Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Inspektorat Daerah Kota Samarinda Dalam Mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Kemal Hidayah; Fani Heru Wismono; Mayahayati Kusumaningrum; Rustan Amarullah
Jurnal Borneo Administrator Vol 15 No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Puslatbang KDOD Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.562 KB) | DOI: 10.24258/jba.v15i2.538

Abstract

Local government will gain prestige if the examination accounting performance of local government gets an unqualified opinion (WTP) from BPK. The opinion shows that the performance of the local government is in accordance with the principle of accountability. However, not all of local governments be able to achieve the predicate of WTP, because indeed to get it is not easy. Therefore, it is necessary for agencies to be the leading sector to assist all OPDs in preparing the accounting performance reports of each agency before the BPK enters, and the agency is the Inspectorate. This research aims to describe the role of Inspectorate in Samarinda City in defending the WTP predicate.Using a qualitative approach and descriptive analysis, in-depth interviews were conducted to officials from the Inspectorate and Regional Financial Management Agency (BPKAD) to validate the data. The conclusions obtained were that the Inspectorate had several roles in maintaining the WTP predicates in Samarinda City, namely: the role of facilitation, guidance, and verification for the OPD, the coordination role for the DPRD, the role of coordination and facilitation for the BPK, and the role of reporting and input to regional heads to take further policy steps. Keywords: Inspectorate’s Role, Supervision, Local Government Performance, Unqualified Opinion Abstrak Mendapatkan hasil pemeriksaan kinerja pemerintah daerah dengan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK merupakan suatu prestise tersendiri bagi daerah. Predikat inilah yang menunjukkan bahwa laporan kinerja keuangan pemerintah daerah sudah sesuai dengan prinsip akuntabilitas. Namun demikian belum semua daerah mampu mencapai derajat WTP, karena memang untuk mendapatkannya tidak mudah. Oleh karenanya perlu instansi yang menjadi leading sector untuk mendampingi seluruh OPD dalam menyusun laporan kinerja keuangan masing-masing instansi sebelum BPK masuk, dan instansi tersebut adalah Inspektorat. Penelitian ini mencoba memberikan gambaran bagaimana peran Inspektorat Daerah Kota Samarinda dalam mendukung predikat WTP yang dalam beberapa tahun ini telah diraih oleh Kota Samarinda. Menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif, dilakukan in-depth interview kepada para pejabat dan stakeholder dari Inspektorat serta Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) agar dapat dilakukan kroscek terhadap data yang ada. Kesimpulan yang diperoleh adalah Inspektorat memiliki beberapa peran dalam mempertahankan predikat WTP di Kota Samarinda, antara lain peran fasilitasi, pembinaan, serta verfikasi bagi OPD, peran koordinasi bagi DPRD, peran koordinasi dan fasilitasi bagi BPK, dan peran pemberi bahan laporan dan masukan bagi kepala daerah untuk mengambil langkah kebijakan lebih lanjut. Kata Kunci: Peran Inspektorat, Pengawasan, Kinerja Pemerintah Daerah, WTP
STRATEGI PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH ( SIDa) DI KOTA SAMARINDA Fani Heru Wismono; Andi Wahyudi; Kemal Hidayah; Dewi Sartika; M Fadhly; Ida Rahmawati; Asfian Noor
Jurnal Riset Inossa Vol. 1 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.981 KB)

Abstract

Inovasi dan daya saing merupakan bagian penting yang tidak dapat dilepaskan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Tingkat daya saing merupakan salah satu parameter dalam konsep kota berkelanjutan. Semakin tinggi tingkat daya saing suatu kota, maka tingkat kesejahteraan masyarakatnya pun semakin tinggi. Namun demikian, suatu daerah akan memiliki reaksi yang berbeda dalam menyikapi dampak dari adanya fenomena globalisasi. Sehingga hal tersebut akan membedakan posisi tawar masing-masing daerah dalam kancah persaingan global yang semakin ketat. Kota Samarinda telah tumbuh berkembang menjadi tidak hanya pusat pemerintahan, tapi juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, politik, bisnis, hiburan, perdagangan, serta pendidikan. Namun demikian, Kota Samarinda sampai saat ini belum memiliki acuan sistem inovasi daerah yang terintegrasi. Pada sisi lain, peraturan perundangan mengamanatkan adanya suatu sistem inovasi daerah yang terintegrasi. Sehingga Kota Samarinda perlu menguatkan sistem inovasi Kota Samarinda dengan model SIDa terintegrasi. Hasil penelitian ini menawarkan beberapa langkah strategis dalam menguatkan SIDa Kota Samarinda. Pendekatan deskriptif kualitatif diterapkan dalam penelitian ini dan dengan teknik analisis SWOT diharapkan dapat membantu menentukan arah kebijakan SIDa Kota Samarinda. Dari hasil SWOT didapat Strategi Turn Around (O-W). Sehingga secara jelas arah kebijakan yang perlu diambil adalah segera mewujudkan SIDa dengan mengambil momentum kebijakan penguatan SIDa yang ada dengan terus mendorong potensi unggulan daerah pada sektor industri, perdagangan, dan jasa, ditambah dengan sektor transportasi dan komunikasi yang juga naik mendorong daya saing daerah. Namun demikian, pada sisi lain arah kebijakan SIDa harus mulai mendorong dan meningkatkan seluruh OPD untuk bisa bekerja menggunakan model kolaborasi lintas unit, agar seluruh komponen dalam SIDa dapat bergerak sinergis dengan hasil yang optimal. Pada akhirnya penelitian mengenai strategi penguatan SIDa di Kota Samarinda ini dihasilkan sebagai salah satu alternatif kebijakan yang bisa digunakan terhadap inovasi yang saat ini tersebar agar lebih sinergis dan terintegrasi dan dapat mendukung program-program dan beragam peraturan terkait lainnya di Kota Samarinda.