Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Dosimetry Characteristic of Co-60 Calibration Source in SSDL Jakarta Facility After Source Replacement Assef Firnando Firmansyah; Okky Agassy Firmansyah; Sri Inang sunaryati
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 17, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jair.2021.17.2.6258

Abstract

Secondary Standard Dosimetry Laboratory (SSDL) Jakarta's main task is to maintain the traceability of ionizing radiation units in Indonesia. One of their public services is calibration for nuclear instruments for therapy, consisting of dosimeter calibration and radiotherapy machine output. In the early of 2020, the dosimeter's calibration facilities have been out of date. The replacement of the Co-60 machine was done with a new one. However, the Co-60 machine re-used the Co-60 machine from Hospital radioactive nuclear waste. This paper discusses the dosimetric characteristic of the reusable Co-60 machine as a calibrator machine. Measurement data consisted of timer error, beam center and profile, dose rate in air Kerma and absorbed dose rate to water, and decaying stability. The reference used for measurement was IAEA Publication TRS No. 469. All measurement was taken by standard ionization chamber. The timer error result shows -2.52 seconds delayed after switching on the machine. The air Kerma rate was obtained at 230.15 µGy/min, meanwhile for absorbed dose rate to water was obtained 211.08 mGy/min. The source activity was monitored at 51.4 TBq on Dec 07, 2020. The decays of activity and dose rate were lies in the acceptable range. It should be lies on the 20 – 40 TBq for activity, meanwhile for dose rate should more than 100 mGy/min at 1 m distance. The stability was covered up in terms of dose rate and maintained in one percent deviation limit. Based on the result, this reusable Co-60 machine is ready to use as a calibrator source in gamma-ray facilities.                                                    Keywords: Co-60 machine, calibration, SSDL, metrology, ionizing radiation ABSTRAK             Tugas utama Laboratorium Dosimetri Standar Sekunder (SSDL) Jakarta adalah untuk menjaga ketertelusuran kalibrasi dari besaran radiasi pengion di Indonesia. Salah satu layanan publik yang disediakan adalah kalibrasi alat instrumen nuklir untuk terapi, terdiri dari kalibrasi dosimeter dan luaran radioterapi. Pada awal tahun 2020, fasilitas kalibrasi dosimeter harus diperbaharui. Pergantian sumber Co-60 telah dilakukan dengan menggunaan sumber baru. Tetapi, sumber baru tersebut merupakan sumber Co-60 hasil pemakaian kembali dari sumber bekas yang berasal dari limbah rumah sakit. Makalah ini mendiskusikan parameter dosimetri dari pemakaian kembali sumber Co-60 sebagai pesawat kalibrator. Pengukuran data terdiri dari pengukuran kesalahan pewaktu, profil berkas radiasi, laju dosis radiasi pada besaran Kerma udara, dan dosis serap air, dan stabilitas peluruhan. Referensi yang digunakan adalah publikasi IAEA TRS No. 469. Semua pengukuran dilakukan dengan menggunakan detektor ionisasi standar. Hasil kesalahan pewaktu menunjukkan adanya penundaan waktu selama -2.52 detik setelah tombol mesin dinyalakan. Laju Kerma udara didapatkan sebesar 230,15 µGy/menit, sedangkan untuk laju dosis serap air didapatkan 211,08 mGy/menit. Aktifitas sumber didapatkan sebesar 51,4 TBq pada 07 Desember 2020. Hasil peluruhan aktifitas dan laju dosis masih dalam rentang yang diterima. Aktifitas harus pada 20 -40 TBq, sedangkan untuk laju dosis harus melebihi 100 mGy/menit pada jarak 1 meter pengukuran. Stabilitas pengukuran dilakukan pada peluruhan laju dosis, dan dijaga pada deviasi satu persen. Berdasarkan hasil tersebut, pemakaian kembali mesin Co-60 telah siap untuk digunakan sebagai mesin kalibrator pada fasilitas sinar gamma.
ANALISIS PENENTUAN PDD BERKAS FOTON 6 DAN 10 MV FREE FLATTENING FILTER (FFF) PADA LAPANGAN KECIL MENGGUNAKAN TIGA DETEKTOR YANG BERBEDA Okky Agassy Firmansyah; Assef Firnando Firmansyah
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 20, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.324 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2019.20.2.5385

