Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Persepsi Masyarakat dan Potensi Public Acceptance Terkait Wacana Pembangunan PLTN di Kabupaten Bengkayang Netty Herawati; Adityo Darmawan Sudagung
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 22, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2020.22.2.6125

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan salah satu jenis pembangkit yang memiliki kelebihan dalam menghasilkan kapasitas listrik yang besar, stabil dan murah. Kelebihan tersebut menjadikan PLTN sebagai salah satu pilihan untuk memenuhi tuntutan ketersediaan listrik yang besar agar dapat menunjang perekonomian berbasis industri di Indonesia. Kabupaten Bengkayang merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi untuk dijadikan lokasi tapak PLTN di Kalimantan Barat. Berkaitan dengan pemikiran tersebut, maka perlu dilakukan kajian untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat serta potensi ‘’public acceptance’’ sehubungan dengan adanya wacana untuk membangun PLTN di Kalimantan Barat. Tujuan penelitian ini adalah pemaparan kualitatif mengenai persepsi masyarakat di Kabupaten Bengkayang. Metode pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara mendalam  serta studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat Bengkayang tentang nuklir dan PLTN masih sangat terbatas. Hal ini ditunjukkan oleh minimnya wawasan dan pemahaman masyarakat tentang nuklir hampir di semua lapisan. Persepsi masyarakat tentang nuklir pun keliru dengan mengidentikkan nuklir dengan bom dan selalu mengkaitkan PLTN dengan bahaya radiasi dan kecelakaan nuklir. Selain itu, ada kecenderungan masyarakat untuk setuju dan menerima rencana pemerintah untuk membangun PLTN dengan catatan pemerintah dapat menjamin keamanan dan masyarakat mendapat keuntungan dan mafaat yang jelas sebagai dampak kehadiran PLTN di wilayahnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sikap penerimaan masyarakat tidak sepenuhnya dibangun dari aspek pemahaman publik, namun lebih ditentukan faktor kepentingan dan harapan masyarakat untuk memperbaiki kesejahteraannya
Model Pemberdayaan Ekonomi Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Perkebunan Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Lokal di Kawasan Perbatasan Kalimantan Barat - Sarawak Netty Herawati
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 23, No 2 (2018): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.282 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v23i2.2451

Abstract

Reorientasi penanganan pembangunan kawasan perbatasan dari orientasi keamanan (security approach) menjadi pendekatan kesejahteraan (prosperity approach), mengharuskan komitmen pemerintah, kesiapan masyarakat serta minat dan dukungan pihak swasta untuk mengatasi kesenjangan pembangunan wilayah dengan negara tetangga. Paradigma baru pembangunan ekonomi daerah, mengamanatkan penciptaan kesempatan kerja, sekaligus mempertimbangkan karakteristik penduduk lokal sehingga dapat mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.Guna mempercepat dan memperkuat pembangunan ekonomi sesuai dengan keunggulan dan potensi strategis wilayah perbatasan Kalimantan Barat, perlu dibuat suatu konsep pembangunan berkelanjutan di kawasan parbatasan yang memiliki potensi pengembangan perkebunan kelapa sawit. Salah satu alternatif pemecahan masalah pembangunan kawasan perbatasan yang dapat dilakukan adalah memberdayakan ekonomi masyarakat lokal untuk meningkatkan daya tahan sosial ekonomi masyarakat sekaligus memperkuat pertahanan keamanan negara dari sisi nir militer.Penelitian yang dilakukan di kecamatan Sekayam yang merupakan wilayah lini satu perbatasan Kalimantan Barat-Sarawak ini dimaksudkan untuk mengembangkan model pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal dalam bentuk kerjasama bagi hasil antara petani dengan perusahaan kelapa sawit yang memiliki karakteristik lahan yang spesifik. Hasil penelitian berupa model program pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal di kawasan perbatasan dimaksudkan untuk dapat memberikan manfaat yang luas seperti : 1) peningkatan kesejahteraan petani kelapa sawit yang bekerja di perusahaan perkebunan; 2) mengurangi potensi konflik dengan menumbuhkan hubungan  harmonis antara petani dengan perusahaan untuk menjamin pembangunan perkebunan berkelanjutan, dan 3) meningkatnya pertahanan keamanan dari aspek sosial masyarakat di kawasan perbatasan negara.