Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KARAKTERISTIK DAN METODE PENATAAN PANTAI LOVINA BULELENG BERBASIS LINGKUNGAN PARIWISATA Putu Eryani
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 5 No. 1 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.427 KB) | DOI: 10.22225/pd.5.1.238.10-19

Abstract

Pulau Bali memiliki panjang pantai 437,7 km. Pantai yang terdapat di Bali sebagian besar berpanorama indah, serta merupakan aset yang tidak ternilai harganya. Pantai adalah daerah di tepi perairan sebatas antara surut terendah dan pasang tertinggi. Pantai adalah jalur yang merupakan batas antara darat dan laut, diukur pada saat pasang tertinggi dan surut terendah, dipengaruhi oleh fisik laut dan sosial ekonomi bahari, sedangkan ke arah darat dibatasi oleh proses alami dan kegiatan manusia di lingkungan darat.Untuk mengidentifikasi karakteristik pantai Lovina dan memberikan gambaran metoda penataan kawasan pantai Lovina, temperature di Pantai Lovina 28,80 C sampai 29,60 C, dengan kondisi air lautnya memiliki salinitas 31,0 %, Ph sebesar 8,68. Pantai Lovina di Kabupaten Buleleng memiliki kawasan yang sepanjang garis pantainya ditanami penghijauan dengan hamparan pasir berwarna abu-abu kehitaman. Kualitas air lautnya untuk DO sebesar 7,16 mg/L, BOD sebesar 0,95 mg/L, COD sebesar 7 mg/L dengan warna agak keruh dengan nilai kekeruhan sebesar 1,58 (NTU). Karakteristik pantai Lovina adalah pantai hasil proses sedimentasit, ermasuk kategori ini adalah beach. sandy beach, Karakteristik gelombang pecahnyaSurging, Metode pengelolaan Pantai Lovina dalam rencana pengembanganlingkungan wisata bahari dapat dilakukan dengan :menyediakan fasilitas pendukung sepertifasilitas kesehatan, dan pos keamananpantai. Penerapan peraturan dan regulasi dengan baik untuk menjaga kondisi lingkungan Pantai Lovina. Peningkatan mutu daya tarik wisata yang representative dengan tetap menjaga kultur adat istiadatdan budaya masyarakat. Peningkatan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam usaha pengembangan dan promosi wisata. Meningkatkan pemahaman terhadap masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan muara sungai dan pantai. Peningkatan mutu daya tarik wisata yangrepresentatif dengan tetap menjaga kultur adat istiadat dan budaya masyarakat. Memperkuat pencitraan (brand image) daerah wisata. Kata kunci: pantai, lingkungan pariwisata, wisata bahari
PERENCANAAN SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG CIUNG WANARA DI KABUPATEN GIANYAR Gede Sumanjaya; Putu Eryani; Arya Dwijayantara S.
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 4 No. 2 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.37 KB) | DOI: 10.22225/pd.4.2.250.49-54

Abstract

Taman kota Gianyar yang terletak di simpang Ciung Wanara merupakan salah satu simbol kota Gianyar. Pemerintah daerah berencana untuk merevitalisasi taman kota yang berakibat perubahan arah arus lalu lintas pada simpang Ciung Wanara. Perubahan ini mengakibatkan perubahan kinerja simpang bersinyal, sehingga perencanaan ini bertujuan untuk mengetahui kinerja simpang Ciung Wanara saat ini dan kinerja setelah mengalami perubahan arah arus lalu lintas. Data yang digunakan terdiri dari data primer (data volume lalu lintas dan pengaturan sinyal) serta data sekunder (data jumlah penduduk dan geometri simpang). Hasil perhitungan kinerja simpang Ciung Wanara saat ini menghasilkan Derajat Kejenuhan 0,87 – 0,90 dan tundaan 21 – 37 detik (tingkat pelayanan D). Pengaturan simpang Ciung Wanara dengan 2 fase menghasilkan Derajat Kejenuhan 0,44 – 0,91 dan tundaan 14 – 30 detik (tingkat pelayanan D). Pengaturan dengan 3 fase mengasilkan Derajat Kejenuhan 0,61 – 1,26 dan tundaan 29 – 512 detik (tingkat pelayanan F). Pengaturan dengan 2 fase dan perubahan lebar pendekat Selatan dan Timur menghasilkan Derajat Kejenuhan 0,55 – 0,77 dan tundaan 19 – 27 detik (tingkat pelayanan C). Kata kunci: simpang, bersinyal, gianyar
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PANTAI KEDUNGU DAN MUARA SUNGAI DI KABUPATEN TABANAN Putu Eryani
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 4 No. 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.734 KB) | DOI: 10.22225/pd.4.1.257.48-56

