Danny Zulkifli Herman
Pusat Sumber Daya Geologi, Jln. Soekarno-Hatta 444 Bandung

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Buletin Sumber Daya Geologi

MODEL FASIES GUNUNGAPI DALAM KAITANNYA DENGAN UBAHAN HIDROTERMAL DAN MINERALISASI DI DAERAH SELOGIRI, KABUPATEN WONOGIRI- JAWA TENGAH Herman, Danny Zulkifli
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 1, No 1 (2006): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1320.018 KB)

Abstract

Secara morfologi daerah Selogiri, Kabupaten Wonogiri-Jawa Tengah dibentuk oleh bentang alarn gunung api, pematang pegunungan, perbukitan bergelombang dan dataran aluviurn; dimana bentang alam gunungapiterdiri atas depresi sirkular gunungapi (circular volcanic depression), kerucut gunungapi ivolcanic COliC) dan kompleks batuan beku (igneous complex).Identifikasi terhadap sekwen perlapisan batuan piroklastik dan lava di wilayah Selogiri menuntun ke arah dugaan bahwa daerah tersebut adalah bagian dari bentang alam gunungapi komposit yang dibentuk olehkegiatan erupsi gunungapi bersifat eksplosif. Diperkirakan bahwa bentuk depresi sirkular gunungapi berasal dari kaldera yang berperan sebagai pusat erupsi gunungapi.Analisis model fasies gunungapi di daerah Selogiri dilakukan melalui pengujian secara regional terhadap perubahan lateral dan vertikal suatu sekwen endapan gunungapi. Mengacu kepada klasifikasi fasies menurutWilliam dan McBirney (1972), teridentifikasi bahwa fasies gunungapi terdiri atas central atau vent, proksimal dan distal. Fasies pertarna berada di lingkungan depresi sirkular gunungapi/kaldera dengan diameter sebaran mencapai 8 km, yang dibentuk oleh endapan breksi gunungapi primer, tuf, lava dan terobosan batuan-batuan beku. Fasies kedua tersebar dalam radius 6 km dari kaldera, dibentuk terutama oleh endapan gunungapi prirner/sekunder berupa breksi dan tuf serta lava andesit. Sementara fasies ketiga dibentuk oleh endapan sedirnen hasil erosi dan pengendapan kembali, berupa tuf dan batugamping klastik; yang tersebar dalam radius > 5 km hingga 15 km dari vent.Ubahan hidrotermal dan pembentukan mineralisasi emas epitermal yang intensif di daerah Selogiri terjadi pada lingkungan depresi sirkular, yang merupakan indikasi dari fasies central/vent. Hal ini memungkinkanterjadi karena fasies tersebut termasuk kedalam bagian pusat kegiatan vulkanisma, magmatisma dan tektonisma: dimana kegiatan penerobosan batuan beku, pembentukan pola rekahan dan kegiatan hidrotermal sangat berperan sebagai pengendali terjadinya ubahan batuan dan mineralisasi.
MODEL FASIES GUNUNGAPI DALAM KAITANNYA DENGAN UBAHAN HIDROTERMAL DAN MINERALISASI DI DAERAH SELOGIRI, KABUPATEN WONOGIRI- JAWA TENGAH Herman, Danny Zulkifli
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 1 No 1 (2006): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v1i1.198

Abstract

Secara morfologi daerah Selogiri, Kabupaten Wonogiri-Jawa Tengah dibentuk oleh bentang alarn gunung api, pematang pegunungan, perbukitan bergelombang dan dataran aluviurn; dimana bentang alam gunungapiterdiri atas depresi sirkular gunungapi (circular volcanic depression), kerucut gunungapi ivolcanic COliC) dan kompleks batuan beku (igneous complex).Identifikasi terhadap sekwen perlapisan batuan piroklastik dan lava di wilayah Selogiri menuntun ke arah dugaan bahwa daerah tersebut adalah bagian dari bentang alam gunungapi komposit yang dibentuk olehkegiatan erupsi gunungapi bersifat eksplosif. Diperkirakan bahwa bentuk depresi sirkular gunungapi berasal dari kaldera yang berperan sebagai pusat erupsi gunungapi.Analisis model fasies gunungapi di daerah Selogiri dilakukan melalui pengujian secara regional terhadap perubahan lateral dan vertikal suatu sekwen endapan gunungapi. Mengacu kepada klasifikasi fasies menurutWilliam dan McBirney (1972), teridentifikasi bahwa fasies gunungapi terdiri atas central atau vent, proksimal dan distal. Fasies pertarna berada di lingkungan depresi sirkular gunungapi/kaldera dengan diameter sebaran mencapai 8 km, yang dibentuk oleh endapan breksi gunungapi primer, tuf, lava dan terobosan batuan-batuan beku. Fasies kedua tersebar dalam radius 6 km dari kaldera, dibentuk terutama oleh endapan gunungapi prirner/sekunder berupa breksi dan tuf serta lava andesit. Sementara fasies ketiga dibentuk oleh endapan sedirnen hasil erosi dan pengendapan kembali, berupa tuf dan batugamping klastik; yang tersebar dalam radius > 5 km hingga 15 km dari vent.Ubahan hidrotermal dan pembentukan mineralisasi emas epitermal yang intensif di daerah Selogiri terjadi pada lingkungan depresi sirkular, yang merupakan indikasi dari fasies central/vent. Hal ini memungkinkanterjadi karena fasies tersebut termasuk kedalam bagian pusat kegiatan vulkanisma, magmatisma dan tektonisma: dimana kegiatan penerobosan batuan beku, pembentukan pola rekahan dan kegiatan hidrotermal sangat berperan sebagai pengendali terjadinya ubahan batuan dan mineralisasi.