Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS OPSI NUKLIR DALAM PERENCANAAN SISTEM KELISTRIKAN JARINGAN JAWA BALI DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MESSAGE Masdin Masdin; Sudi Ariyanto; Nuryanti Nuryanti
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 6, No 2 (2004): Desember 2004
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2004.6.2.1932

Abstract

ABSTRAK ANALISIS OPSI NUKLIR DALAM PERENCANAAN SISTEM KELISTRIKAN JARINGAN JAWA BALI DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MESSAGE. Pertumbuhan permintaan energi nasional masa mendatang masih menjadi tantangan besar bagi sektor penyediaan energi di Indonesia. Strategi penyediaan energi yang dikembangkan saat ini adalah strategi penyediaan energi yang memfokuskan pengembangan dan diversifikasi seluruh opsi energi dari bahan bakar fosil, energi terbarukan dan energi nuklir. Berdasar studi Comprehensive Assessment Of Different Energy Source For Electricity Demand (CADES), permintaan energi final akan mengalami pertumbuhan dari 4.065 PJ pada tahun 2000 sampai mencapai 8.200 PJ pada tahun 2025. Pada tulisan ini dilakukan analisis jaringan sistem energi nasional yang dibagi menjadi 2 (dua) wilayah, yaitu wilayah Jawa Bali dan Luar Jawa Bali. Periode studi yang dilakukan adalah 25 tahun (2000 s/d 2025). Simulasi konfigurasi sistem jaringan yang didasarkan kriteria fungsi obyektif minimum terhadap seluruh biaya diselesaikan dengan menggunakan program komputer MESSAGE (Model for Energy Supply Strategy Altematies and their General Environmental Impacts). Analisis yang menjadi perhatian pada tulisan ini adalah simulasi sektor perencanaan kelistrikan untuk wilayah Jawa Bali. Hasil simulasi ini memperiihatkan bahwa untuk skenario dengan tidak ada pembatasan pada semua bahan bakar pembangkit, skenario dengan mempertahankan bahan bakar minyak sebagai pemasok tetap untuk pembangkit maupun skenario dengan pembatasan suplai gas, PLTN tidak akan muncul seiama periode studi dengan parameter harga yang digunakan dalam studi ini. Sedangkan jika terdapat pembaiasan suplai gas dan dengan pembatasan emisi poiutan (S02 atau C02) terhadap pembakaran batubara, menghasilkan suatu konfigurasi kelistrikan Jawa Bali dengan adanya pengoperasian PLTN pada sekitar tahun 2015.   ABSTRACT ANALYSIS OF NUCLEAR OPTION IN PLANNING ON JAWA BALI INTEGRATED ELECTRICITY SYSTEM BY USING MESSAGE PROGRAM. The growth of national energy demand in the future still become a great challenge for energy supply sector in Indonesia. The current energy supply strategy focuses the development and diversification of all energy options including fossil fuel, renewable energy and nuclear energy. Based on the Comprehensive Assessment Of Different Energy Source For Electricity Demand Study (CADES), final energy demand will grow from 4,065 PJ in 2000 to about 8,200 PJ in 2025. In this paper, the analysis of national energy system network will be divided into 2 regions, namely Java Bali region and Outside Java Bali region. Period of time horizon chosen in this study is 25 years (2000 to 2025). Simulation of network system configuration based on minimum objective function criteria was done by using MESSAGE (Model for Energy Supply Strategy Alternative and their General Environmental Impacts) computer program. The focus of the analysis in this paper is simulation of electricity planning sector for Java Bali region. The result of simulate,. shows that for scenarios with no limitation on all fuel for power plant, scenario where fuel oil as constant supply for power plant and also configuration with limitation on gas supply, Nuclear Power Plant (NPP) does not appear during the study period using cost parameter set in this study. If there are limitations on gas supply and constrains of emissions (S02 and C02) due to coal combustion, NPP would become competitive and appear at about year 2015.
EFEK KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR TERHADAP BIAYA PEMBANGKITAN LISTRIK Djati Hoesen Salimy; Ida Nuryatin Finahari; Masdin Masdin
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 7, No 2 (2005): Desember 2005
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2005.7.2.1942

