KOMANG HERI YANTI
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TRADISI NYAKAN DI RURUNG DALAM PERAYAAN HARI RAYA NYEPI DI DESA PAKRAMAN BENGKEL KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG (Kajian Teologi Hindu) HERI YANTI, KOMANG
Mahasiswa S1 Teologi Hindu Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Mahasiswa S1 Teologi Hindu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.87 KB)

Abstract

Agama Hindu mengajarkan banyak jalan menuju Tuhan.Khusus umat Hindu yang ada di Bali, memiliki beraneka ragam ritual keagamaan dalam upaya mendekatkan diri kepada Tuhan beserta manifestasi Beliau.Salah satu ritual itu adalah tradisi Nyakan di Rurungyang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Pakraman Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Tradisi Nyakan diRurungmerupakan suatu upacara yang berbentuk kegiatan memasak di depan gerbang rumah yang dilaksanakan dalam rangkaian hari raya Nyepi, tepatnya pada hari Ngembak Geni. Pelaksanaan tradisi ini dimulai pada tengah malam yang merupakan peralihan dari hari Sipeng menuju Ngembak Geni.Adapun teori yang dipakai yaitu: (1) teori religi untuk membahas pelaksanaan tradisi Nyakan di Rurung, (2) teori fungsional struktural untuk membahas fungsi tradisi Nyakan di Rurung, (3) teori simbol untuk membahas makna tradisi Nyakan di Rurung. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: (1) metode observasi adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan oleh indra manusia yang disertai dengan melakukan pencatatan secara sistematis, (2) metode wawancara adalah metode yang dilakukan dengan mencari nara sumber atau informan untuk diwawancarai, yang dipakai nara sumber adalah orang yang langsung berkecimpung  dalam bidang yang diteliti, (3) studi dokumen adalah suatu metode yang mana cara mendapatkan data dengan jalan mempelajari buku-buku  dan foto-foto yang ada hubungannya dengan objek yang akan diteliti.Adapun hasil penelitian yang diperoleh yaitu  tradisi Nyakan di Rurung di Desa Pakraman Bengkel dilatarbelakangi oleh beberapa hal yaitu merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Dewa Agni serta tradisi Nyakan di Rurung  mampu menciptakan persatuan antar warga. Fungsi tradisi Nyakan di Rurungantara lain: fungsi religius yaitu untuk menambah keyakinan umat dengan adanya Tuhan dalam manifestasi-Nya sebagai Dewa Agni, fungsi sosial untuk menjaga rasa solidaritas warga, fungsi susila yaitu menuntun masyarakat untuk bertingkah laku dengan baik, fungsi estetika yaitu terdapat dalam kemeriahan dan semaraknya pada saat tradisi berlangsung dan fungsi ekonomis yaitu masyarakat tidak mengeluarkan banyak biaya untuk melaksanakan tradisi Nyakan di Rurungkarena bentuk upakara yang digunakan sangat sederhana. Makna tradisi Nyakan di Rurung antara lain: makna spiritual yaitu masyarakat mengembangkan kasih terhadap material alam dengan menggunakan bahan-bahan alam untuk dinyadnyakan seperti kayu bakar. Makna teologi tradisi Nyakan di Rurungyaitu masyarakat memberi penghormatan kepada Dewa Agni yang disimbolkan dengan api yang menyala pada saat tradisi berlangsung. Makna penerang yaitu api memberi cahaya, jika diibaratkan bagaikan ilmu pengetahuan yang membakar kebodohan yang disimbolkan dengan kayu bakar. Kata Kunci   :     Tradisi Nyakan di Rurung, Masyarakat Desa Bengkel, Hari Raya Nyepi.