Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Tekanan Cuff Endotracheal Tube (ETT) Pada Pasien Terintubasi Di Intensive Care Unit Setiyawan Setiyawan; S Dwi Sulisetyawati
Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7 No 2 (2018): INTEREST : JURNAL ILMU KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/interest.v7i2.18

Abstract

Backgound: Inaccuracy granting ETT cuff pressure can cause a risk of complications that increase the risk of aspiration and trauma to the trachea. Cuff management includes cuff development techniques and intracuff pressure monitoring is a critical component in the treatment of ETT intubated patients in intensive care. The aim of this study was to find out the description of ETT treatment especially on intracuff pressure monitoring. Method: The research methods is a descriptive study in 30 intubated patients in the intensive room of Bagas Waras Klaten Hospital. Result: Based on observations 4 (four) hours after ETT cuff development using cuff inflator, the average results of initial ETT cuff pressure measurements were 28 cmH2O ± 17.43, then after four hours 19.63 cmH2O ± 17.43. In conclusion, ETT cuff development using a cuff inflator will tend to decrease intracuff pressure. Conclusion: Periodic monitoring of intracuff pressure is needed to achieve optimal pressure so there are no complications caused by underinflation or overinflation.
Comparison of Central Venous Pressure (Cvp) Score among Patients on Mechanical Ventilator with Head of Bed (Hob) Elevation 30O; Neutral, Right, and Left Side Positions Setiyawan Setiyawan; Kusman Ibrahim; Titin Mulyati
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 7 No. 1 (2019): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1633.935 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v7i1.741

Abstract

Early mobilization is important for critical patients to improve cough reflexes, eliminate bronchial secretions, facilitate work of mucociliary drainage muscles, and to prevent associated pneumonia ventilators and pressure sores. However, at the same time the patient often experiences vital signs change due to fluctuating conditions. Central Venous Pressure (CVP) measurement is oftenly needed to monitor central circulatory system. Unfortunately, in the clinical setting, the patient’s position must be changed first in a 30o neutral head of bed (HoB) position rather than left or right side HoB position. This study aims to examine the differences in of CVP score among patients on mechanical ventilation at HoB position elevation 30o in a neutral, right side, and left side position. This quantitative comparative study involved 24 subjects who were recruited consecutively. Data were analyzed using ANOVA. The results showed that the mean CVP value at neutral HoB position elevation was 13.5 ± 3.96, right sight HoB elevation was 12.8 ± 4.16, and left side HoB elevation was 14.4 ± 4.17. There was a significant difference (p <0.05) among those three positions. Post hoc analysis test found the HoB position 30o neutral vs left side possition was higher and signifficantly difference with HoB elevation 30o neutral vs right side positions (p<0.05). This study suggested nurses need to consider the change of CVP values while changing patiens’ position of HoB elevation 30o neutral, right side, and left side positions. Athough there was statistically difference among three positions, in fact, the value difference was less than 1 cmH2O which clinically did not see any differences.
KEPRIBADIAN ATLET DAN NON ATLET Setiyawan Setiyawan
Jendela Olahraga Vol 2, No 1 (2017): jendela olahraga
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jo.v2i1.1289

Abstract

Kepribadian merupakan suatu organisasi psikodinamik yang unik dalam proses penyesuaian diriindividu dengan lingkungan. Secara khusus faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kepribadianada dua yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Olahraga sebagai sarana pembentuk kepribadianjuga sebagai sarana untuk mengetahui karakteristik kepribadian memiliki satu ilmu pendukung yangdapat digunakan sebagai cara mengetahui kepribadian seseorang. Psikologi olahraga merupakan ilmuyang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya, mulai dari perilakusederhana sampai kompleks yang berhubungan dengan olahraga. Salah satu pembentuk kepribadianyang berasal dari luar adalah faktor lingkungan dan interaksi individu dengan lingkungan. Atlet sebagaisalah satu komponen pelaku olahraga tentu memiliki kepribadian yang berbeda dengan individu yangkurang berkecimpung dalam lingkungan olahraga (non atlet). Perbedaan ini tentu menjadi menarik ketikaolahraga yang dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas manusia justru pada akhirakhirini dipertanyakan tentang manfaat dari segi psikologis.Kata kunci: kepribadian, olahraga, atlet
IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG SISTEM KEOLAHRAGAAN NASIONAL Setiyawan Setiyawan
Jendela Olahraga Vol 1, No 1 Juli (2016): jendela olahraga
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jo.v1i1 Juli.1100