Abstract

ABSTRAK EFEK KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR TERHADAP BIAYA PEMBANGKITAN LISTRIK. Kontribusi harga daur bahan bakar nuklir terhadap total biaya pembangkitan listrik pada PLTN relatif kecil sekitar 15-30%, dibanding PLTU berbahan bakar batubara (40-60%) maupun PLTU berbahan bakar minyak/gas (70-80%). Kondisi ini akan memberi efek biaya pembangkitan listrik yang lebih stabil terhadap fluktuasi kenaikan harga bahan bakar. Dari studi ini terlihat bahwa jika diasumsikan terjadi kenaikkan harga uranium alam sebesar 100% akan mengakibatkan kenaikan harga daur bahan bakar nuklir sebesar 29%. Karena kontribusi harga uranium alam terhadap total harga daur bahan bakar nuklir adalah sekitar 29%, dan kontribusi harga daur bahan bakar nuklir terhadap total biaya pembangkit listrik relatif kecil (15-30%), kenaikan harga uranium alam sebesar 100% akan mengakibatkan naiknya biaya pembangkitan listrik hanya sekitar 4-8%. Pada pembangkit listrik berbahan bakar fosil, jika diasumsikan terjadi kenaikan harga bahan bakar sebesar 100% akan mengakibatkan naiknya biaya pembangkitan listrik sebesar 40-65% pada PLTU batubara, dan sebesar 70-85% untuk PLT minyak bumi/gas. Kata kunci: bahan bakar fosil, uranium alam, daur bahan bakar   ABSTRACT THE EFFECT OF FUEL COST INCREASING TO THE ELECTRICITY GENERATING COST. The contribution of the nuclear fuel cycle cost to the total of nuclear power generating cost is relatively small, about 15-30%, compared to the contribution of the fuel cost in the coal-generated electricity (40-60%), or in the gas/oil-generated electricity (70-80%). This condition will give the effect that once a nuclear power plant is built, the future generation cost are much less sensitive to the change in the fuel prices fhan in the case of fossil fuel power plants. The study shown that if assumed the natural uranium price were double, the total nuclear fuel cycle cost would increase by about 29%. Because the contribution of the natural uranium price to the total nuclear fuel cycle cost is about 29%, and the contribution of the nuclear fuel cycle cost to the nuclear generation cost is relatively small, the assumed of 100% increase of natural uranium price would increase nuclear electricity generating cost by only about 4-8%. As a comparison, if assumed a 100% increase in fossil fuel prices would increase the electricity generating cost by about 40-65% for coal-pwer plants, and about 70-85% for oil/gas-power plants. Keywords: fossil fuel, natural uranium, fuel cycle
FASILITAS UJI PLTN TIPE AP-600 Masdin Masdin; Sahala Maruli Lumbanraja
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 2, No 1 (2000): Maret 2000
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2000.2.1.2009

Abstract

ABSTRAK FASILITAS UJI PLTN TIPE AP-600. Ciri khas yang menarlk dari PLTN Maju ini adalah penerapan sistem keselamatan pasif dan penyederhanaan di segala aspek termasuk konstruksi. PLTN Maju dibangun bila desain konsepnya telah berbentuk desain detil sehingga pembangunannya dilaksanakan tanpa membangun PLTN prototip lebih dahulu. Untuk itulah maka keperluan simulasi fisik dan teknis sistem pada fasilitas uji menjadi penting. Westinghouse Electric Corporation (WEC) telah mendirikan beberapa fasilitas uji baik dengan pengelolaan sendiri maupun bekerja sama dengan pihak luar seperti universitas dan lembaga penelitian lainnya. Hasil uji simulasi terhadap unjuk kerja sistem akan dievaluasi terus-menerus dan dibandingkan dengan hasil perhitungan independen oleh pihak WEC untuk melengkapi dokumen SSAR (Standard Safety Analysis Report). Selanjutnya diperiksa oleh badan berwewenangan Amerika Serikat, yakni USNRC (United State - Nuclear Regulatory Commission), untuk memperoleh Sertifikat Desain. Pada makalah ini disajikan deskripsi beberapa fasilitas uji yang ada. Deskripsi ini akan memperlihatkan pada kita betapa seriusnya manajemen kerja yang dilaksanakan oleh WEC dalam mengembangkan PLTN tipe AP-600 sebagai PLTN masa depan. Secara independen, USNRC juga melakukan studi banding dengan menggunakan hasii simulasi pada untai termohidrolik LSTF (Large Scafe-Test-Facility) milik JAERI-Jepang.   ABSTRACT THE TESTING FACILITIES OF AP-600 PLANT. Characteristics of Advanced PWR are the implementation of passive safety system and simplification in several aspects included construction. Advanced PWR would be construted when the concept of design has been a detailed design. Therefore the construction of AP-600 could be excuted wihtout the constructio of its prototype. Because of that, the physical dan technical simulation of system in testing facilities will be important. Westinghouse Electric Corporation (WEC) has constructed several testing facilities that managed by in-house or cooperative group with universities and other utilities. To obtain Design Certification of AP-600, the detailed design of AP-600 has to be appraised by US Authority. USNRC (United State Regulatory Commission). This description will show us how serously the management staff of WEC in developing of AP-600 as an Advanced PWR for the future. Independently, USNRC carry out comparative study by using simulation of LSTF (Large Scale-Test-Facility) of JAERI-Japan.
PERHITUNGAN BIAYA EKSTERNALITAS PLTGU GAS MUARA KARANG Masdin Masdin; Scorpio Sri Herdinie
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 5, No 1 (2003): Juni 2003
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2003.5.1.1916

