Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Membangun Softskill Anak Usia Dini melalui Pretend Play Fitri, Dianing Pra
ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal Vol 6, No 2 (2018): ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal
Publisher : PIAUD IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/thufula.v6i2.5228

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menyampaikan suatu pemikiran tentang pentingnya membangun karakter anak sedini mungkin melalui bermain dengan preten play. Fokus pembahasan dalam tulisan ini yaitu mengungkapkan bagaimana bermain sebagai dasar dalam mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan anak usia dini. Dunia anak dekat dengan mainan, dan anak akan menghabiskan waktunya terbanyak dengan bermain. ketika seorang anak usia dini melakukan pretend play berarti anak melakukan upaya representasi simbol, meta kognisi, dan empati. Anak menggunakan bermain sebagai media belajar tentang aturan dan ketrampilan tentang hidup pribadi dan bermasyarakat (softkill). Dimensi perkembangan yang tersentuh dalam pretend play yaitu kognitif, afeksi dan psikomotor. Bermain memungkinkan dilakukan secara terus-menerus dan berulang-ulang, sehingga akan menguatkan stimulasi dari bermain tersebut bagi diri anak. Hal itu bebarti anak akan dirangsang perkembanggan kognisi, afeksi, dan psikomotonya. Selain itu, masa anak merupakan fase awal atau fase dasar yang akan menjadi pijakan bagi perkembangan anak selanjutnya.
Konsep Psikoterapi Sufistik Untuk Pembinaan Kesehatan Mental Prafitri, Dianing
ESOTERIK Vol 4, No 1 (2018): Available in June 2018
Publisher : Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi, Jurusan Ushuluddin IAIN KUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/esoterik.v4i1.3553

Abstract

Sufistic psychotherapy that is intended in writing this article is a treatment that nuanced Sufism with the aim to realize a healthy bermental human being. In this study primary sources consisted of literature that directly related to research variables, namely various data about sufistik psychotherapy and mental health. While the secondary sources, namely data related to this research one of them about psychotherapy. This research approach using psychological approach. The psychological approach used as the basis for this research is Sufistic psychotherapy. If faith gave birth to theology of science / kalam, Islam gave birth to the science of shari'ah, then Islam gave birth to the science of akhlaq or tasawuf. His theories are tested in the context of therapeutic psychology, workshops in individual development, individual experimentation by inducing altered state of consciousness eg by worship, meditation, hypnosis, etc., including dhikr. The results of this study, seen that can be used as a cure for mental illness, so as to nurture individuals to achieve mental health. 
Terapi Tobat pada Gangguan Psikosomatik Fitri, Dianing Pra
ESOTERIK Vol 5, No 1 (2019): Available in June 2019
Publisher : Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi, Jurusan Ushuluddin IAIN KUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/esoterik.v5i1.5116

Abstract

Tobat (atonement) is the first maqam (level) of spiritual journey of a Sufi. This Tobat aproach can be a therapy for pshychosomatic syndrom. There are many diseases are interconnections between physical illness and psychological illness. Therefore, , at this time it is not right if people think that physical illness is absolutely caused by a physical disorder, while absolute psychological illness is caused by psychological conditions. if physical health has been obtained, then a person further wants to get psychic health to get the essence of totality as a human being. By qualitative approach – literature analitic - this article will describe the result of the construct of the physical and psychological healths idea in this era by the therapy of Tobat with sufiestic approach. The results of this descriptive analysis show that Tobat  can be used as a therapy for sufferers of psychosomatic syndrome.
Membangun Softskill Anak Usia Dini melalui Pretend Play Dianing Pra Fitri
ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal Vol 6, No 2 (2018): ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal
Publisher : PIAUD IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/thufula.v6i2.5228

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menyampaikan suatu pemikiran tentang pentingnya membangun karakter anak sedini mungkin melalui bermain dengan preten play. Fokus pembahasan dalam tulisan ini yaitu mengungkapkan bagaimana bermain sebagai dasar dalam mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan anak usia dini. Dunia anak dekat dengan mainan, dan anak akan menghabiskan waktunya terbanyak dengan bermain. ketika seorang anak usia dini melakukan pretend play berarti anak melakukan upaya representasi simbol, meta kognisi, dan empati. Anak menggunakan bermain sebagai media belajar tentang aturan dan ketrampilan tentang hidup pribadi dan bermasyarakat (softkill). Dimensi perkembangan yang tersentuh dalam pretend play yaitu kognitif, afeksi dan psikomotor. Bermain memungkinkan dilakukan secara terus-menerus dan berulang-ulang, sehingga akan menguatkan stimulasi dari bermain tersebut bagi diri anak. Hal itu bebarti anak akan dirangsang perkembanggan kognisi, afeksi, dan psikomotonya. Selain itu, masa anak merupakan fase awal atau fase dasar yang akan menjadi pijakan bagi perkembangan anak selanjutnya.
Penerapan Bekam Sufistik terhadap Kadar Kolesterol di Klinik Griya Sehat Syafa’at 99 Semarang Fitri, Dianing Pra; Subagyo, Tamrin
ESOTERIK Vol 10, No 1 (2024): Available in June 2024
Publisher : Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi, Jurusan Ushuluddin IAIN KUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/esoterik.v10i1.25392

