Raden Reza Rizkiansyah
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara - ITB

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SERAT KAPUK SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN MIKROKRISTALIN SELULOSA Mardiyati Mardiyati; Raden Reza Rizkiansyah; Steven Steven; Arif Basuki; R. Suratman
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 17, No 4: JULI 2016
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.418 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2016.17.4.4179

Abstract

SERAT KAPUK SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN MIKROKRISTALIN SELULOSA. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil serat kapuk (Ceiba Pentandra) terbesar di dunia. Pada tahun 2013, luas perkebunan tanaman kapuk di Indonesia mencapai 157.283 ha dengan produksi 61.273 ton serat kapuk per tahun. Namun, saat ini pemanfaatan serat kapuk di Indonesia sebagian besar masih terbatas sebagai bahan pengisi untuk bantal, guling, atau kasur. Serat kapuk pada dasarnya memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi, yaitu dengan kandungan yang dapat mencapai 64%. Tingginya kandungan selulosa tersebut menunjukkan potensi dari serat kapuk sebagai sumber mikrokristalin selulosa, yaitu bagian kristalin dalam orde mikro yang diekstraksi dari selulosa. Pembuatan mikrokristalin selulosa dilakukan melalui dua tahap, yaitu alkalisasi dan hidrolisis. Proses alkalisasi dilakukan dengan merendam serat kapuk di dalam larutan NaOH 17,5% selama 8 jam pada suhu 100 oC untuk memperoleh selulosa alfa dari serat kapuk. Proses hidrolisis dilakukan dengan merendam serat kapuk hasil alkalisasi ke dalam larutan H2SO4 dengan variasi konsentrasi 0,1 M, 0,3 M, dan 0,5 M masing-masing selama 4 jam, 6 jam, dan 8 jam pada suhu 100 oC. Mikrokristalin selulosa yang diperoleh dikarakterisasi dengan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) dan Fourier Transform Infrared (FT-IR). Pada penelitian ini telah berhasil dilakukan ekstraksi mikrokristalin selulosa dari serat kapuk. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa kristalinitas dari mikrokristalin selulosa serat kapuk semakin meningkat seiring dengan peningkatan waktu hidrolisis namun akan lebih tinggi pada konsentrasi hidrolisis asam yang lebih rendah. Kristalinitas mikrokristalin selulosa tertinggi didapatkan dari hidrolisis pada konsentrasi 0,1 M selama 8 jam.