Abstract

ABSTRAK PERHITUNGAN BIAYA EKSTERNALITAS PLTGU GAS MUARA KARANG. Salah satu sasaran dari studi "Comprehensive Assessment of Different Energy Sources for Electricity Generation in Indonesia" adalah perhitungan biaya eksternalitas dengan menggunakan program Simpacts. Sasaran studi ini adalah mendukung perencanaan dan proses pengambilan keputusan energi dan listrik nasional dengan mempertimbangkan tekno-ekonomi, sosial, bijaksanaan, dan lingkungan. Salah satu pembangkit yang menjadi perhatian adalah PLTGU Muara Karang berbahan bakar gas dengan daya keluaran 500 MWe, yang berada di wilayah bagian utara Jakarta. Secara geografis wilayah ini sangat padat dengan penduduk dan di sekitarnya merupakan salah satu pusat bisnis dan industri di Indonesia. Hasil perhitungan menunjukkan besar dampak kesehatan yang terjadi sebanyak 51.400 kasus tiap tahun dengan 86,05% kasus yang terjadi adalah gangguan pernapasan tingkat rendah baik orang dewasa maupun anak- anak oleh polutan nitrat dan biaya kesehatan total yang dibebankan sebesar 1.830.000 US.S dengan 78,85% dari polutan nitrat dan 21,15% dari polutan N02. Biaya Eksternalitas yang diakibatkan oleh PLTGU Gas Muara karang selama tahun 2000 diperoleh sebesar 0,11 cent per kWh per tahun (berdasarkan data pada tahun 2000).   ABSTRACT CALCULATION OF EXTERNALITY COST FOR MUARA KARANG GAS COMBINED-CYCLE. One of study objectives on "Comprehensive Assessment of Different Energy Sources for Electricity Generation in Indonesia" is to calculate externality cost by using Simpacts Program. The goal of this study is to support planning and decision making for energy and electricity development by taking into account the techno-economic, social, policy and environment. Muara Karang Gas Combined-Cycle Plant with 500 MWe capacity. It is one of power plants in Jawa-Bali System, which lies in a highly populated area of northern Jakarta and close to the central area of bussiness and industrial activities. The result of calculation indicated that the health impact reaches 51.400 cases per year with 86.05 % of which is asthma for adults and children due to nitrate and total damage cost expended is around 1.830.000 US.$ with 78.85% of Nitrate and 21.15% of N02. The externality cost of Muara Karang Gas Combined-Cycle is 0.11 cent per kWh per year (based on data in year 2000).
DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR BERBASIS TEKNOLOGI ATW Djati Hoesen Salimy; Ida Nuryatin Finahari; Masdin Masdin
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 7, No 1 (2005): Juni 2005
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2005.7.1.1939

Abstract

ABSTRAK DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR BERBASIS TEKNOLOGI ATW. Telah dilakukan pengkajian daur bahan bakar nuklir berbasis teknologi ATW (accelerator-driven transmutation waste). ATW adalah perangkat reaktor nuklir subkritis yang dimanfaatkan untuk memfasilitasi proses transmutasi bahan bakar bekas. Sebelum dilakukan proses transmutasi, teriebih dahulu dilakukan proses partisi bahan bakar bekas, yaitu proses pengolahan dan pemisahan unsur-unsur yang terdapat dalam bahan bakar bekas. Proses Transmutasi dilakukan terhadap unsur-unsur aktinida minor dan produk fisi umur panjang. Produk dari proses transmutasi adalah unsur-unsur produk fisi yang lebih stabil dengan umur paruh yang pendek, dan listrik. Konsep ATW mempengaruhi sistem daur bahan bakar nuklir yang diadopsi selama ini. Daur bahan bakar nuklir dobel strata yang merupakan bentuk implementasi teknologi ATW juga dibahas. Pada konsep daur dobel strata, strata pertama merupakan proses transmutasi pada reaktor nuklir komersial, sedang strata kedua dilakukan pada fasilitas ATW. Sebagai hasil studi, pada makalah ini juga diajukan sejumlah strategi implementasi daur bahan bakar nuklir dobel strata. Kata kunci: teknologi ATW, transmutasi, daur dobel strata.   ABSTRACT NUCLEAR FUEL CYCLE BASED ON THE ATW TECHNOLOGY. The assessment of nuclear fuel cycle based on the ATW (accelerator-driven transmutation waste) technology has been carried out. The ATW is subcritical instrument which used to transmutate spent fuels. To prepare transmutation, partition of spent fuels should be done. Partition is the process to separate the elements in the spent fuels,* before transmuting its minor actinides and long lived fissile products in subcritical nuclear reactors. Products of the transmutation process are the relatively stable elements which have short lived fissile products, and electricity. The concept of double strata nuclear fuel cycles as an implementation of ATW are also studied. In this concept, the first strata is the transmutation process in critical nuclear reactors, and at the second strata is the transmutation process at the sub critical facility called ATW system. Some strategies in implementation of double strata cycles are also proposed. Keywords: ATW technology, transmutation, double strata cycle.
EXTERNALITY STUDY ON GRESIK COMBINED-CYCLE Masdin Masdin; Scorpio Sri Herdinie
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 4, No 1 (2002): Juni 2002
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2002.4.1.2042

