Anastasia Made Seruni
STIKES Katolik St. Vincentius A Paulo Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PELATIHAN PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGIS HIPERTENSI MENINGKATKAN KETERATURAN MENGKONSUMSI OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI Yustina Kristianingsih; Anastasia Made Seruni
Bahasa Indonesia Vol 4 No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v4i2.145

Abstract

Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke dan penyakit jantung koroner. Hipertensi yang seringkali tidak menimbulkan gejala merupakan penyebab terbesar dari ketidakpatuhan melaksanakan pengobatan. Ketidakpatuhan terhadap program terapi merupakan masalah yang besar pada penderita hipertensi. Sehingga penderita hipertensi perlu mendapatkan pelatihan tentang penatalaksanaan farmakologis hipertensi. Desain penelitian pra eksperimental dengan one group pre dan post test desingn. Responden yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah 51 penderita Hipertensi yang telah di diagnose dokter yang tidak teratur dalammengkonsumsi obat anti hipertensi. Alat pengumpulan data berupa kuesioner MoriskyMedication Adherance Scala (MMAS) untuk mengukur keteraturan menhkonsumsi obat sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil uji menggunakan Wilcoxon didapatkan hasil p=0.000<α 0,05, yang berarti terdapat pengaruh antara pelatihan penatalaksanaan farmakologis terhadap keteraturan mengkonsumsi obat anti hipertensi di posyandu Mawar RW IV Kelurahan Pakis Kecamatan Sawahan Surabaya. Sehingga di harapkan Kader posyandu Lansia bekerjasama dengan puskesmas Sawahan untuk memberikan pelatihan tentang penatalaksaan hipertensi kepada keluarga yang memiliki anggota keluarga yang menderita hipertensi agar dapat memberikan dukungan sehingga dapat meningkatkan keteraturan mengkonsumsi obat sehingga mencegah terjadinya komplikasi.