisasi diambil dari arti rehumanisasi itu sendiri, yaitu proses memanusiakan manusia kembali, karena sebenarnya yang dibutuhkan oleh orang-orang terpinggirkan, dalam kasus ini mantan penderita kusta bukan hanya penyembuhan secara fisik tetapi yang lebih utama adalah penyembuhan secara mental guna membangkitkan kepercayaan diri mereka kembali untuk berbaur dalam masyarakat luas.
Wisata Agrikultur Modern Kota Gresik Anugerah Widya Hutama; Hari Purnomo
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.308 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.18426

Abstract

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati nomor tiga terbesar di dunia. Demikian pula dengan kondisi tanah dan iklim yang beragam, peluang untuk mengembangkan berbagai komoditas pertanian pun semakin besar dengan menerapkan sistem pengelolaan lahan yang sesuai. Hal ini tercemin pada berbagai teknologi pertanian lokal yang berkembang di masyarakat dengan menyesuaikannya dengan tipologi lahan. Keunikan - keunikan tersebut merupakan aset yang dapat menarik bangsa lain untuk berkunjung/berwisata ke Indonesia. Wisata agrikultur merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, kita bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya. Di Indonesia, agroturisme didefinisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian.
Kontekstualisme pada Pusat Pelatihan Search and Rescue Dinda Miftakhul Roisyah; Hari Purnomo
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.553 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.26461

Abstract

Bencana tidak dapat dihindari. Hal ini tentunya menjadi salah satu isu penting di setiap negara, termasuk Indonesia. Selain itu, bencana tidak lepas dari kerugian - semakin cepat ditangani akan semakin kecil kerugian yang ditimbulkan. Maka dari itu tindakan penanggulangan bencana memegang peranan kunci dalam menghadapi bencana. Badan SAR Nasional (BASARNAS) merupakan tim yang berperan atau bertugas dalam menangani kasus sehubungan bencana, musibah, kecelakaan, dan lainnya. Penanganan ini tentunya membutuhkan skill tertentu yang didapatkan dari serangkaian pelatihan terkait. Fasilitas wadah pelatihan ini diharapkan mampu memberikan fungsi terbaik, yakni dengan merancang sesuai dengan konteks, dalam hal ini fenomena alam dan lingkungan sekitar. Sehingga fasilitas ini menghadirkan suasana yang menyerupai kondisi alam yang menjadi fokusan dari pelatihan.