Abstract

ABSTRACT EXTERNALITY STUDY ON GRESIK COMBINED-CYCLE. Based on INS/0/016 program concerning IAEA Initial Training On Health And Environment Impacts Of The Different Energy Sources For Electricity Generation in Indonesia Using Simpacts Program, Externality Study of Power Generation Plant is a part of the Comparative Assessment. One of the power generation plants is combined-cycle Plant, and Gresik combined-cycle Plant have been chosen in this study. Those plants are major electricity contributor for eastern part of Java province and a predominant energy source in industrialized area in this province. The objective of this study is to assess the environmental burdens, physical impacts and damage cost to human health resulting from pollutant released into the biosphere, and provide the data requirements as input data for the externality study of combined-cycle plant. The data requirements are average annual wind speed, effective chimney height, specified emission of gas fired plants, receptor density (population density in local area) and meteorology data for Gresik is assumed to be the same as that of Jepara. The estimated externality cost will be considered as an additional cost into society cost. By using the Simpacts module to generate damage cost, result of the externality cost for Gresik combined-cycle is 1.32 mills/kWh. This damage cost dominated by long-term mortality case for adult due to nitrate pollutant (58 %) and followed by chronic bronchitis case for adult due to particulate material pollutant (18 %), long-term mortality case for adult due to particulate material pollutant (9 %) and restricted activity day for adult due to nitrate (6 %). This result will be basically useful for making Comparative Study of Electricity Generation in Indonesia.   ABSTRAK STUDI EKSTERNALITAS PADA PLTGU GRESIK. Berdasarkan pada program INS/0/016 tentang Pelatihan Pendahuluan IAEA mengenai Dampak Kesehatan dan Lingkungan dari Berbagai Sumber Energi Untuk Pembangkitan Listrik di Indonengan dengan menggunakan Program Komputer Simpacts, Studi Eksternalitas Pembangkit Tenaga Listrik merupakan salah satu bagian dari Pengkajian Komparatif. Salah satu Pembangkit Listrik yang menjadi perhatian adalah Pembangkit Siklus Ganda (Combined-Cycle, PLTGU), dan PLTGU Gresik merupakan pilihan dari studi ini. Seluruh pembangkit listriknya merupakan kontributor listirk terbesar untuk wilayah propinsi Jawa Timur dan sebagai sumber energi utama untuk kawasan industri di daerah ini. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengkaji beban lingkungan, dampak fisik dan biaya kerusakan terhadap kesehatan manusia akibat dari polutan yang terlepas ke biosfir, serta menyajikan persyaratan data untuk data masukan pada studi eksternalitas PLTGU. Data yang dibutuhkan adalah kecepatan angin rerata tahunan, tinggi efektif cerobong, emisi spesifik PLTGU, kepadatan reseptor (kepadatan penduduk lokal) dan data meteorologi untuk daerah Gresik diasumsikan memiliki pola yang sama dengan daerah Jepara. Biaya eksternalitas yang terkira akan dianggap sebagai biaya tambahan ke dalam biaya sosial masyarakat. Dengan menggunakan Modul Simpacts untuk menghitung biaya kerusakan, hasil biaya eksternalitas yang diperoleh untuk PLTGU Gresik adalah 1,32 mills/kWh. Biaya kerusakan didominasi oleh kasus mortalitas jangka-panjang pada orang dewasa akibat polutan nitrat (58 %) dan diikuti oleh kasus bronchitis kronik pada orang dewasa akibat polutan partikel (18 %), kasus mortalitas jangka-panjang pada orang dewasa akibat polutan partikel dan gangguan kegiatan harian pada orang dewasa akibat polutan nitrat (6 %). Hasil ini akan bermanfaat untuk melakukan Studi Komparatif Pembangkit Listrik di Indonesia.