Abstract

Sebagai Negara hukum Indonesia memiliki aturan hukum yang jelas dan diatur dalam perundangundangan.Olahraga merupakan bagian dari proses dan pencapaian tujuan pembangunan nasionalsehingga keberadaan dan peranan olahraga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, danbernegara harus ditempatkan pada kedudukan yang jelas dalam sistem hukum nasional. Olahragasebagai salah satu alat meningkatkan harkat dan martabat bangsa juga memiliki kekuatan yang diaturdalam Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional. Sebagai pondasi pelaksanaan keolahragaannasional faktanya belum banyak implementasi setiap poin dalam undang-undang yang diwujudkandalam pelaksanaan kegiatan olahraga. Adanya oknum yang menyalahgunakan kekuasaan, korupsi,tidak pro suatu kebijakan pemerintah tentang olahraga, kurang sinergisnya pemerintah pusat dandaerah dalam mengakomodir olahraga menjadi faktor tidak tercapainya cita-cita yang tertulis dalamsistem keolahragaan nasional. Amanat Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional harusdijalankan oleh setiap insan olahraga agar keolahragaan nasional kembali ke fitrah olahraga yangsebenarnya.Kata kunci: Implementasi, Olahraga, Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional.
Analisis Pembinaan Prestasi SSB Kelompok Umur 14 Tahun Se-Kecamatan Tahunan Firman Maulana; Setiyawan Setiyawan; Yulia Ratimiasih
Journal of Physical Activity and Sports (JPAS) Vol. 1 No. 1 (2020): December 2020
Publisher : YLPK Mahardhika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53869/jpas.v1i1.18

Abstract

This research is motivated by the results of observations made by researchers related to the development of SSB achievements of the 14 year age group in the annual sub-district, from the number of SSB groups aged 14 years that are formed in this annual sub-district, the problem in this study is that the contribution of athletes is very less than each. SSB, and funding sources are still lacking. In this study using qualitative descriptive naturalistic methods. The population in this study was SSB in the annual sub-districts while the sampling technique used was purposive sampling. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. The validity of the data using triangulation techniques. Data analysis with data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research that have been carried out are that, 1) the establishment of SSB as a sub-district aims to provide a platform for channeling football talent, 2) organizational management is carried out in moderation, 3) athlete nurseries are good, 4) coaches are good 5) the implementation of the training program is good, 6) the funding is quite good, 7) the facilities and infrastructure owned are sufficient, 8) the achievement is good. From the data obtained, it can be concluded that the coaching of achievements in the annual districts has been going well. The suggestions given by the researchers were 1) the management should be more serious in managing the SSB organization, 2) the funding process must run well, the management and management must allocate funds as well as possible. Keywords: Analysis, Achievement Development, SSB, Age 14 Years Abstrak Penelitian dilatarbelakangi dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terkait dengan  pembinaan prestasi SSB kelompok umur 14 tahun se-kecamatan Tahunan, dari banyaknya SSB kelompok umur 14 tahun yang terbentuk se-kecamatan Tahunan ini, permasalahan dalam penelitian ini adalah kontribusi atlet yang sangat kurang dari setiap SSB, dan sumber pendanaan masih kurang. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif naturalistik. Populasi dalam penelitian ini adalah SSB se-kecamatan Tahunan sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan  yaitu purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan  dokumentasi. Validitas data dengan teknik triangulasi. Analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.  Hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa, 1) pendirian SSB se-kecamatan bertujuan untuk memberikan wadah untuk  menyalurkan bakat sepakbola, 2) pengelolaan organisasi dijalankan seadanya, 3) pembibitan atlet sudah baik, 4) pelatih sudah baik. 5) pelaksanaan program latihan sudah baik, 6) pendanaan cukup baik,7) sarana dan prasarana yang dimiliki sudah cukup memadai,8) prestasi baik,. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa, pembinaan prestasi se-kecamatan Tahunan sudah berjalan baik. Saran yang peneliti berikan, 1) hendaknya pengurus lebih serius dalam melakukan pengelolaan organisasi SSB, 2) proses pendanaan harus berjalan dengan baik, pengurus maupun manajemen harus mealokasikan dana sebaik mungkin.   Kata kunci: Analisis, Pembinaan Prestasi, SSB, Umur 14 Tahun
Pengaruh tutor sebaya dan role playing terhadap keterampilan sosial dan passing sepakbola Hasan Fahmi Anugrah; Setiyawan Setiyawan; Fajar Ari Widyatmoko
Journal of Physical Activity and Sports (JPAS) Vol. 2 No. 3 (2021): Desember 2021
Publisher : YLPK Mahardhika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53869/jpas.v2i2.59