Abstract

Pulau Bali memiliki pantai yang indah serta merupakan aset yang tidak ternilai harganya. Bagi masyarakat Bali sendiri, pantai memiliki fungsi religius sebagai tempat ibadah bagi umat Hindu. Pulau Bali juga merupakan salah satu pulau tujuan wisata nasional maupun internasional, dengan obyek pariwisata yang menarik terutama keindahan pantai-pantainya. Akhir-akhir ini, masalah yang muncul di daerah pantai tidak hanya rusaknya kawasan tepi pantai dengan berubahnya garis pantai baik oleh erosi, atau abrasi maupun sedimentasi, namun juga penanganan kerusakan daerah pantai dan muara sungai yang belum optimal, karena dalam penanganan masalah pantai tidak hanya dilihat pada pantai itu saja, namun merupakan suatu sistem kawasan pantai yang mencakup muara sungai yang ada, masyarakat dan aktivitasnya maupun utilitas serta sejarah kegiatan masyarakat yang mungkin berpengaruh terhadap kondisi pantai di kawasan tersebut. Suatu perencanaan, penataan dan pengembangan wilayah yang baik memerlukan data spasial dan non-spasial yang kompleks dan sanga banyak, sehingga perlu adanya alat yang dapat menghubungkan, mengelola, menganalisis, dan menampilkan data serta informasi secara baik tentang lingkungan Pantai Kedungu dan muara Sungai Bungbung yang ada disekitarnya. Pengelolaan lingkungan Pantai Kedungu dan muara sungai Bungbung, ini diarahkan berdasarkan prioritas sebagai berikut : pelestarian kawasan sempadan pantai, pemeliharaan lebar mulut muara sungai dari penutupan sedimen, menjadi zona lindung , zona penyangga dan zona pemanfaatan. Kata kunci: pantai, muara sungai, sedimentasi.
POTENSI AIR DAN METODE PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI SOWAN PERANCAK KABUPATEN JEMBRANA Putu Eryani
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 3 No. 1 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.583 KB) | DOI: 10.22225/pd.3.1.266.32-41

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Sowan berada di Kabupaten Jembrana Provinsi Bali, saat ini lahan di daerah das sudah banyak yang beralih fungsi, terutama lahanlahan pertanian yang berada di muara sungai Sowan, Kabupaten Jembrana. saat ini sudah banyak berubah dari lahan pertanian menjadi bangunan perumahan dan yang mendukung kegiatan pariwisata. Permasalahan yang terjadi setelah adanya perubahan alih fungsi lahan adalah banyaknya sedimen yang mengendap di hilir sungai akibat adanya erosi di DAS dan air permukaan banyak yang terbuang ke muara sungai dengan kurangnya resapan air akibat lahan pertanian berubah menjadi daerah pemukiman. Pengelolaan air permukaan yang dibuang kehilir sungai ini belum maksimal dilaksanakan dan dilestarikan untuk mendukung kebutuhan air baku di Provinsi Bali. Bagaimanakah potensi sumber daya air di sungai Badung dan di sungai Sowan di Bali dengan adanya perubahan fungsi lahan di muara sungai dan bagaimanakah metode pengelolaan sumber daya air yang masuk ke muara sungai sehingga sumber daya air menjadi lestari dan rencana penataan daerah hilir sungai serta manajemen/tata air di daerah hilir sungai Sowan Perancak Kabupaten Jembrana. Metode penelitian yang akan digunakan adalah fenomenologi. Hal ini sesuai dengan prinsip pelestarian objek studi yang banyak berkaitan dengan sistem pengelolaan sumber daya air dan perencanaan penataan daerah hilir sungai serta pengelolaan tata air. Hasil yang diperoleh berupa potensi air dan pengelolaan sumber daya air sungai pasca perubahan fungsi lahan disekitar muara sungai, berdasarkan data primer dan sekunder. Potensi sumber daya air di DAS Sowan sebesar 194,17 juta m3, total ketersediaan untuk RKI sebesar 0,17 m3/detik, industri perhotelan sebesar 0,0014 m 3/detik dan yang terbuang ke laut melalui muara sungai sebesar 5,42 m3/detik. Kata kunci: potensi air, muara sungai, daerah aliran sungai.
PERENCANAAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG (BREAKWATER) TIPE GROIN DENGAN BAHAN TETRAPOD DI PANTAI JASRI , KABUPATEN KARANGASEM I Gede Agus Widhiana Putra; Putu Eryani
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 7 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.158 KB) | DOI: 10.22225/pd.7.2.943.138-149

Abstract

Karangasem Regency has a beach length of 71 Km with several conditions of coastal sedimentary material. In recent years the beach in Karangasem has experienced erosion and setback of coastline, one of which is Jasri Beach. Handling for this coastal segment has been carried out several times by Karangasem Regency, but still has construction failure. This condition certainly causes 2 consequences because, among other things, the type and dimensions of the building are not in accordance with the characteristics of the study area, the handling concept presented is not in accordance with the requirements. Therefore, it is necessary to handle such as coastal safeguards and breakwaters.. Where in this journal selected Groin type breakwater buildings that function to hold sediment transfor along the coast, so as to reduce / stop erosion that occurs.