Budiman Proboyo
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN JALAN PADA PROYEK X DAN ESTIMASI BIAYANYA Arvin Briantoro; Indriani Santoso; Budiman Proboyo
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.638 KB)

Abstract

Dengan meningkatnya perkembangan sektor perekonomian dan perindustrian, maka akan semakin bertambah kebutuhan prasarana transportasi jalan yang baik dan aman. Untuk mencapai penggunaan jalan raya yang baik, dibutuhkan perancangan yang baik terhadap tebal perkerasannya. Perencanaan struktur perkerasan jalan yang akan digunakan pada Proyek X adalah perencanaan struktur perkerasan lentur, dengan menentukan tebal lapis perkerasan menggunakan metode analisa komponen menurut data – data yang diperoleh melalui instansi terkait sebagai parameternya, serta menentukan biaya struktur perkerasan jalan dengan perhitungan kuantitas pekerjaan dan analisa harga satuan pekerjaan menurut pedoman pada Panduan Analisa Harga Satuan Pekerjaan Tahun Anggaran 1996/1997 yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur. Penelitian yang dilakukan tidak meninjau pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan sistem drainase, maupun petunjuk dan marka jalan. Dari hasil perhitungan menggunakan metode analisa komponen, diperoleh tebal dari lapis perkerasan untuk Proyek X (STA 0+000 – 2+350) dimana, Lapis permukaan (Lataston, HRS) 5 cm, Lapis Pondasi (Batu Pecah Kelas A, CBR 100%) 20 cm, Lapis Pondasi Bawah (Sirtu Kelas B , CBR 50% ) 10 cm. Sedangkan perhitungan estimasi biaya pekerjaan struktur lapis perkerasan lentur (termasuk bahu jalan beserta ambang pengamannya) pada Proyek X memperoleh jumlah keseluruhan biaya yang dibulatkan sebesar Rp. 3.324.549.000.
STUDI TENTANG UPAH DAN UPAH LEMBUR TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI Willy Frederick Kurniawan; Liong Wandy Lionardy; Budiman Proboyo; Indriani Santoso
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2015): AGUSTUS 2015
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.728 KB)

Abstract

Pekerjaan konstruksi berkaitan erat dengan daya manusia. Dalam lingkup biaya, upah tenaga kerja memiliki kontribusi 25%-35% dari nilai proyek. Selain itu, tuntutan pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu singkat membuat kontraktor menambah jam kerja (overtime) untuk mengejar jadwal. Penelitian ini diawali dengan mengumpulkan data dari proyek konstruksi bangunan tinggi. Data berupa volume pekerjaan, jumlah, komposisi serta upah tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu untuk didapatkan harga satuan upah untuk pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa harga satuan upah yang berdasarkan SNI 7394:2008 masih mencakup harga satuan upah nyata di lapangan yang melakukan pekerjaan lembur. Untuk pekerjaan bekisting dan pembesian, perbandingan harga satuan upah nyata di lapangan dengan SNI 7394:2008 dan upah pemerintah dengan SNI 7394:2008 secara berurutan adalah 47,6%-92,6% dan 66,0%-92,7%. Untuk pekerjaan pengecoran tidak dapat dibandingkan SNI 7394:2008. Sehingga dibandingkan dengan upah pemerintah sebesar 92,6%-109,6%. Sementara untuk indeks kebutuhan tenaga kerja pada pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran, terdapat perbedaan yang signifikan antara pola formasi tenaga kerja yang digunakan di kenyataan di lapangan dengan SNI 7394:2008. Berbeda dengan SNI 7394:2008, pada kenyataan di lapangan, penggunaan klasifikasi tukang pada formasi tenaga kerja yang digunakan lebih banyak daripada pekerja.
PENERAPAN NILAI ALPHA (α) CARA PENDEKATAN PERHITUNGAN KUANTITAS BESI BETON PADA STRUKTUR BETON BERTULANG (STUDI KASUS PROYEK RUKO X) Hansen Muliauwan; Indriani Santoso; Budiman Proboyo
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.765 KB)

