Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

THE EFFECT OF TEACHER TEACHING VARIATIONS AND STUDENTS' ATTENTION TO LEARNING OUTCOMES IN ISLAMIC EDUCATION SUBJECTS Hayatil Husnah; Martin Kustati; Rehani -
INNOVATIO: Journal for Religious Innovations Studies Vol 22 No 1 (2022)
Publisher : Postgraduate Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/innovatio.v22i1.131

Abstract

The purpose of this study was to obtain data so that it is known the effect of variations in teacher teaching on learning outcomes, student attention to learning outcomes, and variations in teacher teaching and student attention together on learning outcomes in Islamic Education (PAI) subjects. This type of research is quantitative using associative descriptive method. The population in this study were all students at SMPN Bayang District as many as 1050 students. The sampling technique is Proportional Startified Random Sampling, in order to obtain a sample of 91 students. Data collection techniques through questionnaires and documentation studies. Processing data by testing requirements analysis and hypothesis testing. The research result shows that there is a significant effect in teacher teaching variations towards study result, students’ attention towards study result, and there is a significant effect between teacher teaching variations and students’ attention altogether in Islamic Education subject. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data sehingga diketahui pengaruh variasi mengajar guru terhadap hasil belajar, perhatian peserta didik terhadap hasil belajar, dan variasi mengajar guru dan perhatian peserta didik secara bersama-sama terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik di SMPN Se Kecamatan Bayang sebanyak 1050 peserta didik. Teknik pengambilan sampel yaitu Proportional Startified Random Sampling, sehingga diperoleh sampel 91 orang peserta didik. Teknik pengumpulan data melalui angket dan studi dokumentasi. Pengolahan data dengan cara uji persyaratan analisis dan uji hipotesis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variasi mengajar guru terhadap hasil belajar, perhatian peserta didik terhadap hasil belajar, dan terdapat pengaruh yang signifikan antara variasi mengajar guru dan perhatian peserta didik secara bersama-sama pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Kata-kata kunci: variasi mengajar guru, perhatian peserta didik, hadil belajar
THE URGENCY OF WOMEN'S EDUCATION: THE HADITH PERSPECTIVE HASNAH -; Rehani -; Usman -; Dedi Sardianto
INNOVATIO: Journal for Religious Innovations Studies Vol 22 No 1 (2022)
Publisher : Postgraduate Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/innovatio.v22i1.151

Abstract

Education is the essential factor in developing human resources. To improve women's quality and human resources, they must be educated and have the knowledge to be equal to men regarding the right to education. Admittedly or not, in general, women's education is currently still below the standard compared to men's current education. With the equality of opportunity, men quantitatively dominate the ease of obtaining formal and non-formal education. Women's education in this paper refers to the hadith taught by the Prophet Muhammad. As a mother, women are the ones who contribute the most to the children's character building. A mother is the first educator for human beings who must be respected. Her services and sought for her pleasure have to be remembered. That is why heaven is under her feet. In his hadith, the Prophet further indicated that daughters are a test for parents. Then the Messenger of Allah also did not distinguish between men and women regarding freedom of learning. In another narration, the Prophet taught women about giving alms as a way out to overcome their weaknesses and shortcomings. Furthermore, in the position of children, women must fight for their rights in the family, both moral, material, affection and justice rights. The Prophet forbade parents to distinguish between girls and boys, both material and non-material needs (love). The principle of justice needs to be put to create a household that is 'sakinah mawaddah wa rahmah' to the fullest. ABSTRAK: Faktor yang paling penting dalam meningkatkan kualitas serta mengembangkan sumber daya manusia adalah pendidikan. Tidak terkecuali bagi kaum perempuan, untuk meningkatkan kualitas dan sumber dayanya, kaum perempuan harus berpendidikan dan mempunyai ilmu pengetahuan, agar mereka dapat sejajar dengan laki-laki dalam hal hak mendapatkan pendidikan. Diakui atau tidak pada umumnya pendidikan kaum perempuan saat ini masih dibawah standar kalau dibandingkan dengan pendidikan kaum laki-laki saat ini. Hal ini terlihat dari pemerataan (equality of opportunity), kemudahan dalam memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal secara kuantitatif lebih banyak didominasi kaum laki-laki. Pentingnya pendidikan bagi perempuan diuraikan dalam tulisan ini, yang pasti berpedoman kepada hadis yang diajarkan Rasulullah SAW yakni, sebagai seorang Ibu, kaum perempuan merupakan orang yang paling utama membentuk akhlak serta kepribadian anak. Dengan kata lain ibu adalah pendidik pertama bagi manusia harus di hormati, yang jadi contoh teladan bagi anak-anaknya, jasanya yang tak sanggup manusia membalasnya, yang selalu dicari ridhonya, karena mulianya sehingga hadis Nabi menyatakan sorga berada dibawah kaki ibu. Selanjutnya Rasulullah mengisyaratkan dalam hadisnya bahwa anak perempuan merupakan ujian bagi orang tua. Kemudian Rasulullah Saw tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan dalam hal kesempatan dan hak mendapatkan pendidikan. Pada riwayat lain Rasulullah mengajarkan kaum perempuan tentang bersedekah sebagai jalan keluar untuk mengatasi kelemahan dan kekurangannya. Selanjutnya pada posisi anak, kaum perempuan harus memperjuangkan haknya dalam keluarga, baik hak moril,materil,kasih saying dan keadilan. Rasulullah melarang orang tua membedakan anak perempuan dan laki-laki, baik dari segi kecukupan materi, maupun non-materi (kasih sayang, perhatian, dan lainnya). Semuanya diletakkan sesuai dengan porsinya dan berasaskan keadilan agar dapat diciptakan keluarga yang bahagia dan sakinah secara maksimal. Kata-kata kunci: pendidikan, perempuan, hadits