Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Dinamika Hasil Fermentasi Rumen Pada Konsentrat yang Mengandung Suplemen Pakan Baru (SPB) Suharyono Suharyono; Shintia NW Hardani; Teguh Wahyono
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 11, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.202 KB) | DOI: 10.17146/jair.2015.11.2.2789

Abstract

Isotop 32P digunakan untuk mengukur pembentukan protein mikroba dalam cairan rumen serta untuk mendapatkan formula suplemen pakan baru (SPB). Suplemen ini merupakan generasi baru untuk pakan ternak ruminansia yang dihasilkan oleh BATAN. Suplemen ini diaplikasikan untuk melengkapi fungsi konsentrat komersial sebagai pakan ruminansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk menguji SPB dan limbah kelapa sawit sebagai suplemen dan bahan pakan ruminansia serta mengetahui dinamika hasil fermentasi rumen konsentrat yang mengandung SPB. Kegiatan penelitian dibagi menjadi dua yaitu pengukuran pembentukan protein mikroba dalam cairan rumen dengan isotop 32P dan pengukuran dinamika hasil fermentasi yang diinkubasi di dalam RUSITEC. Studi pertama menggunakan lima macam perlakuan yaitu : pelepah (P), tandan (TKS), kernel cangkang kelapa sawit (KC), P+TKS+KC dan SPB. Peubah yang diamati adalah pembentukan protein mikroba (mg/jam/l). Perlakuan pakan pada studi kedua yaitu pakan kontrol (K) (konsentrat komersial); KS 30 (konsentrat komersial 70% + SPB 30%) dan KS 40 (konsentrat komersial 60% + SPB 40%). Peubah yang diamati adalah hasil fermentasi rumen (24 jam inkubasi) berupa pH, konsentrasi amonia (N-NH3) (mg%), volatile fatty acid (VFA) total (mM), populasi protozoa (sel/ml), produksi gas total (ml) dan produksi gas metan (CH4) (ml). Dinamika fermentasi rumen direpresentasikan secara deskriptif pada enam hari inkubasi. Rata-rata peubah dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 12 ulangan (enam hari inkubasi x dua ulangan) dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil pembentukan protein mikroba perlakuan P, TKS,  KC, P+TKS+KC dan SPB berturut-turut: 11,90; 0,67; 1,87; 42.55 dan 67,60 mg/jam/l. Hasil uji RUSITEC adalah nilai pH ketiga perlakuan berkisar normal antara 6,4-7,15. Dinamika konsentrasi NH3 dan produksi VFA total konsentrat komersial selalu lebih rendah dibandingkan KS 30 dan KS 40. Perlakuan KS 40 menghasilkan produksi VFA total sebesar 56,7% lebih tinggi dibanding konsentrat komersial. Penambahan SPB sebesar 40% pada konsentrat komersial dapat menstabilkan pH efluen RUSITEC. konsentrasi NH3, produksi VFA total dan produksi gas total cenderung tinggi tanpa meningkatkan produksi gas CH4 sebagai representasi dari efisiensi pakan ruminansia. Kata kunci: Fermentasi rumen, konsentrat komersial, limbah kelapa sawit, RUSITEC
Pengaruh penambahan Aspergillus niger Iradiasi Sinar Gamma Dosis Rendah pada Jerami Padi Fermentasi dan Evaluasi Kualitasnya sebagai Pakan Ternak Ruminansia Secara In Vitro Crhisterra E. Kusumaningrum; Arthalia Poetri Yunisa; Nana Mulyana; Suharyono Suharyono
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 13, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.288 KB) | DOI: 10.17146/jair.2017.13.1.3581

