Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FLOATING RAFT-PILE FOUNDATIONS ANALYSIS USING NUMERICAL SIMULATION Helmy Darjanto
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 7, No 2 (2011)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.994 KB) | DOI: 10.25077/jrs.7.2.40-46.2011

Abstract

The numerical simulation of raft-pile foundations subjected to vertical load is presented in this paper. For comparison study, numerical models of single raft and pile groups are completed. The numerical models are adopting the elastic constitutive law for the materials. The stresses and vertical displacement of the models are observed. The behaviour of the raft-pile foundation compared to the pile-group is then investigated. The results using the same external load show that the raft-pile foundation has smallest displacement compared to the others. In terms of stresses, the raft shows contribution of the load transfer to the underneath soil as well as the piles. Moreover, the behaviour of the raft-pile system appears to be a combination of the pile-group and the single raft. In order to estimate the bearing capacity of the raft-pile system, it is suggested that the contribution of the raft should be included in addition of the piles’. Keywords: raft-pile foundation, soil-structure interaction, floating foundation
KASUS KEGAGALAN KONSTRUKSI DINDING PENAHAN TANAH RUMAH MEWAH DI ATAS TANAH LUNAK Idrus Muhammad; Helmy Darjanto
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1 No 2 (2015): Narotama Jurnal Teknik Sipil (NOPEMBER, 2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Narotama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus kegagalan konstruksi Dinding Penahan Tanah (DPT) suatu rumah mewah di atas tanah lunak diduga terjadinya dikarenakan lemahnya informasi penyelidikan tanah. Keruntuhan ter-jadi saat DPT setinggi 2,5 m selang 2 tahun ditinggikan menjadi 5 m. Dari hasil penyelidikan tanah setelah mengalami kegagalan konstruksi bahwa di lokasi proyek hasil stratigrafi lapisan tanah menggambarkan adanya lapisan tanah lempung lunak (NSPT = 2 - 5) setebal 6 meter yang terbentuk di atas lapisan cemented sand dengan nilai NSPT > 60. Kemudian selain stratigrafi lapisan tanah tersebut juga ada perbedaan muka air tanah dari hasil penyelidikan dan gambar desain sebesar 1,7 meter (muka air tanah berada 5 m - 6,7 m dari permukaan tanah). Diduga perbedaan ini terjadi akibat adanya fluktuasi muka air tanah (m-a-t) pada da-nau di sekitar proyek. Dampak adanya fluktuasi ini bisa menurunkan kuat geser tanah. Oleh karena lemahnya informasi penyelidikan tanah maka penggunaan soldier strauss yang ujung strauss diduga berdiri di atas lapisan tanah cemented sand atau pada tanah lunak. Kondisi ini memungkinkan ujung strauss tergelincir saat terjadi pergerakan tanah akibat penambahan tinggi DPT sehingga terganggu stabilitasnya. Struktur DPT terdiri dari pasangan batu yang berdiri di atas pilecap soldier strauss. Menurut Nowak (2012) kegagalan konstruksi dipicu oleh: 1). Struktur geologi tanah, 2). Adanya zona permeabilitas yang berbeda kontras antara lapisan pasir tersementasi dan lempung (inter-bedded cemented sand and clays), 3). Adanya rekahan alami- slip surface, 4). Adanya perubahan kadar air tanah akibat fluktuasi m-a-t maupun akibat musim hujan.
MEKANISME TRANSFER BEBAN FONDASI KONSTRUKSI SARANG LABA-LABA MELALUI UJI BEBAN STATIS VERTIKAL SKALA PENUH DAN ANALISIS NUMERIK 3D UNTUK KONDISI SMALL STRAIN HELMY DARJANTO; Masyhur Irsyam; Sri Prabandiyani Retno W
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 2 No 1 (2016): Narotama Jurnal Teknik Sipil (JUNI, 2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Narotama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31090/njts.v2i1.180

Abstract

KSLL karya anak bangsa yang dikategorikan sebagai fondasi dangkal dan terdiri dari dua bagian struktur yaitu pelat dan rib sebagai pengaku, Djajaputra et al (2009) dan Pane (2011-2012), namun dari penelitian-penelitian tersebut bahwa mekanisme pengalihan beban hingga ke tanah dasar belum diteliti secara menyeluruh. Dilakukan uji beban statis/Static Load Test (SLT) skala penuh hingga failure (60 ton) terhadap prototipe KSLL dengan dimensi 2,6m x 2,6m. Prosedur SLT (axial compressive load) mengikuti standar ASTM D 1143-81 (Reapproved 1987) dengan sistem "Quick Maintained Load Test" dan cyclic loading. Akurasi pengamatan penurunan juga menggunakan alat LVDT (Linear Variable Displacement Transducer) selain dengan 8 buah dial gauge dengan ketelitian 0,01 mm dan akurasi pembebanan menggunakan alat load cell dengan kapasitas 500 ton. Pemasangan strain gauge pada tulangan rib dan pelat, juga pada permukaan beton sisi rib dilakukan untuk mengamati regangan yang terjadi pada tulangan dan beton KSLL selama uji beban dilaksanakan. Dari hasil penyelidikan tanah di area uji merupakan tanah lempung kelanauan dengan nilai NSPT = 3 hingga kedalaman 3,0 m sedangkan pada kedalaman 3,0 m - 7,0 m nilai NSPT = 6 dan pada kedalaman 8,0 m - 11,0 m, nilai NSPT = 2 - 3. Hasil penelitian pada saat beban kerja berada di bagian rib atau berada di titik 4, maka mekanisme transfer beban yang terjadi sepenuhnya dipikul oleh rib dan diteruskan ke tanah di bawahnya melalui ujung tip. Pemetaan MTB menggunakan rasio daya dukung tanah ultimit KSLL (Rib dan Pelat) terhadap beban uji yang selanjutnya disebut Load Ratio Factor (L-URF). Kondisi ini terjadi ketika beban diberikan sebesar 8 ton maka seluruh beban dipikul oleh kuat dukung RSisi dengan L-URF=3,75. Sedangkan saat beban diberikan sebesar 30 ton maka seluruh beban dipikul oleh rib, pelat, dan tanah pengisi dengan L-URF=3,4 kemudian shear strain maksimal yang terjadi adalah sebesar 0,744 di sekitar sisi luar dari rib settlement dan di bawah ujung rib tersebut tersebar ke tanah di bawahnya dan relative shear stress yang terjadi adalah sebesar 0,93. Hasil penelitian terhadap uji beban statis menunjukkan bahwa kondisi small displacement terjadi pada beban 8 ton dan 15 ton. Kinerja KSLL terhadap hasil penurunan masing-masing pembebanan pada zona small displacement (beban; penurunan-load; penurunan-unload) adalah (8 ton; 0,87 mm; 0,32mm) dan (15 ton; 1,19 mm; 0,21 mm). Kemudian hasil pengamatan strain gauge yang terjadi pada: Rib Konstruksi masih < 250, Pelat < 800, dan Permukaan Beton < 1000 atau semua regangan yang terjadi masih dalam batas small strain. Hubungan kekakuan perkerasan KSLL untuk beban 8 ton dibandingkan dengan kekakuan ekivalen perkerasan kaku terhadap deformasi yang terjadi adalah identik dimensi pelat setebal 20 cm. Mekanisme transfer beban dapat diungkapkan dengan baik secara numerik dengan terkalibrasi dari hasil uji lapangan. Secara praktis, dengan penggunaan pemodelan baik skala prototipe dan numerik dapat dikembangkan sistem KSLL untuk perkerasan jalan.