Meri Ramadani
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR RESIKO OSTEOPOROSIS DAN UPAYA PENCEGAHANNYA Meri Ramadani
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4, No 2 (2010): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v4i2.78

Abstract

Osteoporosis adalah suatu kondisi di mana tulang menjadi rapuh sehingga berisiko lebih tinggi untuk terjadinya fraktur (pecah atau retak) dibandingkan tulang yang normal. Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan antara pembentukan tulang baru dan resorpsi tulang tua. Osteoporosis biasanya tidak memiliki tanda-tanda atau gejala khusus sampai akhirnya terjadi fraktur. Karena inilah osteoporosis sering disebut sebagai 'silent disease '. Faktor-faktor resiko terjadinya osteoporosis adalah faktor yang bisa dirubah (alcohol, merokok,BMI kurang, kurang gizi, kurang olahraga,jatuh berulang) dan factor yang tidak bisa diubah (umur,jenis kelamin, riwayat keluarga, menopause, penggunaan kortikosteroid, rematoid arthritis). Karena puncak kepadatan tulang dicapai pada sekitar usia 25 tahun, maka sangatlah penting untuk membangun tulang yang kuat di sepanjang usia, sehingga tulang-tulang akan tetap kuat di kemudian hari. Asupan kalsium yang memadai merupakan bagian penting untuk membangun tulang yang kuat.
FAKTOR-FAKTOR RESIKO OSTEOPOROSIS DAN UPAYA PENCEGAHANNYA Meri Ramadani
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4 No 2 (2010): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v4i2.78

Abstract

Osteoporosis adalah suatu kondisi di mana tulang menjadi rapuh sehingga berisiko lebih tinggi untuk terjadinya fraktur (pecah atau retak) dibandingkan tulang yang normal. Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan antara pembentukan tulang baru dan resorpsi tulang tua. Osteoporosis biasanya tidak memiliki tanda-tanda atau gejala khusus sampai akhirnya terjadi fraktur. Karena inilah osteoporosis sering disebut sebagai 'silent disease '. Faktor-faktor resiko terjadinya osteoporosis adalah faktor yang bisa dirubah (alcohol, merokok,BMI kurang, kurang gizi, kurang olahraga,jatuh berulang) dan factor yang tidak bisa diubah (umur,jenis kelamin, riwayat keluarga, menopause, penggunaan kortikosteroid, rematoid arthritis). Karena puncak kepadatan tulang dicapai pada sekitar usia 25 tahun, maka sangatlah penting untuk membangun tulang yang kuat di sepanjang usia, sehingga tulang-tulang akan tetap kuat di kemudian hari. Asupan kalsium yang memadai merupakan bagian penting untuk membangun tulang yang kuat.