A. Rikrik Kusmara
Institut Teknologi Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pariwisata pada Keberagaman Seni Rupa sebagai Modal Kultural Bali: Studi pada Komunitas dan Perhelatan Seni Rupa di Wilayah Denpasar, Klungkung, dan Singaraja Willy Himawan; Setiawan Sabana; A. Rikrik Kusmara
Journal of Urban Society's Arts Vol 3, No 2 (2016): October 2016
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jousa.v3i2.1478

Abstract

Pulau Bali terkenal sebagai salah satu tujuan wisata terbesar di dunia yang berkaitan erat dengan budaya Bali. Perkembangan seni rupa modern tidak dapat dipisahkan dari sejarah kolonialisme pada tahun 1900-an melalui pengembangan awal pariwisata yang memengaruhi perkembangan praktik seni Bali dan wacananya. Studi kualitatif ini akan melihat Bali sebagai kawasan-kawasan yang berbeda dalam spektrum perkembangan seni rupa yang dipengaruhi oleh konteks perkembangan pariwisata di tiap wilayah. Metode yang digunakan adalah aksi partipatoris di lapangan dengan pendekatan hermeneutik untuk memahami konteks, makna, dan nilai estetik yang terbangun dalam kegiatan-kegiatan seni rupa di Klungkung dalam kegiatan komunitas Batu Belah dalam acara Global Change Art Climate 2015, di Denpasar dan sekitarnya dalam kegiatan komunitas Sprites Art 2015, dan di Buleleng dalam kegiatan komunitas Segara Lor pada Buleleng Festival 2013. Perbedaan dalam konteks pengembangan pariwisata di daerah-daerah tertentu di Bali telah memengaruhi perkembangan dan perbedaan makna dan nilai estetika karya seni di sana. The Tourism Influence on Art Diversity as a Cultural Capital of Bali: Study on the Community and Art Events in Denpasar, Klungkung dan Singaraja. The island of Bali is famous as one of the largest tourist destination in the world. The development of modern art cannot be separated from the history of colonialism in the 1900s through the early development of Balinese art activities and their studies. This qualitative study sees Bali as different regions in the spectrum of the development of art which influenced by the context of the development of tourism in each region. The method used in this study is the action partipatoris field (participatory action field research) with a hermeneutic approachto understand the context, meaning, and aesthetic value that are built in the activities of art in Klungkung by among others are Batu Belah community in “The Global Change Art Climate 2015”, in Denpasar “Sprites activities Art” in 2015, and in Buleleng in activities “Segara Lor in Buleleng Festival 2013”. Differences in the context of the development of tourism in certain areas in Bali have influenced the development and meaning differences, and the aesthetic value of the works of art there.
Representasi Identitas Bali Pada Koleksi Tetap Museum Neka Willy Himawan; Setiawan Sabana; A. Rikrik Kusmara
Journal of Urban Society's Arts Vol 3, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jousa.v3i1.1475

Abstract

Pulau Bali memiliki budaya yang unik dengan berbagai artefak. Representasi artefak budaya ditampilkan di museum. Salah satu museum yang memiliki kunjungan wisatawan tertinggi di Bali adalah Museum Neka. Museum sebagai lembaga permanen memiliki koleksi karya seni yang dipilih sesuai dengan kepentingan pemilik institusi, termasuk Museum Neka. Penelitian ini mengamati dan mengkaji representasi visual dari koleksi permanen Museum Neka dan hubungannya dengan identitas Bali. Karya-karya seni yang dikaji dibatasi untuk karya seni rupa khususnya lukisan karena Museum Neka memiliki koleksi terbesar dari lukisan, yaitu lebih dari 300 lukisan. Neka Museum juga memfokuskan pada lukisan dalam koleksi permanennya. Lukisan-lukisan tersebut dilihat melalui metode pengamatan visual, dan analisis konten visual yang menggambarkan konstruksi identitas Bali. Pendekatan hermeneutik digunakan untuk memahami makna keseluruhan presentasi. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memetakan kecenderungan museum untuk membangun identitas budaya. The Representation of Balinese Identity in the Permanent Collection of Neka Museum. The island of Bali has a unique culture with various artifacts. The representation of cultural artifacts is showed in the museum. One of the museums that has the highest rate of tourist visit in Bali is the Neka Museum. The museum as a permanent institution has a collection of art works in accordance with the institution’s interest, as well as the Neka Museum. Through the works of a permanent collection, this study observes and reviews the visual representation of the permanent collection of Neka Museum and its relation with the balinese identity. The art works of that are examined are restricted to works of fine art and devoted to the paintings because of Neka Museum has the largest collection of paintings for more than 300 paintings. Neka Museum also exhibits a permanent collection focuses on paintings. In addition, the paintings can be seen through visual observation methods, the analysis of visual content that describes the construction of balinese identity. Hermeneutic approach is used to understand the overall meaning of the presentation. The results of this study can be used to map the tendency of museums to build a cultural identity.