Abstract

Dalam dunia konstruksi jika melihat berbagai komponen dalam sebuah pekerjaan konstruksi pasti akan didapati bahwa kuantitas dari besi tulangan merupakan yang paling mahal di antara komponen pekerjaan konstruksi lainnya. Mengingat bahwa harga besi tulangan merupakan komponen pekerjaan konstruksi yang paling mahal dan paling sering dipakai tidak hanya di kolom tetapi juga balok, maka peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian yang telah dibuat sebelumnya oleh David Christiando, Daniel Erwin, Sugiarto Chandra, dan Michael Danielle. Untuk menggambarkan hasil dari penelitian ini maka hasil tersebut dirubah ke dalam bentuk faktor – faktor yang dimana faktor tersebut melambangkan perbandingan antara W pendekatan dengan W rab proyek. Faktor tersebut dibagi menjadi dua bentuk yaitu : ftu untuk tulangan utama, dan fts untuk tulangan sengkang. ftu untuk kolom didapati sebesar 1.014, fts untuk kolom sebesar 1.04, ftu untuk balok sebesar 1.05, dan fts untuk balok sebesar 1.08. Nilai dari faktor ini merupakan rata – rata dari faktor yang ada dalm dua proyek
CARA PENDEKATAN PERHITUNGAN KUANTITAS PEMBESIAN PADA BALOK STRUKTUR BETON BERTULANG Michael Danielle; Sugiarto Candra; Budiman Proboyo; Indriani Santoso
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): AGUSTUS 2017
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.649 KB)

Abstract

Pada proyek konstruksi, biaya merupakan salah satu faktor bagi para kontraktor untuk bersaing memenangkan sebuah proyek dalam tender. Dalam menghitung biaya proyek diperlukan ilmu estimasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa akurat hasil kuantitas pembesian balok dengan cara pendekatan dalam proses estimasi. Penelitian ini difokuskan pada perhitungan kuantitas pembesian balok dengan cara pendekatan dengan acuan metode definitif berupa bar bending schedule. Metode pendekatan dilakukan dengan meninjau bentang per satu satuan panjang balok dalam mencari kuantitas pembesian balok. Data yang akan digunakan adalah denah struktur, RAB asli, dan gambar detail pekerjaan balok. Agar hasil kuantitas pembesian metode pendekatan lebih akurat, perlu dicari nilai koefisien pengali atau α untuk hasil kuantitas pembesian cara pendekatan. Dari hasil penelitian, didapatkan nilai koefisien α untuk sloof sebesar 1.006 untuk tulangan utama dan α sebesar 0.819 untuk sengkang. Sedangkan nilai koefisien α pada balok sebesar 1.254 untuk tulangan utama, 1.099 untuk sengkang, dan 1.105 untuk tulangan samping. Dengan menggunakan metode pendekatan ini diharapkan dapat mempercepat proses perhitungan kuantitas besi beton yang akan dikalikan dengan koefisien α sehingga nilai kuantitas besi beton dengan metode pendekatan ini dapat digunakan dalam bill of quantity.
PENERAPAN APPROXIMATE COST ESTIMATE PADA STRUKTUR BETON BERTULANG BANGUNAN RUKO (SOHO) Endry Endry; Hesky Oktavian Utomo; Indriani Santoso; Budiman Proboyo
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2017): FEBRUARI 2017
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.18 KB)

Abstract

Dewasa ini permintaan akan ruko (SOHO) meningkat, sehingga menimbulkan persaingan dalam biaya pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menerapkan approximate cost estimate bangunan ruko (SOHO) berdasarkan kebutuhan beton, besi, dan bekisting per-m2 luas lantai serta kandungan besi dan bekisting per-m3 beton pada struktur beton bertulang. Dalam penelitian ini, metode approximate cost estimate akan dicari dan diterapkan berdasarkan per-m2 luas lantai dan per-m3 beton. Data yang digunakan adalah, gambar konstruksi, RAB asli, dan penelitian terdahulu. Dari hasil penelitian, kebutuhan bahan beton, besi, dan bekisting per-m2 luas lantai untuk struktur bawah berturut-turut 0,092 m3/m2, 10,370 kg/m2, 0,467 m2/m2 sedangkan untuk struktur atas berturut-turut 0,221 m2/m2, 30,420 kg/m2, 2,328 m2/m2. Kandungan besi per-m3 beton untuk pile cap, sloof, kolom, balok, plat, dan tangga berturut-turut 72,52 kg/m3, 303,67 kg/m3, 207,89 kg/m3, 238,39 kg/m3, 82,30 kg/m3, 147,84 kg/m3 sedangkan untuk kandungan bekisting per-m3 beton berturt-turut 3,30 m2/m3, 10,00 m2/m3, 14,93 m2/m3, 13,08 m2/m3, 8,60 m2/m3, 9,37 m2/m3. Penggunaan kedua metode tersebut akan lebih akurat apabila desain setiap elemen struktur dilakukan secara efisien (tidak boros). Penggunaan metode kebutuhan per-m2 luas lantai lebih mudah digunakan tetapi hasilnya tidak seakurat bila menggunakan metode kandungan per-m3 beton.
CARA PENDEKATAN PERHITUNGAN KUANTITAS PEMBESIAN PADA KOLOM STRUKTUR BETON BERTULANG David Christiando Angir; Daniel Erwin Ekajaya; Indriani Santoso; Budiman Proboyo
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): AGUSTUS 2017
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.222 KB)