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian Aspergillus niger iradiasi sinar gamma dosis rendah pada jerami padi fermentasi dan potensinya sebagai pakan ternak ruminansia secara in vitro. Proses fermentasi dilakukan dengan teknik Solid State Fermentation (SSF) menggunakan A. niger yang diiradiasi sinar gamma dosis rendah untuk meningkatkan kemampuan memecah ikatan selulosa. Orientasi dosis iradiasi sinar gamma sebesar 0, 125, 250, 375, 500, 625 dan 750 Gy dilakukan pada A. niger untuk mengetahui kondisi yang optimum dalam menghasilkan aktivitas enzim selulase. A. niger iradiasi sinar gamma pada dosis yang optimum digunakan untuk pembuatan jerami padi fermentasi dan dilakukan evaluasi kemampuan jerami padi fermentasi sebagai pakan ternak ruminansia secara in vitro. Perlakuan jerami padi fermentasi yaitu P0. Jerami Padi, P1. Jerami padi fermentasi A. niger 0 Gy dan P2. Jerami padi fermentasi A. niger 500 Gy. Hasil menunjukkan bahwa dosis optimum iradiasi sinar gamma pada A. niger dalam menghasilkan enzim selulase (3,24 U/ml) adalah 500 Gy. Pada jerami padi fermentasi A. niger 500 Gy menunjukkan aktivitas enzim selulase tertinggi yaitu sebesar 48,5384 U/g bahan kering (BK) dan kadar glukosa sebesar 247,33 mg/g BK pada hari ke-14. Proses fermentasi dengan A. niger iradiasi sinar gamma (500 Gy) mampu meningkatkan kandungan proein kasar, acid detergent fiber (ADF), neutral detergent fiber (NDF) dan bahan kering, namun menurunkan kandungan lemak kasar dan bahan organik (BO). Hasil fermentasi dalam cairan rumen dari jerami padi fermentasi dengan dengan A. niger iradiasi sinar gamma (500 Gy) menunjukkan nilai pH sebesar 7,01; konsentrasi ammonia dan volatile fatty acid (VFA) masing-masing sebesar 3,92% dan 4,73 mmol/100.
Pengembangan Suplemen Pakan Urea Molases Multi-nutrien Blok (UMMB) Menggunakan Sumber Protein Tepung Kedelai dan Gliricidia sepium (Gs) Untuk Ternak Ruminansia Suharyono Suharyono
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.894 KB) | DOI: 10.17146/jair.2014.10.1.2729

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula suplemen pakan UMMB dengan sumber protein Gs untuk ternak ruminansia. Pengembangan dilakukan melalui uji skala laboratorium dan lapangan. Kegiatan skala laboratorium meliputi evaluasi biologis suplemen pakan tersebut dengan menggunakan teknik isotop P-32 untuk mengukur rasio bakteri dan protozoa serta laju pertumbuhan sel mikroba dalam cairan rumen secara in vitro. Suplemen pakan yang dikembangkan ada dua yaitu UMMB-tepung kedelai (UMMB-TK) dan UMMB Gliricidia sepium/Gs (UMMB-Gs). Untuk UMMB-TK diproduksi di pesantren Al Hikmah dan Famor Satwa. Tepung Gs yang dikombinasikan UMMB-bungkil kedelai (UMMB-BK) diuji cobakan pada kambing peranakan etawa (PE), kerbau dan sapi potong pada skala laboratorium secara in vitro untuk mengukur laju pertumbuhan sel mikroba dalam cairan rumen dengan isotop P-32. Tahapan kegiatan berikutnya adalah pengujian UMMB-Gs terhadap produksi dan kadar lemak susu dari sapi perah.Rancangan statistik yang digunakan masing-masing t test, 3x3 bujur sangkar latin dan rancangan acak kelompok. Hasil dari pengukuran rasio bakteri dan protozoa, masing-masing adalah UMMB-BK = 14 : 1, UMMB-TK1 = 19 : 1 dan UMMB-TK2 = 17 : 1 . Hasil ini lebih baik jika dibandingkan dengan ternak yang hanya diberi rumput saja yaitu 1 : 4. Hasil penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa UMMB-BK yang dikombinasikan dengan Gs mampu meningkatkan laju pertumbuhan sel mikroba dalam cairan rumen kambing, kerbau dan sapi masing-masing sebesar 102,01%; 205,7% dan 73,7% jika dibanding dengan kontrol. Hasil pengujian UMMB-Gs pada sapi perah juga mampu meningkatkan produksi susu dan kadar lemaknya. Hal ini dapat memberikan harapan bahwa teknik nuklir mampu berperan serta dalam penemuan formula pakan baru dan secara tidak langsung berdampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja yang berhubungan dengan pengrajin suplemen pakan UMMB berbasis bahan lokal.Kata kunci : pakan, ruminansia, produksi, isotop, UMMB