Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Etnobotani Tanaman Pangan dari Hutan dan Pekarangan Rumah pada Masyarakat di Pemukiman Kondang Merak, Malang Selatan Aya Shofiyah; Luchman Hakim
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2020.008.02.05

Abstract

Tanaman pangan yang tumbuh di hutan dan pekarangan rumah masyarakat merupakan sumberdaya penting dalam program ketahanan pangan masyarakat pesisir yang hidup di sekitar hutan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui spesies tanaman pangan yang dimanfaatkan masyarakat Kondang Merak baik yang diperoleh dari hutan maupun pekarangan rumah, dan mengetahui persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan pekarangan rumah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan wawancara semi tersruktur. Analisis data kualitatif disajikan dalam bentuk deskriptif dan data kuantitatif dianalisis menggunakan Skala Likert. Dari hasil penelitian ditemukan 17 spesies (15 famili) tanaman pangan dari hutan Kondang Merak dan 20 spesies (17 famili) dalam dari pekarangan rumah. Tanaman pangan dalam penelitian ini dikategorikan dalam bahan pangan tambahan, yaitu umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, bumbu dan aroma masakan, serta bahan minuman. Tanaman penghasil buah-buahan merupakan kelompok dengan persentase pemanfaatan tertinggi (37,5%), diikuti dengan sayuran dan lalapan (25%), bumbu dan aroma masakan (25%), bahan minuman (10,4%), dan persentase paling rendah yaitu umbi-umbian (2,1%). Cara pengolahan yang paling sering dilakukan adalah dengan cara dikonsumsi secara langsung. Masyarakat Kondang Merak telah mengetahui tentang pekarangan rumah (Skala Likert 4,09). Masyarakat cukup setuju (Skala Likert 2,64) terkait pemanfaatan pekarangan rumah dapat bernilai ekonomi dan estetik. Masyarakat cukup setuju (Skala Likert 3,27) terhadap cara pengolahan pekarangan rumah seperti di kebun. Kondisi pekarangan rumah masyarakat cukup terawat (Skala Likert 2,75).
Pendalaman Imunologi/Vaksin dan Pewarnaan Intraseluler bagi Guru SMA/Sederajat se-Malang Raya dan Sekitarnya Muhaimin Rifa'i; Muhammad Sasmito Djati; Nashi Widodo; Sefihara Paramitha Sakti; Fikriya Novita Sari; Farida Rachmawati; Aya Shofiyah; Kavana Hafil Kusuma
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 4 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i4.13509

Abstract

Malang merupakan salah satu kota pelajar yang memiliki berbagai sekolah dan perguruan tinggi yang terpercaya bagi pelajar dari berbagai daerah untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Pembelajaran di tingkat SMA bukan hanya terfokus pada kegiatan belajar mengajar, namun juga pada keterampilan laboratorium yang dapat meningkatkan kemampuan siswa terutama pada bidang biologi. Peningkatan minat siswa pada bidang sains mendorong para guru untuk lebih kreatif mengembangkan ilmu pengetahuan siswa mengikuti perkembangan teknologi. Pengabdian masyarakat ini diselenggarakan sebagai media transfer ilmu Biologi terbaru, terutama terkait imunologi dan pewarnaan intraseluler, kepada guru SMA/sederajat se-Malang Raya dan sekitarnya. Tahapan kegiatan diawali dengan persiapan dan sosialisasi program kepada peserta, perumusan materi, pelaksanaan kegiatan berupa pemaparan materi dan praktikum, serta evaluasi. Pendalaman konsep vaksin dan imunologi serta konsep pewarnaan intraseluler menggunakan flow cytometry telah terlaksana dengan hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta dalam penguasaan materi yang diberikan. Evaluasi pada kegiatan menunjukan 93% peserta sangat berminat dan menunjukan tingkat kepuasan peserta pada kegiatan yang dilakukan. Kegiatan ini meningkatkan pemahaman peserta pada konsep imunologi dan vaksin sebagai bekal pembelajaran siswa. Kegiatan serupa sangat diharapkan oleh peserta untuk dilakukan secara berkelanjutan dengan pemahaman yang lebih kompleks.