Abstract

Estimasi khususnya estimasi biaya, digunakan pada dunia konstruksi sebelum proyek dimulai atau pada saat tender. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuantitas pembesian dengan menggunakan dua metode yang berbeda. Dalam penelitian ini, kuantitas pembesian akan dicari dengan metode dua metode, yaitu metode pendekatan dan metode definitif (bar bending schedule). Data yang digunakan adalah denah struktur, denah detail kolom dan RAB untuk kolom struktur bertulang.Metode pendekatan ini menghitung kebutuhan volume besi per meter panjang. Hasilnya nanti akan dikali dengan tinggi kolom tersebut sehingga menghasilkan kebutuhan satu kolom tersebut yang disebut Wpendekatan. Selain itu, kebutuhan besi juga dihitung dengan menggunakan Bar Bending Schedule dan menghasilkan WBBS. Kemudian kita mencari nilai sebagai hasil bagi dari Wpendekatan dengan WBBS.Dari hasil peneltian, didapat 2 nilai α, yaitu untuk tulangan utama dan sengkang. Hasilnya, nilai α untuk tulangan utama sebesar 1.16, sedangkan nilai α untuk sengkang sebesar 1.09 . Nilai α ini yang akan dikalikan dengan Wpendekatan untuk mendapatkan hasil yang akan digunakan sebagai WBQ. Penggunaan metode pendekatan membuat hasil perhitungan lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan bar bending schedule.
APPROXIMATE COST ESTIMATE BERDASARKAN KANDUNGAN BESI DAN KEBUTUHAN BEKISTING PADA STRUKTUR BETON BERTULANG BANGUNAN RUKO (SOHO) Patricia Adriani Kwandou; Iswandi Yoseph; Indriani Santoso; Budiman Proboyo
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2016): AGUSTUS 2016
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.911 KB)

Abstract

Permintaan akan ruko (SOHO) meningkat, sehingga menyebabkan timbulnya persaingan yang cukup ketat di dunia konstruksi, terutama dalam aspek biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui approximate cost estimate bangunan ruko (SOHO) berdasarkan kebutuhan beton, besi, dan bekisting pada struktur beton bertulang bangunan ruko (SOHO) permeter persegi luas lantai, dan berdasarkan kandungan besi dan bekisting pada struktur beton bertulang bangunan ruko (SOHO) terhadap satu meter kubik beton. Dalam penelitian ini, metode approximate estimate yang akan digunakan adalah Estimasi Biaya Satuan Permeter Persegi. Data yang digunakan adalah, gambar konstruksi, dan RAB tiga proyek.Dari hasil pengamatan tiga proyek, didapati kebutuhan bahan untuk struktur bawah yaitu beton 0.12m3/m2, besi 14.69 kg/m2, dan bekisting 0.93 m2/m2 sedangkan struktur atas yaitu beton 0.25m3/m2, besi 35.98 kg/m2, dan bekisting 3.18 m2/m2. Angka kandungan besi dan bekisting permeter kubik beton pile cap, sloof, kolom, tangga, balok, plat adalah 108.97 kg/m3, 133.82 kg/m3, 170.47 kg/m3, 94.16 kg/m3, 204.22 kg/m3, 83.52 kg/m3 untuk besi. Dan untuk bekisting 5.02 m2/m3, 10.55 m2/m3, 14.08 m2/m3, 9.53m2/m3, 14.78 m2/m3, 83.52 kg/m3, 9.28 m2/m3 untuk bekisting. Kedua hasil pengamatan tersebut jika dikalikan dengan harga satuan masing-masing bahan, maka diperoleh approximate cost estimate
CARA PENDEKATAN PERHITUNGAN KUANTITAS PEMBESIAN PADA KOLOM STRUKTUR BETON BERTULANG Ivana Tanjung; Ronald Aristotelin; Budiman Proboyo; Indriani Santoso
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2018): FEBRUARI 2018
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.692 KB)

