Andayani Andayani
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PRINSIP “JANCUKAN” DALAM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN Akhmad Riduwan; Andayani Andayani
Jurnal Akuntansi Multiparadigma Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Akuntansi Multiparadigma
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18202/jamal.2019.08.10022

Abstract

Abstrak: Prinsip “Jancukan” dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Penelitian ini bertujuan menelaah kemungkinan peningkatan readability dan understandability laporan keuangan melalui kerangka konseptual pelaporan keuangan dan turunannya. Metode content analysis diterapkan pada Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK), Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Laporan Keuangan Emiten, dan hasilnya dijustifikasi dengan terminologi “jancuk” sebagai refleksi. Hasil analisis menunjukkan laporan keuangan seharusnya tidak hanya merepresentasikan fenomena ekonomi dengan “angka”, tetapi perlu memberikan deskripsi melalui ungkapan “kata-kata” untuk meningkatkan pemahaman pengguna. Dengan istilah Suroboyoan, laporan keuangan harus disajikan berdasarkan Prinsip “Jancukan.” Artinya, akuntan wajib berprinsip “JANgan CUKup [berhenti di] ANgka”; atau “JANgan [merasa] CUKup [menyajikan] ANgka.” Abstract: The "Jancukan" Principle in Accounting and Financial Reporting. This study aims to examine the possibility of increasing the readability and understandability of financial statements through the conceptual framework of financial reporting and its derivatives. The content analysis method is applied to the conceptual framework, financial accounting standards, financial reporting, and the results are justified by the term "jancuk" as reflection. The analysis shows that financial reporting should not only represent economic phenomena with "number," but also need to describe the expression "words" to increase users understanding. With the term Suroboyoan, financial reporting must be presented based on the "Jancukan” ("Don't stop enough numbers” or “don't present numbers enough").
PERAN AKUNTANSI DALAM PERTANGGUNGJAWABAN SOSIO-EKOLOGI Akhmad Riduwan; Andayani Andayani
Jurnal Akuntansi Multiparadigma Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Akuntansi Multiparadigma
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.69 KB) | DOI: 10.18202/jamal.2018.04.9012

Abstract

Abstrak: Peran Akuntansi dalam Pertanggungjawaban Sosio-Ekologi. Penelitian ini bertujuan untuk  memahami peran akuntansi dalam penyajian informasi triple bottom line. Metode yang digunakan adalah refleksi pada teori etika keutamaan Aristoteles. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan berkomitmen untuk melaksanakan tanggungjawab sosio-ekologi  dan mengimplementasikan strategi triple bottom line demi keberlanjutan bisnis. Untuk memenuhi tujuan tersebut, perusahaan melaporkan tanggung jawab triple bottom line dalam laporan keuanga. Hal ini dilandasi oleh kesadaran manajemen, bukan sekadar memenuhi kewajiban normatif. Dari perspektif etika keutamaan Aristoteles, perusahaan menjunjung tinggi sifat baik, mulia, bermutu, dan bernilai.Abstract: The Role of Accounting in Socio-Ecological Accountability. This study aims to understand the role of accounting in presenting triple bottom line information. The method used is a reflection on the ethical theory of Aristotle's primacy. This study shows that the company is committed to carrying out socio-ecological responsibilities and implements the triple bottom line strategy for business sustainability. To meet these objectives, the companies report triple bottom-line responsibilities in financial statements. This is based on management awareness, not just fulfilling normative obligations. From the perspective of Aristotle's primacy ethics, the company upholds the qualities of good, noble, quality, and valuable.