Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di dunia dan memiliki aktifitas panasbumi. Terdapat dua wilayah di Danau Toba dengan manifestasi panasbumi berupa mata air panas, fumarol dan steaming ground, yaitu di daerah Simbolon dan Pusuk Buhit. Penelitian isotop dan geokima terhadap fluida manifestasi lapangan panas bumi telah dilakukan untuk mengetahui karakter sistem panas bumi tersebut. Pengambilan sampel mata air panas dilakukan untuk analisis kandungan kimia, isotop 18O dan 2H(deuterium) serta isotop 222Rn. Sampel gas diambil dari fumarol untuk analisis komposisi kimia gas. Interpretasi hasil analisis tersebut dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik sistem panas bumi seperti asal-usul dan evolusi fluida, temperatur reservoir hingga model konseptual reservoirdanau Toba.Hasil analisis data menunjukkan bahwa area panasbumi danau Toba memiliki estimasi potensi panasbumi dengan temperatur 265°C di Pusuk Buhit dan 235°C di Simbolon. Berdasarkan data isotop stabil (18O dan 2H) dan gas, fluida panas bumi Toba merupakan fluida meteorik dengan sedikit kontribusi sumber magmatik. Namun demikian, komposisi isotop 18O fluida panas bumi di Pusuk Buhit mengalami pergeseran akibat interaksi air-batuan yang lebih intens dibanding fluida daerah Simbolon. Kandungan 222Rn yang rendah dalam sampel air panas menunjukkan adanya pencampuran fluida reservoir dengan air permukaan yang tidak mengandung 222Rn atau air tanah lokal dengan kandungan 222Rn yang sangat rendah.