Abstract

Besi, beton, dan bekisting merupakan material utama beton bertulang. Estimasi kuantitas besi dilakukan seoptimal mungkin karena harga besi yang lebih mahal dibandingkan dengan material lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuantitas pembesian kolom struktur beton bertulang dengan menggunakan dua metode, yaitu metode definitif (Bar Bending Schedule) dan metode pendekatan. Data yang digunakan antara lain denah struktur, denah pondasi, dan detail struktur. Metode pendekatan menghitung volume besi per meter panjang, hasilnya dikalikan dengan tinggi kolom sehingga menghasilkan kebutuhan volume tulangan yang disebut Wpendekatan. Selain itu, kebutuhan besi juga dihitung menggunakan metode Bar Bending Schedule dan menghasilkan WBBS. Kemudian dicari nilai hasil bagi dari WBBS dan Wpendekatan. Dari penelitian, didapatkan 2 nilai α, yaitu 1.393 untuk tulangan utama dan 1.485 untuk sengkang. Selanjutnya, kuantitas pembesian yang digunakan dalam Bill of Quantity ditentukan dengan menggunakan nilai α dikalikan Wpendekatan dan panjang kolom. Penggunaan metode pendekatan dapat mempersingkat waktu perhitungan dan mendapatkan hasil yang mendekati perhitungan Bar Bending Schedule
CARA PENDEKATAN PERHITUNGAN KUANTITAS PEMBESIAN PADA PELAT LANTAI STRUKTUR BETON BERTULANG (STUDI KASUS RUKO 4 LANTAI DI SURABAYA) Andre Jayanata; Wilson Linardo; Indriani Santoso; Budiman Proboyo
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2018): FEBRUARI 2018
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.816 KB)

Abstract

Estimasi khususnya estimasi biaya, digunakan pada dunia konstruksi sebelum proyek dimulai atau pada saat tender. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuantitas pembesian dengan menggunakan dua metode yang berbeda, yaitu metode pendekatan dan metode definitif (bar bending schedule). Data yang digunakan adalah denah struktur, denah detail pelat dan RAB untuk pelat lantai struktur beton bertulang.Penelitian diawali dengan mencari kuantitas pembesian pelat struktur beton dengan metode pendekatan yang kemudian hasilnya disebut Wpendekatan. Perhitungan kuantitas pembesian pelat dengan metode definitif dihitung menggunakan bar bending schedule dan menghasilkan WBBS. Kemudian hasil dari kedua metode tersebut dibandingkan. Wpendekatan dibagi dengan WBBS, maka diperoleh suatu koefisien α.Dari penelitian ini didapat beberapa koefisien α yang diperoleh dari beberapa analisis seperti rata-rata langsung, blok ruko, posisi lantai, dan jenis pelat. Kemudian dari analisis tersebut diperoleh nilai α terendah sebesar 0.907 sedangkan tertinggi sebesar 1.387. Dalam menghitung WBQ, koefisien α yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan. Koefisien α kemudian dikalikan dengan Wpendekatan untuk mendapatkan WBQ.
STUDI TENTANG ANALISA BIAYA KONSTRUKSI SNI 2008 (BSN) DAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) BIDANG PEKERJAAN UMUM 2013 (KPU) Hans Christian Antonio; Edward Edward; Budiman Proboyo; Indriani Santoso
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.181 KB)

Abstract

Pada proyek konstruksi diperlukan adanya manajemen yang baik, antara lain perlu adanya penyiapan anggaran biaya untuk menghasilkan estimasi biaya yang baik dan dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada proses tender. Estimasi biaya dimulai dari analisa biaya untuk memperoleh Harga Satuan Pekerjaan (HSP) untuk setiap jenis pekerjaan yangada dalam RAB. HSP dapat diperoleh dari pedoman-pedoman yang sudah ada. Penelitian ini adalah penelitian studi literatur, dimana pada penelitian ini membandingkan dua pedoman, yaitu Analisa Biaya Konstruksi tahun 2008 (SNI 2008) dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan tahun 2013 (AHSP 2013). Pada kedua pedoman dilakukan kajian terhadap jenis-jenis pekerjaan, jenis-jenis bahan yang digunakan dan indeksnya, serta jenis-jenis tenaga kerja dan indeksnya untuk mengetahui perkembangan, perbedaan dan kesalahan/kekurangan yang ada pada AHSP 2013 yang seyogyanya menjadi pedoman terkini untuk penentu Harga Satuan Pekerjaan. Hasil penelitian terhadap 129 jenis pekerjaan dalam 6 kelompok pekerjaan (persiapan, tanah, pondasi, beton, pasangan dinding, dan plesteran) menunjukan adanya perbedaan antara SNI 2008 dengan AHSP 2013 yang telah diperbaiki/dilengkapi agar dapat dipergunakan dengan lebih tepat/baik.