ida bagus
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN QUANTUM DOT SEBAGAI DETEKTOR SINAR-X DALAM UPAYA MENGURANGI DOSIS PENYINARAN ida bagus
Jurnal Forum Nuklir JFN VOL 12 NO 2 November 2018
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.112 KB) | DOI: 10.17146/jfn.2018.12.2.5039

Abstract

Quantum Dot merupakan material semikonduktor dengan ukuran kurang dari 10 nm yang memilikisifat khas yakni dapat memancarkan gelombang elektromagnetik pada panjang gelombang yang bervariasibergantung dari ukuran partikelnya. Dengan sifat tersebut, Quantum Dot dimanfaatkan dalam beberapabidang seperti untuk pencitraan biomedis, label dokumen hingga detektor. Dalam pencitraan yangmemanfaatkan sinar-X, bahan fosfor umumnya digunakan sebagai transduser yang mengkonversi sinar-Xmenjadi cahaya tampak. Selain menggunakan bahan fosfor, sinar-X juga dapat dideteksi menggunakansemikonduktor. Pemanfaatan semikonduktor khususnya Quantum Dot juga dapat disandingkan dengan bahanfosfor sebagai detektor sinar-X. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan kombinasi antara bahanfosfor dengan Quantum Dot dapat menghasilkan peningkatan pendaran cahaya tampak yang dihasilkan olehtransduser tersebut. Berkaitan dengan upaya optimisasi proteksi radiasi dalam pemanfaatan radiasi pengion yangmemegang prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable), maka adanya kombinasi bahan fosfor danQuantum Dot sebagai detektor sinar-X dapat mendukung prinsip proteksi radiasi dengan mengurangi dosisradiasi yang diterima, baik untuk pasien, pekerja dan masyarakat. Peningkatan intensitas pendaran yangdihasilkan menunjukkan peningkatan efisiensi detektor dalam mengubah sinar-X menjadi cahaya tampak.Dengan efisiensi detektor fosfor-Quantum Dot yang lebih tinggi, maka dibutuhkan sinar-X dengan dosisyang lebih rendah untuk menghasilkan citra dengan kualitas yang sama dari hasil penyinaran menggunakandetektor fosfor biasa
Kemampuan Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Permulaan di Era Pandemi Covid-19 Rini Aguspiani; Ida Bagus; Moh.Irawan
Journal of Classroom Action Research Vol. 4 No. 3 (2022): Agustus
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v4i3.1901

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan guru dalam pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan di era pandemi covid-19 siswa kelas 1 SDN 1 Kerumut Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan di era pandemi covid-19 kemampuan guru kelas 1 sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan guru yaitu (1) menyusun perangkat pembelajaran membaca permulaan 50% (; (2) melaksanakan proses pembelajaran membaca permulaan 35,29% ; dan (3) menilai pembelajaran 71,42%. Dengan demikian ditemukan kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan di era pandemi covid-19 cukup baik . Pada menyusun perangkat pembelajaran ditemukan bahwa dalam menyusun skenario pembelajaran, guru sudah mamu merumuskan apersepsi, menyusun langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan KD-IPK dan tujuan pembelajaran membaca pemulaan, merumuskan penutup pembelajaran, menyusun materi serta merumuskan penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik sesuai dengan KD-IPK dan tujuan pembelajaran membaca permulaan. Pada melaksanakan proses pembelajaran guru sudah mampu menutup pembelajaran, menyampaikan materi sesuai dengan KD-IPK dan tujuan pembelajaran serta mampu melaksanakan penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik sesuai dengan KD-IPK, tujuan dan materi membaca permulaan. Pada menyusun intrumen penilaian guru sudah mampu menyusun instrument penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik sesuai dengan KD-IPK dan tujuan pembelajaran serta materi membaca permulaan. Adapun dalam melaksanakan pembelajaran membaca permulaan ditemukan beberapa kesulitan. Pada menyusun perangkat pembelajaran ditemukan guru kesulitan merumuskan motivasi, ice breaking, menyesuaikan langkah-langlah pembelajaran dengan metode, merumuskan refleksi dan tindak lanjut, membuat media dan LKPD sesuai dengan KD-IPK dan tujuan serta materi membaca permulaan. Pada proses pembelajaran guru kesulitan melaksanakan apersepsi, melaksanakan kegiatan motivasi, melaksanakan ice breaking, ,melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan metode, melaksanakan refleksi dan tindak lanjut, menggunakan media dan LKPD sesuai dengan KD-IPK , tujuan pembelajaran serta materi membaca permulaan. Pada menilai pembelajaran guru kesulitan menentukan aspek penilaian dari penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik yang akan dinilai