Abstract

The purpose of this study was to determine the differences in learning outcomes of peer tutor learning methods and learning methods of role playing soccer passing techniques in Class XI students of SMA Futuhiyyah Mranggen. The research method is a quantitative. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar metode pembelajaran tutor sebaya dan metode pembelajaran role playing teknik passing sepakbola pada Siswa Kelas XI SMA Futuhiyyah Mranggen. Metode penelitian pendekatan kuantitatif, dalam bentuk True Eksperimental Design dengan jenis Nonequivalen Conrol Group Design.Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 SMA Futuhiyyah Mranggen. Data dalam penelitian diperoleh melalui tes hasil belajar dan tes keterampilan sosial. Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan berpedoman pada teori profesionalisme guru dan hasil beajar. Berdasarkan hasil analisis setelah medapatkan perlakuan menunjukan bahwa : 1) . Pengaruh yang signifikan metode pembelajaran tutor sebaya terhadap keterampilan sosial dan hasil belajar passing sepakbola kelas XI SMA Futuhiyyah Mranggen 2). Ada pengaruh yang signifikan metode pembelajaran  role playing terhadap keterampilan sosial dan hasil belajar passing sepakbola kelas XI SMA Futuhiyyah Mranggen. 3). Metode role playing lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan sosial dan hasil belajar passing sepakbola pada siswa kelas XI SMA Futuhiyyah Mranggen.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DENGAN SIKAP DALAM PENCEGAHAN KOMPLIKASI HIPERTENSI PADA LANSIA PESERTA PROLANIS UPT PUSKESMAS JENAWI KARANGANYAR mujiran sismi harjo; Setiyawan Setiyawan; Noerma Shovie Rizqie
PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya Vol 7, No 2 (2019): August
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/placentum.v7i2.29734

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi seringkali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer), dan masih menjadi masalah kesehatan pada kelompok lansia karena jika tidak terkendali akan berkembang dan menimbulkan komplikasi yang berbahaya.  Angka kejadian stroke di UPT Puskesmas Jenawi tahun 2015 sebanyak 15 kasus dengan 8 kasus rawat inap.  Pada tahun 2016 sebanyak 23 kasus dengan 11 kasus rawat inap dan 8 penderita stroke meninggal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang   penyakit hipertensi dengan sikap pencegahan komplikasi hipertensi pada lansia peserta Prolanis UPT Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar.Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Total sampling yaitu pengambilan sampel dari seluruh  populasi yang ada yakni semua lansia penderita hipertensi peserta Prolanis UPT Puskesmas Jenawi Karanganyar Cara pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis menggunakan uji Gamma.Hasil: Berdasarkan hasil uji gamma didapatkan nilai p = 0,000, karena nilai p<0,05 maka Ho ditolak sehingga Ha diterima.Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan responden tentang penyakit hipertensi dengan sikap pencegahan komplikasi hipertensi pada lansia peserta prolanis pada UPT Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar. Dari uji yang sama diperoleh nilai r = 0,994 , karena nilai r termasuk dalam rentang nilai 0,8 – 1,00, maka dapat disimpulkan bahwa keduanya mempunyai hubungan yang sangat kuat.
Pengaruh Posisi Pronasi terhadap Derajat Keparahan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) pada Pasien Covid-19 Setiyawan Setiyawan; Wahyu Rima Agustin; Noviana Nur Zaidah
Faletehan Health Journal Vol 9 No 02 (2022): Faletehan Health Journal, July 2022
Publisher : Universitas Faletehan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33746/fhj.v9i02.415

Abstract

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) is an acute respiratory disease which can be exacerbated by Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), multiple organ failure, septic shock, and acute heart failure requiring intensive care. Prone position can play its role in the prevention of those impairments. This study aimed to describe the role of prone position in the management of Covid-19 patients. This is a quantitative study with a quasi-experimental and one group pre-test post-test design. The samples were 32 covid-19 patients treated in Intensive Care unit (ICU) with Non-Invasive Ventilation (NIV) as respondents selected by a consecutive sampling technique. The data analysis used Wilcoxon test. The instruments were Lung Injury Score (LIS) and the parameter result observation sheets from the bedside monitors. The results showed that prone position could reduce the severity of ARDS in COVID-19 patients. Prone position can be recommended as a nursing intervention in adult COVID-19 patients who experience respiratory disorders.