Abstract

ANALISIS PENENTUAN PDD BERKAS FOTON 6 DAN 10 MV FREE FLATTENING FILTER (FFF) PADA LAPANGAN KECIL MENGGUNAKAN TIGA DETEKTOR YANG BERBEDA. Analisis penentuan persentase dosis kedalaman untuk berkas foton 6 dan 10 MV flattening filter free (FFF) pada lapangan kecil menggunakan variasi detektor. Makalah ini menguraikan penentuan persentase dosis kedalaman dari berkas foton 6 dan 10 MV FFF yang dipancarkan pesawat pemercepat linier medik Versa HD. Pengukuran dilakukan menggunakan 3 jenis detektor yaitu IBA Razor dioda, PTW PinPoint 3D dan IBA CC13 yang dihubungkan dengan elektrometer IBA Dose 1.  Pengukuran  dilakukan di dalam fantom air Blue Fantom IBA yang dilengkapi dengan perangkat lunak MyQA Accept pada jarak sumber radiasi ke permukaan 100 cm dengan variasi lapangan radiasi 1 x 1 cm2, 2 x 2 cm2, 3 x 3 cm2 dan 4 x 4 cm2. Berdasarkan data yang didapatkan deviasi pengukuran antara detektor IBA Razor terhadap detektor PinPoint 3D didapatkan rentang deviasi 1.8% - 2.1%. Berbeda dengan deviasi pengukuran antara detektor IBA CC13 terhadap dektektor PinPoint 3D yang mendapatkan rentang deviasi 0,15% - 0,21%. Maka dapat disimpulkan bahwa pengukuran menggunakan tiga tipe detektor ini menunjukkan adanya kesesuaian dengan deviasi terbesar lebih kecil dari 3,5%. Detektor PinPoint 3D, Detektor IBA Razor, dan IBA CC13 dapat digunakan untuk melakukan pengukuran relatif pada lapangan kecil hingga 1 x 1 cm2 pesawat pemercepat linier medik.
BATAN PERSONAL DOSE EQUIVALENT Hp (10) AND Hp (3) INTERCOMPARISON RESULTS AT 2018 & 2019 Assef Firnando Firmansyah; Okky Agassy Firmansyah; Rizka Sarah Melinda
JURNAL STANDARDISASI Vol 23, No 2 (2021)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31153/js.v23i2.892

Abstract

One of the methods to ensure the quality of a laboratory is participating in an intercomparison activity. For the dosimetry laboratory network in Indonesia, the intercomparison activity is managed by the Secondary Standard Dosimetry Laboratory (SSDL) Jakarta. This paper describes the intercomparison among processing laboratory for personal dose equivalent Hp(10) and Hp(3) using thermoluminescent dosimeter (TLD)/films in 2018 & 2019. The SSDL Jakarta irradiated packages of participant's TLDs/films with Cs-137 and X-rays at a specific equivalent dose. The irradiated dosimeters were sent back to the participants by mail, and then the result was sent to the SSDL Jakarta for evaluation. The evaluation was carried out using the trumpet curve under the International Atomic Energy Agency (IAEA) publication. The results obtained for the 2018 intercomparison show the success rates of 98%, and 2% were outside the acceptable range, whereas for the 2019 Intercomparison, the success rates were 96% and 4% outside the acceptable range. The potential failure of reading the dose value was in the film dosimeter/badge. For those recent two years of intercomparison activities, the success rate was more than 95%. This result of the intercomparison activity showed the excellent quality of the personal dose equivalent Hp(10) and Hp(3) measurement in Indonesia.