Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Studi Geologi Awal untuk Calon Tapak PLTN di Pulau Singkep dan Lingga, Kepulauan Riau Frederikus Dian Indrastomo; Heri Syaeful; Kurnia Anzhar; June Mellawati
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 21, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2019.21.1.5482

Abstract

STUDI GEOLOGI AWAL UNTUK CALON TAPAK PLTN DI PULAU SINGKEP DAN LINGGA, KEPULAUAN RIAU. Pulau Singkep dan Lingga adalah bagian dari Kepulauan Riau, seperti Pulau Batam, Bintan, Karimun,terletak pada daerah strategis yang dapat menjadi lokasi dikembangkannya perdagangan dan perindustrian. Guna memenuhi kebutuhan teknologi dan listriknya, PLTN merupakan salah satu alternatif pilihan. Berdasarkan hal ini telah dilakukan studigeologi awal guna mengetahui keberadaan daerah interes untuk lokasi PLTN di Kepulauan Riau. Tujuan penelitian untuk mengetahui kelayakan Pulau Singkep dan Lingga dari aspek geologi sebagai daerah interes untuk ditindaklanjuti sebagai calon tapak PLTN. Metodologi penelitian meliputi studi geologi regional melalui pengumpulan data sekunder, dan survei lapangan untuk verifikasi data sekunder. Verifikasi data lapangan meliputi pengamatan batuan untuk menentukan jenis dan karakteristiknya, pengukuran struktur geologi untuk mengetahui potensi sesar dan gempa, pendataan sumber air panas untuk mengetahui aktivitas magmatisme. Pengamatan dilakukan di wilayah pesisir Pulau Singkep dan Lingga. Hasil penelitian awal untuk aspek geologi menunjukkan bahwa ditemukan beberapa daerah interes yang secara kualitatif merupakan lokasipotensial calon tapak PLTN. Dari aspek kegempaan, Pulau Singkep dan Lingga relatif aman. Sebaran batuan metamorfik dari Kompleks Malihan Persing dan granit Tanjungbuku ditemukan di Pulau Singkep, sedangkan sebaran batuan metamorf Formasi Tanjung Datuk di Pulau Lingga. Jenis batuan tersebut merupakankelompok batuan kerasdan resisten, sehinggasangat potensial untuk daerah interes calon tapak PLTN. 
Analisis Geologi Teknik Longsor di Desa Kuatae, Kecamatan Kota Soe, Nusa Tenggara Timur Heri Syaeful; Dhatu Kamajati; Yoshi Rachael; Ebenheser Damaledo
EKSPLORIUM Vol 42, No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/eksplorium.2021.42.1.6081

Abstract

ABSTRAK Bencana alam longsor di Desa Kuatae, Kecamatan Kota Soe sering terjadi pada musim hujan. Longsor telah menyebabkan rusaknya rumah dan infrastruktur lainnya. Penelitian longsor dilakukan dengan pemetaan geologi teknik, pengeboran geologi teknik, uji laboratorium, analisis kestabilan lereng, dan identifikasi opsi penanggulangan. Berdasarkan hasil pemetaan, longsor terjadi dalam dua model, yaitu blok batugamping terumbu yang mengalami longsor translasi di atas napal dan batulempung serta longsor rotasi pada napal yang dikontrol oleh lapisan dasar yang kontak dengan batulempung. Hasil uji penetrasi standar pada batulempung dan napal menunjukkan nilai konsistensi yang sangat tinggi. Hasil analisis kestabilan lereng menunjukkan lereng dalam keadaan stabil tapi ternyata longsor masih terjadi di beberapa tempat pada area napal dan batulempung. Hal tersebut mengindikasikan bahwa material batuan mengalami degradasi kuat geser pada beberapa kondisi. Penelitian lebih lanjut terkait degradasi material batuan, seperti sifat tahan lekang dan lempung mengembang sangat penting untuk menentukan opsi penanggulangan yang paling tepat dilakukan pada kasus longsor di Desa Kuatae.ABSTRACT Landslides in Kuatae Village, Kota Soe District often occur during the rainy season. The slope failures cause damage to houses and other infrastructures. The research of slope failure has been carried out by using engineering geological mapping, engineering geological drilling, laboratory test, slope stability analysis, and identification of countermeasure options. Based on the mapping results, slope failures occur in two models, the first one was coral limestone blocks translation failure over marl and claystone, and the second one was rotation failure on marl that controlled by the base layer which contact with claystone. The result of the standard penetration test on claystone and marl showed a very high consistency value. The slope stability analysis had shown the slope is in a stable state, but slope failure occurred in several places on the marl and claystone area. Those indicated that the material had encounter shear strength degradation under several circumstances. Further investigation on the degradation of the rock material, such as slake durability and swelling clay are very important to determine the most appropriate countermeasure option to be applied in the landslide case of Kuatae Village.
Evaluasi Massa Batuan Terowongan Eksplorasi Uranium Eko-Remaja, Kalan, Kalimantan Barat Dhatu Kamajati; Heri Syaeful; Mirna Berliana Garwan
EKSPLORIUM Vol 37, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (955.032 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2016.37.2.3110

