Andajani Andajani
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LOGICAL FALLACY DALAM RISET AKUNTANSI POSITIVISME Akhmad Riduwan; Andajani Andajani
Jurnal Akuntansi Multiparadigma Vol 12, No 3 (2021): Jurnal Akuntansi Multiparadigma (Desember 2021 - April 2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jamal.2021.12.3.27

Abstract

Abstrak – Logical Fallacy dalam Riset Akuntansi Positivisme.Tujuan Utama – Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kesesatan nalar yang terjadi dalam riset akuntansi positivisme.Metode – Penelitian ini mengimplementasikan critical literature review sebagai metode.  Objek review adalah artikel riset yang terpublikasi pada jurnal-jurnal akademik, khususnya riset yang menganalisis sifat dan perilaku manusia.Temuan Utama – Kesesatan nalar dalam menetapkan proksi variabel perilaku manusia pada riset akuntansi positivisme masih sering terjadi.  Hal ini juga terjadi pada aspek pengukuran variabel. Kesesatan nalar tersebut terjadi karena adanya pelanggaran prinsip silogisme, yang mungkin terjadi secara senagaja atau tidak sengaja.Implikasi Teori dan Kebijakan – Penetapan proksi dan pengukuran variabel perilaku manusia dalam riset akuntansi positivisme sangat memerlukan penalaran logis. Tanpa penalaran logis, riset akuntansi akan menghasilkan narasi-narasi gimmick, mengecoh, dan tidak bermanfaat dalam pengembangan ilmu maupun praktik akuntansi.Kebaruan Penelitian – Penelitian ini mengungkapkan kesesatan nalar dalam riset akuntansi positivisme yang belum pernah dilakukan oleh peneliti lain. Abstract: Logical Fallacy in Positivism Accounting ResearchMain Purpose – This study aims to reveal the logical fallacies in positivism accounting research.Method – This study implements critical literature review as a method. The object of the evaluation is research articles published in scholarly journals, especially research that analyzes human nature and behavior.Main Findings – Logical fallacies in setting proxies for human behavior variables in positivism accounting research still often occur. The errors also appear in the aspect of variable measurement. This fallacy occurs because of a violation of the principle of syllogism, which may occur intentionally or unintentionally.Theory and Practical Implications - Determination of proxies and measurement of human behavior variables in positivism accounting research requires logical reasoning. Without logical reasoning, accounting research will produce gimmick narratives, misleading, and useless in accounting science and practice development.Novelty - This study reveals the logical fallacies in positivism accounting research that other researchers have never done.
PAJAK DAN SEDEKAH DALAM KESADARAN MENTAL ACCOUNTING DAN PANCASILA Akhmad Riduwan; Andajani Andajani
Jurnal Akuntansi Multiparadigma Vol 14, No 3 (2023): Jurnal Akuntansi Multiparadigma (Desember 2023 - April 2024)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jamal.2023.14.3.30

Abstract

Abstrak – Pajak dan Sedekah dalam Kesadaran Mental Accounting dan PancasilaTujuan Utama – Penelitian ini bertujuan untuk memahami kesadaran di balik fenomena tindakan pelaku usaha yang taat membayar pajak dan bersedekah.Metode – Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah dua orang pelaku UMKM.Temuan Utama – Kesadaran subjek atas ketaatan membayar pajak dan bersedekah merefleksikan noneconomic mental accounting. Pertimbangan non-ekonomik menjadi account reference point yang dominan. Kesadaran ketuhanan, kemanusiaan, kebersamaan, kebijaksanaan, dan keharmonisan merupakan account reference point dari mental accounting yang merefleksikan nilai-nilai Pancasila.Implikasi Teori dan Praktik – Ketaatan membayar pajak memerlukan pertimbangan nonekonomik. Selain itu, ketaatan ini memerlukan keikhlasan, seperti halnya bersedekah.Kebaruan Penelitian – Penelitian ini mengungkapkan kesadaran subjek membayar pajak dan bersedekah berdasarkan mental accounting, yang direfleksikan pada nilai-nilai Pancasila. Abstract - Tax and Almsgiving in Mental Accounting and Pancasila AwarenessMain Purpose - This research aims to understand the consciousness  behind the phenomenon of the actions of business actors who obey paying taxes and giving alms.Method - This research uses descriptive qualitative method. Informants in this research are two MSME actors.Main Findings - The subject's awareness of the obedience to pay taxes and charity reflects the tax and giving alms reflects noneconomic mental accounting. Considerations Non-economic considerations become the dominant account reference point. Awareness of divinity, humanity, togetherness, wisdom, and harmony are the account reference points of mental accounting that reflects the values of Pancasila.Theory and Practical Implications - Tax compliance requires non-economic considerations. In addition, this obedience requires sincerity, just like giving alms.Novelty - This research reveals the subject's awareness of paying taxes and giving alms based on mental accounting. based on mental accounting, which is reflected in the values of Pancasila.