Abstract

Cupping is a sunnah treatment from the time of the Prophet until now. However, there is still limited research on cupping associated with sufistic values. This study aims to determine the difference in the effect of sufistic cupping and non-sufistic cupping on cholesterol. This research design uses pre-experiment design that involves one group being given a pre-test, treatment and a post-test. Based on the results it showed that 11 people experienced a decrease in cholesterol levels, while 9 people tended to experience an increase in cholesterol levels. Meanwhile, if the comparison between respondents who used sufistic and non-sufistic cupping shows a significance figure of 0.759 and it can be concluded that the comparison between cholesterol levels after applying sufistic and non-sufistic cupping does not show a significant difference between the two. The results of the interview showed that after performing Sufistic cupping, the patient felt his heart relaxed and calm.
ANALISIS TRACER STUDY: ALUMNI PRODI TASAWUF DAN PSIKOTERAPI SERTA PRODI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM FITRI, DIANING PRA
MANAJERIAL : Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/manajerial.v4i4.4392

Abstract

This research seeks to trace alumni, especially the Tasawuf and Psychotherapy Study Program and the Aqidah Islamic Philosophy Study Program at the Faculty of Ushuluddin IAIN Kudus. The data collection used in this research is using primary data where the research data is obtained by a survey method using a questionnaire on the tracer study website at IAIN Kudus. The results of this alumni tracing survey can be used to determine the success of the educational process that has been carried out on the absorption of alumni in terms of success in achieving suitable or unsuitable jobs, the length of the waiting period and user satisfaction with alumni of the Sufism and Psychotherapy Study Program and the Aqidah Islamic Philosophy Study Program at the Faculty of Ushuluddin IAIN Kudus who graduated in 2018-2020 for the Sufism and Psychotherapy Study Program, then graduated in 2017-2020 for the Aqidah and Islamic Philosophy Study Program. Tracer study is an important part of study program evaluation to determine the extent of alumni absorption in the world of work. Not only that, this research also tries to find alumni user satisfaction . Based on the research that has been done, it can be concluded that the work of alumni after graduating from college is mostly relevant to their competence, and graduates of Tasawuf and Psychotherapy Study Program and Aqidah and Philosophy Study Program have a relatively good waiting period. Graduate users are satisfied with the performance of alumni because the competence of graduates is very good. ABSTRAKPenelitian ini berusaha melakukan penelusuran terhadap alumni khususnya Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi serta Program Studi Aqidah Filsafat Islam di Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan data primer yang dimana data penelitian diperoleh dengan metode survey menggunakan kuesioner pada website tracer study di IAIN Kudus. Hasil survey penelusuran alumni ini dapat digunakan untuk mengetahui keberhasilan proses pendidikan yang telah dilakukan terhadap keterserapan alumni dari segi keberhasilan mencapai pekerjaan baik yang sesuai atau tidak sesuai, lama masa tunggu dan kepuasan pengguna terhadap alumni Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi serta Program Studi Aqidah Filsafat Islam di Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus yang lulus tahun 2018-2020 untuk Prodi Tasawuf dan Psikoterapi, kemudian lulus tahun 2017-2020 untuk Prodi Aqidah dan Filsafat Islam. Tracer study merupakan bagian penting dari evaluasi program studi untuk mengetahui sejauh mana keterserapan alumni di dunia kerja. Tidak hanya itu, penelitian ini juga berusaha mencari kepuasan pengguna alumni. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pekerjaan alumni setelah lulus dari kuliah sebagian besar relevan dengan kompetensinya, serta lulusan Prodi Tasawuf dan Psikoterapi serta Prodi Aqidah dan Filsafat memiliki masa tunggu yang relatif baik. Pengguna lulusan merasa puas dengan kinerja alumni karena kompetensi lulusan yang sangat menunjang kinerja alumni dengan nilai sangat baik terbanyak adalah etika yang berupa kejujuran, sikap, dan tanggung jawab alumni dalam bekerja. Kemudian kemampuan berkomunikasi alumni juga dinilai sangat baik. Terdapat satu kompetensi yang banyak dinilai kurang, yaitu kemampuan berbahasa asing, sedangkan kompetensi lain seperti keahlian pada bidang ilmu, kemampuan penggunaan IT, religiusitas, pengembangan diri, kemampuan kerjasama, maupun kinerja secara umum dinilai sudah baik oleh pengguna lulusan.
Sufi Values in the Characterization of the Pandowo Limo Wayang Figures Qomaruddin, Badrut Tamam; Fitri, Dianing Pra
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 8, No 2 (2025): April, Culture and Identity
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v8i2.44951

Abstract

This study explores the Sufi values embedded in the characterization of the Pandowo Limo figures in Javanese wayang. The research aims to provide a deeper understanding of these figures so that society does not merely perceive them as entertainment but also as a source of guidance. Misinterpretations and alterations of the essence of the Pandowo Limo characters often occur, diminishing their intended philosophical and spiritual significance. This study employs a qualitative research approach using library research methods. Through this approach, the meanings and interpretations of wayang as established by the Wali Songo are aligned with Islamic theological teachings aqidah and Sharia principles in Java. The Wali Songo utilized wayang not only as a means of preserving Javanese culture but also as a medium to integrate Islamic beliefs into local traditions. By embedding Islamic values within wayang, they aimed to prevent misconceptions and ensure that the practice of Javanese culture remained in harmony with Islamic teachings.