Abstract

ABSTRAKTerowongan eksplorasi uranium Eko Remaja, Kalan, Kalimantan Barat merupakan salah satu sarana penelitian cebakan uranium yang sangat penting. Terowongan ini dibangun tahun 1980 dengan panjang 618 meter dan menembus Bukit Eko di kedua sisinya. Batuan di terowongan ini relatif kompak, tetapi memiliki zona lemah di beberapa bagiannya. Penyanggaan merupakan metode yang digunakan untuk menanggulangi keruntuhan tanah dan batuan yang terjadi pada zona lemah di terowongan. Pemasangan penyangga yang selama ini dilakukan berdasarkan pola keruntuhan yang terjadi pada saat pembukaan terowongan tanpa melalui studi khusus menyangkut karakterisasi massa batuan dan kebutuhan sistem penyangga. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi tingkat keselamatan terowongan Eko-Remaja dan kesesuaian lokasi penyangga. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan karakteristik massa batuan menggunakan metode Rock Mass Rating (RMR) antara lokasi penyangga batuan terpasang dan lokasi penyangga batuan tidak terpasang. Berdasarkan hasil analisis, nilai RMR pada lokasi terpasang penyangga diklasifikasikan ke dalam kelas IV atau batuan buruk. Sementara itu, di lokasi tidak terpasang penyangga batuan diklasifikasikan ke dalam kelas II atau batuan baik. Berdasarkan korelasi antara hasil perhitungan RMR dengan roof span terowongan Eko-Remaja disimpulkan bahwa posisi penyanggaan terowongan yang diwakili oleh lokasi pengamatan pada kedalaman 38 m, 73 m, dan 165 m sudah sesuai dengan sistem karakterisasi massa batuan menggunakan metode RMR. ABSTRACTEko-Remaja uranium exploration tunnel, Kalan, West Kalimantan is one of the important facilities for uranium deposit research. The tunnel was built in 1980 with a length of 618 meters penetrating Eko Hill on both sides. The rock inside the tunnel is relatively compact, but it has weak zones in some area. Ground supporting is a method used to overcome the soil and rock collapses which occurred in the tunnel weak zones. Installation of ground supporting system throughout the recent time based on the soil collapse pattern, which occurred when the tunnel opened without any specific study related to rock mass characterization and the requirement of ground support system. This research conducted to evaluate the safety level of Eko-Remaja tunnel and the suitability of ground support location. The evaluation performed by comparing the rock mass characteristics using Rock Mass Rating (RMR) method between the installed rock support and uninstalled rock support locations. Based on the analysis result, RMR value on the installed ground support is classified as class IV or poor rock. Meanwhile, on uninstalled location, the rock is classified as class II or fair rock. Based on the correlation between RMR calculation result and Eko-Remaja tunnel roof span, it is concluded that tunnel ground supports position which are represented by observation location on 38 m, 73 m, and 165 m depth are suitable with rock mass characterization system using RMR method.
Geostatistics Application On Uranium Resources Classification: Case Study of Rabau Hulu Sector, Kalan, West Kalimantan Heri Syaeful; Suharji Suharji
EKSPLORIUM Vol 39, No 2 (2018): November 2018
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1860.095 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2018.39.2.4960

Abstract

ABSTRACTIn resources estimation, geostatistics methods have been widely used with the benefit of additional attribute tools to classify resources category. However, inverse distance weighting (IDW) is the only method used previously for estimating the uranium resources in Indonesia. The IDW method provides no additional attribute that could be used to classify the resources category. The objective of research is to find the best practice on geostatistics application in uranium resource estimation adjusted with geological information and determination of acceptable geostatistics estimation attribute for resources categorization. Geostatistics analysis in Rabau Hulu Sector was started with correlation of the orebody between boreholes. The orebodies in Rabau Hulu Sectors are separated individual domain which further considered has the hard domain. The orebody-15 was selected for further geostatistics analysis due to its wide distribution and penetrated most by borehole. Stages in geostatistics analysis cover downhole composites, basic statistics analysis, outliers determination, variogram analysis, and calculation on the anisotropy ellipsoid. Geostatistics analysis shows the availability of the application for two resources estimation attributes, which are kriging efficiency and kriging variance. Based on technical judgment of the orebody continuity versus the borehole intensity, the kriging efficiency is considered compatible with geological information and could be used as parameter for determination of the resources category. ABSTRAKPada estimasi sumber daya, metode geostatistik telah banyak digunakan dengan kelebihan adanya alat atribut tambahan untuk mengklasifikasikan kategori sumber daya. Namun demikian, pembobotan inverse distance (IDW) adalah satu-satunya metode yang sebelumnya digunakan untuk mengestimasi sumber daya uranium di Indonesia. Metode IDW tidak memberikan tambahan atribut yang dapat digunakan dalam mengklasifikasikan kategori sumber daya. Tujuan dari penelitian adalah mendapatkan praktek terbaik untuk aplikasi geostatistik pada estimasi sumber daya disesuaikan dengan informasi geologi dan penentuan atribut geostatistik yang dapat digunakan untuk kategorisasi sumber daya. Analisis geostatistik di Sektor Rabau Hulu diawali dengan korelasi tubuh bijih antara lubang bor. Tubuh-tubuh bijih di Sektor Rabau Hulu merupakan domain individual yang selanjutnya dipertimbangkan memiliki domain tegas. Tubuh bijih-15 dipilih untuk digunakan pada analisis geostatistik selanjutnya karena distribusinya yang luas dan paling banyak dipenetrasi bor. Tahapan dalam analisis geostatistik mencakup komposit downhole, analisis statistik dasar, determinasi outliers, analisis variogram, dan perhitungan ellipsoid anisotropi. Analisis geostatistik menghasilkan kemungkinan aplikasi dua atribut estimasi sumber daya, yaitu kriging efisiensi dan kriging varians. Berdasarkan penilaian teknis kemenerusan tubuh bijih terhadap intensitas lubang bor, kriging efisiensi dipertimbangkan sesuai dengan informasi geologi dan dapat digunakan sebagai parameter untuk penentuan kategori sumber daya.